Langsung ke konten utama

Duabelas (12) Mayat Anggota TNI Belum Di Evakuasi Dan Masih Berada di Markas TPNPB Ndugama Derakma.

Oleh. Gemuruh
Tetesan Air Mata Ibunda, Kota Tua Ndugama Darakma, Melangkah Tanpa Alas Kaki-Siaran Pers Manajemen Markas Pusat Komando Nasional, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Per 17th April 2023
Pengendali Manajemen Markas Pusat Komando Nasional, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka dibawah Pimpinan Kepala Staff Umum Mayjen Terryanus Satto pada hari Minggu tanggal 16 April 2023 telah terima laporan resmi dari Pimpinan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM) dari Daerah Pertahanan III Ndugama Derakma Papua.

Yang mana telah dilaporkan oleh Perek Jelas Kogeya melalui telp seluler dan mengatakan bahwa mereka berhasil serang Pos Militer Indonesia di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga dan berhasil Tembak mati 13 Anggota TNI Dan Rampas Senjata mereka dan juga amunisi bertambah guna terus melakukan perlawanan kepada Pasukan Teroris yaitu Militer dan Polisi Indonesia yang datang ke Papua sebagai Pencuri dan Perampok.

Dalam laporannya Perek Kogeya mengatakan bahwa mereka telah melakukan serangan, dan dalam serangan ini mereka berhasil tembak mati 13 Anggota Militer Indonesia, dan 12 mayatnya Belum di evakuasi, namun TNI hanya Evakuasi satu mayat saja. Dan serangan ini Pasukan TPNPB lakukan pada hari Sabtu tanggal 15 April 2023.

Catatan:

Silahkan ikuti laporang TPNPB KODAP III NDUGAMA DARAKMA DIBAWA ini!!
THE TPNPBNEWS
Kodap III Ndugama-Derakma
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) kodap III Ndugama-Derakma
=========================== =====
Dilaporkan langsung oleh, KOMANDO PERTAHANAN LAPANGAN SEMUT MERAH KAPTEN PEREK JELAS KARUNGGU.

Laporan selanjutnya pada pagi ini Pukul 10:30 pagi Waktu Papua, Perek Jelas Karunggu melaporkan bahwa ada 12 mayat pasukan TNI  yang Belum di evakuasi dan mayat-mayat ini masih dalam genggaman kami Pasukan TPNPB di Markas Komando Daerah Pertahanan lll Ndugama Derakama. 

Pada pukul 07:16 pagi Waktu Papua, 6 helikopter milik TNI menurunkan bom yang pernah turunkan  pada tahun 1996 di Yibalia. Pada saat itu dalam pengejaran yang telah dilakukan oleh Militer Indonesia terhadap Pimpinan da Pasukan TPNPB yaitu tuan Silas Elimin Kogeya, tuan Yudas Daniel Kogeya dan tuan Daud Lokbere dan Pasukan mereka. Pada saat itu sandera tim Taman Lorens yang di sandera oleh  TPNPB dibawah Pimpinan Almarhum Gen Kelly Kwalik.

Hal yang sama dilakuan Militer Indonesia sekarang di Markas Kodap lll Ndugama Derakama dan sampai detik ini kami masih terus baku tembak, karena Militer dan Polisi Indonesia memancing kami untuk Perang.

Maka  diinformasikan juga bahwa pilot pesawat Susi air asal Selandia Baru yang kami TPNPB Sandera selama ini, dapat terancam karena militer dan Polisi Indonesia sudah mulai melakukan serangan Udara menggunakan Helikopter 
Oleh karena itu kami TPNPB sampaikan kepada Pemerintah Selandia Baru bahwa jika Pemerintah Selandia baru mau agar warga negaramu selamat, upayakan agar segera ambil keputusan dan duduk di meja Negosiasi Dengan Pimpinan TPNPB.

Pemerintah Indonesia mau kirim Pasukan teroris yaitu Militer dan Polisi dalam jumlah besar sekitar 70,000 sampai satu juta juga kami Pimpinan dan Pasukan TPNPB KODAP III Ndugama Derakma siap layani, tandas Panglima TPNPB Komando Daerah Pertahanan III Brigader Jenderal Egianus Kogeya.

Disini saya Egianus Kogeya menegaskan bahwa apa yang saya tuntut untuk menentukan nasib sendiri (PAPUA MERDEKA), jadi Perang kami adalah “Perang Pembebasan Nasional Papua Barat”.  Dan Perang Pembebasan Nasional Papua Barat tidak akan berhenti, namun berlanjut terus sampai Papua merdeka Penuh dari Indonesia.

Laporan akan terus kami melaporkan sesuai situasi di medan Perang, tuturnya.
Demikian ini laporan resmi kami TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma.

