Langsung ke konten utama

Ikatan Pelajar Mahasiswa Megaikebo Adauwo atau disingkat (IPM-MEA) Mapia Tengah Telah melakukan seminar sehari, dan Perkenalan Mahasiswa/i Baru di Kota Study Nabire

Tetesan Air Mata Ibunda_ Kota Tua Nabire-Melangkah Tanpa Alas Kaki_Nabire--- Ikatan Pelajar Mahasiswa Megaikebo Adauwo atau disingkat (IPM-MEA) akan melakukan seminar sehari, kota study Nabire pada beberapa waktu lalu. Kegiatan tersebut berlangsung di dua lokasi yang berbeda, selama dua hari Jum'at-Sabtu 22-23 September 2023.

Kegiatan perkenalan dan penerimaan pelajar mahasiswa baru seasal Megaikebo-Adauwo Kabupaten Dogiyai yang berada di kota study Nabire, akan melaksanakan seminar dan perkenalan di dua tempat yakni, Asrama IPM-MEA di Kali Bobo serta acara perkenalan di hari kedua di Pantai Naikere, Nabire Papua Tengah. 

Dengan sorotan thema: "Awal Menentukan Arah untuk mengubah Sikap dan Karakter" Motto: Massa depan MEA Sungguh ada dan Harapan tidak akan hilang. 

Dalam kegiatan seminar dan perkenalkan materi yang pertama akan di isi oleh ketua Pembina organisasi IPM-MEA Bapak Yosias Boma, S. IP tentang "Dasar-dasar Menulis Surat"

Serta materi yang kedua akan di isi oleh Pembina organisasi IPM-MEA Bapak Marten Madai, S. Kom tentang " Mengenal dan Menerapkan Dasar-dasar Teknologi di Bidang Komputer "

Selanjutnya materi yang ke tiga akan di isi oleh Bapak Frans U Magai senior IPM-MEA tentang "Bagaimana cara Bersaing dalam Perkembangan Teknologi". Materi yang keempat akan di isi oleh Ibu Stevina Magai, S. Kep tentang" Dampak Kesehatan Meninggal nya Anak Mudah di Usia Produktif, "

Materi yang terakhir akan di isi oleh kaka Theresia F Tekege wartawan Cepos Nabire, satu satunya wartawan perempuan Suku Mee dari Mapia yang sedang menekuni dunia jurnalistik sejak awal masuk kulia, tentang " Dasar-Dasar Literasi Baca dan Tulis, ".

Hari yang kedua acara perkenalan sekaligus penutup akan dilaksanakan di Pantai Naikere turut dihadiri orang tua, Pembina, Toko Pemuda, Intelektual, senioritas. Senior hadir untuk bagaimana mengubah karakter menuju kedewasaan dengan binaan, mental, spritual, pergaulan dengan dunia, sekolah, kampus, masyarakat umum, keluarga serta membagun kepercayaan diri bahwa saya bisa dengan bidang yang saya tekuni. 

"Hari ini untuk selamatkan sisa dari yang tersisa, tidak ada cara lain selain, " Didikan muda menurut jalan yang patut baginya, agar pada masa tua pun tidak akan menyimpang dari masa tua pun" Kata Frans U Magai melalui Via Whatsapp. 

Kata dia, Jangan ada seorang pun yang menganggap engkau rendah karena, mudah tetapi jadi teladan bagi teman-teman, guru, dosen dan orang-orang dimana saja kamu berada. Dalam perkataan-mu, dalam tingka lakumu, dalam kasihmu, dalam kesucianmu. 


Terimakasih kepada Badan Pengurus ketua Panitia Perkenalan IPM-MEA, serta seluruh pelajar mahasiswa, pembawa materi pembina, intelektual orang tua yang telah mensukseskan kegiatan ini, Tuhan akan memberkati, Ujar Magai. 

Penulis: Lambertus MagaiIPM-MEA Kota Study Nabire Gelar Seminar dan Perkenalan.

Nabire--- Ikan Pelajar Mahasiswa Megaikebo Adauwo atau disingkat (IPM-MEA) akan melakukan seminar sehari, kota study Nabire pada beberapa waktu lalu. Kegiatan tersebut berlangsung di dua lokasi yang berbeda, selama dua hari Jum'at-Sabtu 22-23 September 2023.

