Langsung ke konten utama

Rendahnya Pendidika Nilai-Nilai Budaya Rendahnya pengawasan orang tua dan Belum mengerti Ajaran Agama yang seutuhnya, Kematian Terus Menerus Di Wilayah MEEPAGOO Terutama Degeidimi Kab. Dogiyai Sampai Maka Takaida Kab. Paniai.

Oleh. Yerino Madai.
Tetesan Air Mata Ibunda Kota Tua Nabire Melangkah Tanpa Alas Kaki, Rendahnya pengawasan orang Tua mengikis kepunahan generasi masa depan di Papua barat.

Kepunahan tersebut dilihat dari berbagai pengaruh yang akan peraktekan di berbagai pojok jalan dan di perdesaan terpencil di Papua barat. 

Pengaruh pengaruh tersebut begitu cepat bertumbuh baik sisi pencurian, Miras, dan orang tua kampung juga memainkan harkat dan martabat sebagai orang Papua dijual dengan cara-cara Murahan.

Orang tua kampung juga benda-benda alam atau budaya salah gunakan dan salah pahami sehingga agama yang telah melekat pun dimainkan secara tidak benar akhirnya kematian terlalu besar di wilayah MEEPAGOO. 

Agama dan Adat yang telah melekat dengan manusia pun di mainkan dengan cara ajaran pemikiran dangkal melalui organisasi-organisasi yang tidak masuk pada sasaran sehingga kematian besar-besran yang terjadi. Hal ini khusus untuk orang Papua wilayah Mee Pagoo Mulai dari Degeidimi kab. Dogiyai sampai dengan Makatakaida Kab. Paniai. 

Tidak mengerti adat yang seutuhnya membuat kerugian orang Papua terutama Wilayah Mee Pago begitu pun Belum mengerti Agama yang sebenarnya membuat banyak orang korban sia-sia.

Nilai budaya atau adat tidak bisa lihat dan nilai agama terutama Iman seorang tidak bisa mengetahui tapi diangga benar dan punya mata akhirnya kerugian Manusia papua terutama di Wilayah Mee Pagoo dari Degeidimi kab. Dogiyai Sampai Maka Takaida kab. Paniai, hal ini harus basmi dan lembaga-lembaga yang menyebut diri sebagai Adat atau Budaya dan Agama yang menyebut sebagai agama ternyata tata cara tidak melalui kolidor agama, dua hal ini kerugian manusia Papua jumlah besar Dari kegata sampai maka Takaida.

Menyebut diri orang sadar ternyata penjahat luar biasa, pemakan manusia besar-besaran di daerah ini, hal ini juga memberikan dan memupukan dari kejahatan yang sedang berjalan dari TNI dan Polri (Militer Negara RI)

Hal yang perlu thau dan mengerti adalah Nilai budaya tidak bisa melihat, iman seorang tidak bisa melihat dan meraba tapi dampak yang bagus, tapi pandangan saya sendiri bahwa Adat dan Agama telah melekat pada manusia di Lakukan menjual dengan cara-cara tidak benar akhirnya Manusia Papua rugi total:

Sumber-Sumber Kematian Manusia Asli Papua /Orang Asli Papua OAP adalah:
1. Tidak Mengerti Nilai Adat dan agama merusak membuat kematian tinggi (Pelaku Gembala-gembala Bodok, Guru-guru Jahat, dirinya menyebut pemilik Budaya terutama Orang tua yang Jahat).
2. Agama dan adat salah gunakan membuat banyak orang gila.
3. Agama dan adat salah pahami membuat tabrak dan menabrak banyak.
4. Agama dan Adat salah gunakan membuat pemabuk banyak.
5. Agama dan budaya salah pahami membuat Orang tidak bisa menetap di ruma, selalu ke kota terus tidak bisa tinggal di rumahnya.
6. Agama dan adat salah gunakan membuat keluarga ribut dan masalah terus selama ini.
7. Agama dan Adat merusak Realita sosial merusak dengan nyata.
8. Agama dan adat/budaya, jalanya bedah keduanya, tapi  ada orang-orang juga yang memperaktekan menyatuhkan. Otak dari mana dibangun karakter itu. Manusia Papua rugi karna keduanya telah melekat dengan manusia harap mengerti.
9. Ada orang juga ingin menyatukan Pemerintah Adat dan Agama pada dasarnya ketiganya bedah, disitu juga banyak orang kematian.

