Artikel.
Oleh. Marsian amadai
Ketika sore hari aku duduk di bawah teduh pohon beringin, yang ranting-rantingnya melebarluas tanpa tujuan yang jelas menutupi ruang dan waktu ku.
Beberapa menit kemudiannya, terdengar suara PIPIT yang berlomba di pohon beringin itu,
Ku kira gonggongnya seekor Putih, dan Hitam Putih "Anjingku" yang selalu mengisi waktu bersama ku.
Ku bilang PIPIT kau tidak sopan terik-teriknya, telingaku sakit aku berteriak sambil mengusirnya, dengan suara yang terpukul hati PIPIT.
PIPIT bersuara sebagai balasan, seperti suara instrumen pengantar tidur di malam hari dengan perlahan,
Aku
Cuma menghibur mu
Cuma menemani mu
Bukan mengganggu mu, di ruang mu,
tetapi...😥
Aku malu dengan perkataan dan suara yang keras mengusir ku secara serius.😥
Aku pamit terbang lepas Ke sebelah gunung Jayapura City, aku Ke angkasa meninggalkan bumi Argun suasana sepi.
Aku cuma titipan salam buat ARGUN
Karena
Dialah yang temanku, kawanku, sahabatku, sebelum dirimu menginjak kaki Argun ini.
Kata-kata ini aku semakin terpukul di lubuk ku,
PIPIT terbang melambai-lambai aku mengejarnya ku tak bisa menahannya.
Nafasku semakin habis, benakku semakin terpukul,
Kembali
karena lelah,
karena tidak bisa,
karena kecapean,
karena menghalanginya gunung
Ia semakin ke angkasa.
Dalam hatiku,, ku tak punya sayap untuk menahan mu, namun tinggalkanlah aku dan argun
Salam buat PIPIT
kau hebat
Coretan...
Madai Sian
Di sudut Gunung
Argapura
_______________________
28/07/2023.
Post. Adminf
Komentar
Posting Komentar