Langsung ke konten utama

Bangsa ini sedang hancur karena Jabatan tidak sesuai dengan kemampuan/Profesi.

Tetesan air Mata Ibunda-Kota Tua Holandia- Melangkah Tanpa Alas Kaki_Sistem pendidikan dihancurkan dengan kepentingan, janji dan kontrak politik. Triliunan Dana Operasional Sekolah dikucurkan tetapi tidak digunakan dengan baik karena kepala sekolah dan kepala dinasnya tidak mampu. Buta huruf meningkat. Lebih dari itu tidak bisa mengangkat sejarah peradaban bangsa Papua, Seni dan Budaya dan bahasa lokal.

Sistem kesehatan dihancurkan dengan kepentingan, janji dan kontrak politik. Triliunan Dana Operasional Kesehatan dikucurkan tetapi tidak digunakan dengan baik. Karena kepala puskesmas dan kepala dinas yang dipasang berdasarkan kontrak politik itu tidak mampu. Dengan demikian Angka kesakitan dan kematian meningkatkan.

Sistem perekonomian dilumpuhkan dengan kepentingan, janji dan kontrak politik. Triliunan dana operasional diberikan tetapi angka kemiskinan terus meningkat. Kelaparan meraja lelah. Kepala dinas peternakan, perikanan, pertanian dan UMKM tidak mampu. 

Menjabat sebagai bupati tetapi tidak memiliki ide dan gagasan untuk membangun. Rakyat melarat. Pembunuhan dimana-mana, Kelaparan dimana-mana, penyakit sosial merajalela dan kebijakan tidak sesuai kebutuhan. 

Badan POM dimatikan karena kepala dinasnya dipasang tidak sesuai sehingga tidak pernah kontrol atau mengawasi masa expired/Kadaluarsa obat dan makanan di setiap apotik dan Tokoh serta kios. Rakyat mati sana sini karena konsumsi obat dan makanan yang telah expired/kadaluarsa.

Pemimpin Gereja sibuk urus Uang, Jabatan dan bangunan. Umat mati konyol di genggaman tangan musuh. Moral umat hancur. Entah apa yang dikhotbahkan di mimbar gereja setiap minggunya. Firman Tuhan mana yang digunakan. Mereka lupa kalau jabatan itu diberikan untuk selamatkan umat dari Kebinasaan dan Kolonialisme. Miris!

Bangsa Kasihan!


Post. Admind

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menteri Investasi Indonesia Bahlil Lahadalia, Orang Sulawesi yang Mengklaim Diri Sebagai “Anak Papua”

Sebuah Mesin Perampasan yang Bekerja atas Nama Negara, Investasi, dan Kepentingan Global.  Oleh : Victor F. Yeimo  Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua Holandia-Melangkah Tanpa Alas Kaki - Bahlil   Lahadalia, orang Sulawesi yang mengklaim diri sebagai “anak Papua” memainkan peran yang secara teoritis dapat kita sebut sebagi agen apropriatif kolonial, atau individu yang melakukan klaim identitas demi legitimasi proyek hegemonik pusat atas wilayah pinggiran.  Bahlil Lahadalia, Sebagai Menteri Investasi, ia menjelma menjadi agen ideologis dan teknokratis kapitalisme kolonial. Proyek Strategis Nasional (PSN) di Papua adalah mega-infrastruktur of dispossession, yaitu infrastruktur raksasa yang berfungsi sebagai mekanisme primitive accumulation dalam versi abad ke-21. PSN adalah wajah mutakhir dari kapitalisme kolonial, sebuah mesin perampasan yang bekerja atas nama negara, investasi, dan kepentingan global.  Di Merauke, negara merampas...

Fakta hari ini TPNPB/OPM adalah bukan masyarakat yang kami tinggl bersama-sama dengan masyarakat di intanjaya Dan Militer Indonesia pun Demikian Sama Dari mana mereka Datang?.

Enam Orang Asli Papua yang merupakan warga civil yang telah di tembak Militer Indonesia🇮🇩 pada 14 Mei 2025 di Kabupaten Intan jaya Laporan resmi Seby Sambom dari markas pusat TPNPB OPM. Korban tewas dan korban luka-luka telah berhasil di evakuasi oleh Tim Pemerintah Dan Masyarakat, pertempuran ini masyarakat lain masih dalam pencarian apakah mereka masih hidup atau tertembak oleh Militer Indonesia.  Militer Indonesia telah lakukan kesalahan besar yang mana telah menyerang warga civil  dan membunuh  dan menyerang dengan tidak hormat tanpa memikirkan rasa kemanusiaan.  Menyerang pembrutalan militer Indonesia terhadap Masyarakat intanjaya ketika masayarakat berada di rumah, kebun, dan di pasar termasuk menyerang di gereja-gereja, pelanggaran ini merupakan pelanggaran HAM berat dan melanggar hukum Nasional dan internasional.  Masyarakat internasional dan lembag terkait harus bersuara terkait insiden penembakan terjadi ini di Intan jaya papu...

BAKAT DAN TALENTA ANAK-ANAK PAPUA, BUTUH PERHATIAN KHUSUS DARI PEMERINTAH.

BAKAT DAN TALENTA ANAK-ANAK PAPUA, BUTUH PERHATIAN KHUSUS DARI PEMERINTAH. Artikel. Sian Madai Konsep Dari Seorang Pemimpin Daerah Adalah Dasar untuk Menentukan Masadepan yang Lebih Cerah.  Keahlian/ Hobi, dan Kreatif/Karier yang di miliki oleh Orang Asli Papua (OAP) merupakan membuka ruang dan membuka lapangan kerja untuk membantu pemerintah setempat, sebagaian juga sebagai bentuk nyata membangun dan mempersempit pengangguran di Papua. Sekali lagi, Melalui bakat/ Karier yang telah dimilikinya merupakan menciptakan lapangan pekerjaan baru sebagai membantu pemerintah Daerah untuk itu, pemerintah perlu diperhatikan dan diolah dengan baik.  Dimana pemerintah pusat diberikan Otonomi khusus seluasnya di Papua bertujuan untuk mengangkat harkat dan martabat manusia papua namun, Dana otonomi khusus Papua hilang jejak adalah cara tidak betul yang dilakukan, Dana otonomi khusus tersebut  harus digunakan dengan baik dan harus diperioritaskan Anak-anak Papua dalam ...