Anda perlu tahu Tuhan telah menyediakan sesuai habitatnya, Udang Dan Ikan tidak bisa hidup di Darat, Manusia tidak bisa hidup di Laut, Danau atau Kali, begitu pun setiap ciptaanya. Anda harap tau hal ini.

Harap supaya:
1. Gembala/pewarta harus roba sebagai gembala yang benar, jangan Jadilah gembala penjahat.
2. Jika Guru, Guru yang benar jangan guru penjahat hatinya Dibayar oleh militer.
3. Jika orang tua, berikan Adat dengan karakter yang bisa dibangun menuju Nafas OAP bisa bertahan di Negerinya, jangan ajari karakter jahat, tetapi berikanlah Nasehat yang benar dan berikan ajaran Budaya yang benar, jangan kalian sebagai penjahat yang di bangun di wilayah. Jangan dibangun roh-roh Jahat di wilayah MEPAGO Terutama dari Degeidimi sampai Maka Takaida.

 Melalui nasehat yang benar bisa dibangun masa depan yang benar, bisa melihat dan merasakan apa yang sedang dihadapi sebagai sebuah masalah, mana mungkin binaan yang tidak manusiawi nanti akan jadi manusia hal itu  Logika terbalik, Nasehat harus dibangun dengan kesadaran yang tinggi, bukan nasehat beralaskan Lembagamu yang Bodok itu. 

Agama itu agama, Adat itu adat dan pemerintah itu pemerintah harap bedakan. Jangan kolaborasi satu sama lain. Nilai kemanusiaan rusak berantakan anda tidak melihat dalam kerusakannya itu.

Kematian, Pengrusakan, Pembunuhan, Penabrakan, Orang lumpuh, Terlalu Tinggi di Wilayah Meuwo Cukup Hironis yang berdiri dalam tahun 2022-2023, lebih kurang 2 Tahun ini. 

Atas nama saya berdasarkan Prediksi, Pandangan, Kenyataan, dan Nyata depan Saya, saya mediakan Agar manusia sadar berdasarkan prediksi, pandangan, kenyataan, ini, supaya masa depan Papua bisa mempertahankan di daerahnya sendiri, dirumahnya, sendiri, di kampungnya sendiri dan bisa di bentuk manusia yang seutuhnya dihadapan Tuhan melalui Agama dan Budaya/adat istiadatnya.

Manusia jangan bosan sehingga melakukan aneh-aneh di Gereja dan di Adat atau Budaya terutama di kampung.

Pada saat ini pengikut Yesus populasi tinggi  penduduk di dunia 1. 3070 (Seribu Tiga Ratus Tujuh Puluh Miliar) orang katolik, jangan mainkan secara seenaknya sehingga Mengatas Namakan Gereja, jangan mengancurkan populasi yang melebihi ini.

 Dua Contoh kecil yang dilakukan, Tapi masuk pada Kejahatan Adalah:

1. Melalui dan Mengatas Namakan Agama Orang Papua melakukan Doa dan Puasa 40 hari dan 40 Malam " INI AJARAN SIAPA"?. Dalam sejarah Gereja belum ada tentang doa ini, Ingin melebihi tuhan Yesus, Kutukan tuhan ada didepan Mata kita dan sedang kita rasakan "KEMATIAN TERUS MENERUS".

2. Menyebut Budaya-budaya, belum tauh nilainya, baik itu orang kampung dan orang kota Merusak nilai budaya, Mari kita lihat Kutukan Tuhan Telah Tiba. 