Penangung jawab Pertahanan Daerah TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma
Brigjend Egianus Kogeya
====================
Panglima Kodap III Ndugama-Derakma
—————————————————-
Mayor Pemne Kogeya
Komandan Operasi TPNPB KODAP III Ndugama Derakma.

Demikian Siaran Pers Manajemen Markaas Pusat KOMNAS TPNPB-OPM Per 17 April 2023 bagian kedua, dan Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB-OMP bertanggungjawab atas siaran Pers ini.

Diteruskan kepada semuaa pihak Oleh Jubir KOMNAS TPNPB-OPM Sebby Sambom, dan terima kasih atas kerja sama yang baik.

Post. Admind

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SETELAH DENGAR HASIL UJIAN PAKAIAN SISWA/I SMA Kelas XII Di NABIRE DIWARNAI BINTANG KEJORA POLISI MEMUKUL Mince Heluka, BEBERAPA ORANG MENANGKAP POLISI

Siswi SMA kelas XII,Foto Mince heluka dapat pukul dari Polisi Nabire. Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Kota Jeruk 🍊 -Melangkah Tanpa Alas Kaki- Nabire Siswa/i SMA kelas 3 dengar hasil ujian, mereka mewarnai pakeyan abu putih dirubah Bendera Identitas diri Papua Barat, Bendera Bintang Kejora/Bintang Fajar Polisi Melakukan pukulan dan penangkapan terhadap siswa/Siswi. Dengan melihat Siswa Mewarnai dengan warna Identitas sehingga beberapa orang anggota polisi dan ada pula yang dapat pukulan dari Polisi pada Senin 06/05/2024. Kata M.D melalui Handphone genggamnya. Penangkapan dan pemukulan dari polisi terhadap teman-teman SMA yang turun pawai kebahagiaan setelah mendengar kelulusan mereka, namun kami merasa kecewa karena polisi-polisi yang berada di Nabire melarang kegiatan kami, Lanjutnya. Kronologis yang Terjadi  Pukul 16: 7 wp. Kurang lebih 9 orang pelajar dikejar oleh 2 orang polisi berpakaian preman dengan kendaraan beroda 2 pengejaran tersebut lokasi da

SEPOTONG PERAHU KERTAS

Pilot Mark Mehrtens Membawa Ole-Ole Nilai kemanusian junjung tinggi di mata TPNPB-OPM maka dari awal penahanan sampai dibebaskan selama 19 bulan, salah satu kehormatan layak beri kepada EGIANUS dengan anak buahnya karena menjaga kehidupan kesehatan pada pilot philip mark mehrtens dengan sangat terjamin hingga pulang juga dengan keadaan sehat jasmani dan rohani sang pilot. Pada saat dibebaskan juga diberikan ole-ole Ayam Kampung kepada pilot ini sungguh sangat luar biasa kinerja pejuang PAPUA MERDEKA.  🍁🍁🍁 Versi Sendiri Hal hal baik terus bertumbuh dalam gengaman derita yang tak kunjung usai, sembari menunggu berhenti deras darah Manusia Papua Rekam realitanya lalu uraikan dalam bentuk karya versi sendiri.  AmoYatt 🍁🍁🍁 Kecewakan mu  Di dalam hati yang terluka,   Kata-kata itu menggema.   Pahit getirnya rasa kecewa,   Menyatu erat dalam jiwa. Seperti bayangan yang tak pernah hilang,   Begitu juga rasa kecewa yang terpahat.   Sekali tersakiti, hat

Adat-Mu Itulah yang Disebut Identitas-Mu, & Kebiasaan Itulan Adat-Mu & Itu-lah Sumber Hukum

Artikel. Oleh. Yegema Megolah sala satu identitas diri yg disebut (Kagane) Tetesan Air Mata Ibunda-kota Tua Paniai ---Melangkah Tanpa Alas Kaki -Kagane merupakan salah satu identitas diri yang diwariskan oleh moyang sejak saya dan kamu tiada. Barang atau benda itu telah ada sebelum manusia dipenuhi di muka bumi ini. Mereka mengolah Adat sesuai keinginan sesuai kepercayaan yang dimiliki setiap daerah termasuk tiga atau empat Wilayah adat Papua, termasuk Wilayah Meepago. Kebiasaan ini tidak bisa berubah dengan bentuk apapun dan bentuk bagimanapun alasan-Nya. Siapapun merasa berubah itulah yang disebut menggagalkan usaha yang diwariskan oleh nenek moyang dan tete moyang kita. Kebiasaan-kebiasaan merubah tampilan maupun warna dan bentuk maka Merusak wajah anda dan  telah menemukan Runtuhnya Manusia.  Ko lupa itulah ko lupa sejarah, akhirnya dibilang Rumah-Mu Runtuh Tapa sebab akibat. Adat-Mu Itulah yang Disebut Identitas-Mu, & Kebiasaan Itulan Adat-Mu & Itu-lah Sumber H