Artikel.
Oleh. R.R.@marsel.
di lorong pabrik dan di jalan raya.
Pemuda tak sempat jadi anak manis
melihat kepongahan terasa begitu sinis.
Ruang publik didefinisikan oleh uang,
air di kampung pun kering kerontang.
Alam berubah menjadi bencana atas nama
investasi sudi dikeruk dan dijarah.
Bagaimana anak muda bisa diam
ketika aparat justru miskin teladan.
Apa yang salah dibenarkan,
tersesat dalam pekatnya konflik kepentingan.
Mari menyeru perlawanan lewat berbagai cara.
Bekerja, mencipta, bersuara, bergerak dalam karya.
Karena asa tidak hanya ada di tangan penguasa
tapi dalam kehendak warga yang berdaya.
Post. Admind
Komentar
Posting Komentar