Pada siang tadi 25 Mey 2023 sudah surat edarkan di Gereja-gereja dibagikan menjemput Salib di Iyadimi. Itu kejahatan kemanusiaan karna tidak ada perintah Uskup, Dekan  dan pastor wilayah Mepago.

Surat edaran itu harus di lihat baik karna mengatasnamakan Gereja  dari Lembaga Lain, sementara Uskup, Dekan dan Pastor menjalankan tugasnya sesuai ajaran Gereja, hal ini sedang kita hadapi selama ini.

Lembaga ini harus basmi karna mereka kerja tidak melalui Aturan dan ajaran Gereja yang sebenarnya, sehingga gereja sasaran dalam ajaran baru di wilayah Mepago.
Selama hidup Tuhan Yesus dan setelah mati belum pernah jual diri, ternyata saatnya  bisa juga.

Kita belum thau kematian kita, kita pastikan setiap paroki akan buat,.

Mungkinkah kejahatan itu masih memiarakan?

Mengatasnamakan Gereja sementara doa dan puasa 40 hari dan 40 malam bukan perintah Uskup, Dekan dan pastor. Sekarang menambahkan penjemputan Salib di Iyadimi  kab Dogiyai adalah bukan perintah Uskup, Dekan dan Pastor juga. 

Waspada kegiatan-kegiatan tidak beraturan gereja dan tidak beraturan adat.

 Kejahatan ini sudah mengatasnamakan maka sekarang sudah terjadi Kematian manusia terus Menerus di Wilayah Mepago.

Banyak diantara kedua kejahatan Yang di bangun ini, harus diapus dan dibebas dari wilayah meuwoo dari Degeidimi sampai Maka Takaida.

Anda belum tahu kematian terus menerus Orang Asli Papua (OAP) pada 2022-2023 ini tapi kejahatan ini telah tahu diluar sana.

Wilayah Meepago Harus menghapus Api Kematian Nyawa Manusia yang sedang berjalan ini, janganlah menambah kejahatan mengatasnamakan Gereja.

"AITA MAA, YOKAIBO MAA, ROH SANTA MAA, IKIWIDOO EKAIDAIGA AMIN"  kouko  Tika Bageka Kabo Duwata.  Kaboo Ekaguu Tetai. "MEE Kipeko Akiki".

 "Koukabo Duwata Kouko MEE IPUWE MEE Epaida Makiya WITA".

  Harap renungkan dengan Otak yang dingin. Jangan emosi karna perkataan saya kasar, Tapi ingat Ini nyata yang saya berikan.

Jangan merusak  Dasar-dasar yang telah di patokan, dikurungkan, yang telah Pagari.
Stop apapun kejahatan itu ...!,

 Jangan mengatasnamakan Agama sementara kegiatan luar, anda merugikan manusia-manusia Papua. Anda anggap benar tapi itu  kejahatan. Rugi Orang Papua".

Jangan merusak kehidupan Orang Mee dengan cara-cara keanehan dan kegila-gilahan.

Anda mengerti kematian Manusia yang selalu berrentetan ini mulai dari tahun 2022 sampai tahun 2023 masih berlanjut, anda cukup kasar " itu KANIBAL dari Mana Tiba..!.

Umat harap supaya ikutilah perintah dari mana datang...? itu lembaga  gereja atau kah adat dan budaya ataukah orang-orang tertentu mengatasnamakan Gereja.

Orang Asli Papua (OAP) melihat dengan baik, dua Tahun trakhir kematian  Orang Papua  terlalu tinggi, melebihi batas.

Stop Mengatas Namakan Gereja. Manusia Papua masuk Pada kepunahan.

Lebih bagus mati karna peluru dari pada mati sia-sia karna orang-orang tertentu merusak  Mengatas Namakan Agama dan  budaya dengan cara-cara tidak beraturan budaya dan Agama.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEPOTONG PERAHU KERTAS

"Satu Pucuk Melawan Seribu" Satu pucuk senjata, melawan seribu musuh Tidak ada harapan, tidak ada kekuatan Tapi aku tidak menyerah, aku tidak mundur Aku akan melawan, dengan satu pucuk senjataku Seribu pucuk senjata, menghadapku dengan garang Tapi aku tidak takut, aku tidak gentar Aku akan melawan, dengan keberanian dan kehormatan Aku akan membuktikan, bahwa satu pucuk senjata bisa menang Musuhku banyak, tapi aku tidak sendirian Aku memiliki keadilan, aku memiliki kebenaran Aku akan melawan, dengan semangat dan kepercayaan Aku akan menang, dengan satu pucuk senjataku Satu pucuk senjata, melawan seribu musuh Tapi aku tidak menyerah, aku tidak mundur Aku akan melawan, dengan keberanian dan kehormatan Aku akan menang, dengan satu pucuk senjataku. TanahAirTercinta WestPapua 🍁🍁🍁 Anak yg Boleh Mencintainya. Anak ku. Ayah sangat merindukan mu. Tetapi Apa yang ayah lakukan hari ini suatu ketika anak besar akan mengerti penindasan atas negeri mu. Anak ku. Ay...

SETELAH DENGAR HASIL UJIAN PAKAIAN SISWA/I SMA Kelas XII Di NABIRE DIWARNAI BINTANG KEJORA POLISI MEMUKUL Mince Heluka, BEBERAPA ORANG MENANGKAP POLISI

Siswi SMA kelas XII,Foto Mince heluka dapat pukul dari Polisi Nabire. Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Kota Jeruk 🍊 -Melangkah Tanpa Alas Kaki- Nabire Siswa/i SMA kelas 3 dengar hasil ujian, mereka mewarnai pakeyan abu putih dirubah Bendera Identitas diri Papua Barat, Bendera Bintang Kejora/Bintang Fajar Polisi Melakukan pukulan dan penangkapan terhadap siswa/Siswi. Dengan melihat Siswa Mewarnai dengan warna Identitas sehingga beberapa orang anggota polisi dan ada pula yang dapat pukulan dari Polisi pada Senin 06/05/2024. Kata M.D melalui Handphone genggamnya. Penangkapan dan pemukulan dari polisi terhadap teman-teman SMA yang turun pawai kebahagiaan setelah mendengar kelulusan mereka, namun kami merasa kecewa karena polisi-polisi yang berada di Nabire melarang kegiatan kami, Lanjutnya. Kronologis yang Terjadi  Pukul 16: 7 wp. Kurang lebih 9 orang pelajar dikejar oleh 2 orang polisi berpakaian preman dengan kendaraan beroda 2 pengejaran tersebut lokas...

GEREJA BUKAN TEMPAT TERPROVOKASI,GEREJA MENGAJARKAN PERDAMAIAN DUNIA

Artikel, Viktor Yeimo  Tetesan Air Mata Ibunda Kota Tua- Kota Jeruk 🍊 -Melangkah Tanpa Alas Kaki- Gereja jangan lupa memberi pesan Firman Tuhan tentang pembebasan, keadilan, dan perjuangan kepada umat Tuhan yang sedang terjajah itulah kerja yang benar demi umat di seluruh dunia kata Viktor Yeimo korban rasis satu ini dalam artikelnya. Kurangi khotbah yang menekankan pada ketabahan dan kepasrahan tanpa memberi dorongan untuk bertindak, karena itu akan membuat umat menjadi pasif dan apatis terhadap kondisi penindasan yang mereka alami. Firman Tuhan harus menginspirasi dan memotivasi umat untuk bangkit dan berjuang melawan penindasan. Gereja seringkali kurang mengakomodasi teologi pembebasan yang relevan dalam konteks umat yang terjajah. Teologi pembebasan menekankan pada pentingnya perjuangan melawan penindasan dan ketidakadilan sebagai bagian dari iman Kristen. Gereja perlu mengintegrasikan nilai-nilai ini dalam setiap khotbah dan pengajaran agar umat merasa didukung d...