Kegiatan perkenalan dan penerimaan pelajar mahasiswa baru seasal Megai-Adauwo Kabupaten Dogiyai yang berada di kota study Nabire, akan melaksanakan di dua tempat yakni, Asrama IPM-MEA di Kali Bobo serta acara perkenalan di hari kedua di Pantai Naikere, Nabire Papua Tengah.

Dengan sorotan thema: "Awal Menentukan Arah untuk mengubah Sikap dan Karakter" Motto: Massa depan MEA Sungguh ada dan Harapan tidak akan hilang.

Dalam kegiatan seminar dan perkenalkan materi yang pertama akan di isi oleh ketua Pembina organisasi IPM-MEA Bapak Yosias Boma, S. IP tentang "Dasar-dasar Menulis Surat"

Serta materi yang kedua akan di isi oleh Pembina organisasi IPM-MEA Bapak Marten Madai, S. Kom tentang " Mengenal dan Menerapkan Dasar-dasar Teknologi di Bidang Komputer "

Selanjutnya materi yang ke tiga akan di isi oleh Bapak Frans U Magai senior IPM-MEA tentang "Bagaimana cara Bersaing dalam Perkembangan Teknologi". Materi yang keempat akan di isi oleh Ibu Stevina Magai, S. Ked tentang" Dampak Kesehatan Meninggal nya Anak Mudah di Usia Produktif, "

Materi yang terakhir akan di isi oleh kaka Theresia F Tekege wartawan Cepos Nabire, satu satunya wartawan perempuan Suku Mee dari Mapia yang sedang menekuni dunia jurnalistik sejak awal masuk kulia, tentang " Dasar-Dasar Literasi Baca dan Tulis, ".

Hari yang kedua acara perkenalan sekaligus penutup akan dilaksanakan di Pantai Naikere turut dihadiri orang tua, Pembina, Toko Pemuda, Intelektual, senioritas. Senior hadir untuk bagaimana mengubah karakter menuju kedewasaan dengan binaan, mental, spritual, pergaulan dengan dunia, sekolah, kampus, masyarakat umum, keluarga serta membagun kepercayaan diri bahwa saya bisa dengan bidang yang saya tekuni.

"Hari ini untuk selamatkan sisa dari yang tersisa, tidak ada cara lain selain, " Didikan muda menurut jalan yang patut baginya, agar pada masa tua pun tidak akan menyimpang dari masa tua pun" Kata Frans U Magai melalui Via Whatsapp.

Kata dia, Jangan ada seorang pun yang menganggap engkau rendah karena, mudah tetapi jadi teladan bagi teman-teman, guru, dosen dan orang-orang dimana saja kamu berasa. Dalam perkataan-mu, dalam tingka lakumu, dalam kadihmu, dalam kesucian mudah.


Terimakasih kepada Badan Pengurus ketua Panitia Perkenalan IPM-MEA, serta seluruh pelajar mahasiswa, pembawa materi pembina, intelektual orang tua yang telah mensukseskan kegiatan ini, Tuhan akan memberkati, Ujar Magai.

Penulis: Lambertus Magai

Post. Admind

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SETELAH DENGAR HASIL UJIAN PAKAIAN SISWA/I SMA Kelas XII Di NABIRE DIWARNAI BINTANG KEJORA POLISI MEMUKUL Mince Heluka, BEBERAPA ORANG MENANGKAP POLISI

Siswi SMA kelas XII,Foto Mince heluka dapat pukul dari Polisi Nabire. Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Kota Jeruk 🍊 -Melangkah Tanpa Alas Kaki- Nabire Siswa/i SMA kelas 3 dengar hasil ujian, mereka mewarnai pakeyan abu putih dirubah Bendera Identitas diri Papua Barat, Bendera Bintang Kejora/Bintang Fajar Polisi Melakukan pukulan dan penangkapan terhadap siswa/Siswi. Dengan melihat Siswa Mewarnai dengan warna Identitas sehingga beberapa orang anggota polisi dan ada pula yang dapat pukulan dari Polisi pada Senin 06/05/2024. Kata M.D melalui Handphone genggamnya. Penangkapan dan pemukulan dari polisi terhadap teman-teman SMA yang turun pawai kebahagiaan setelah mendengar kelulusan mereka, namun kami merasa kecewa karena polisi-polisi yang berada di Nabire melarang kegiatan kami, Lanjutnya. Kronologis yang Terjadi  Pukul 16: 7 wp. Kurang lebih 9 orang pelajar dikejar oleh 2 orang polisi berpakaian preman dengan kendaraan beroda 2 pengejaran tersebut lokasi da

SEPOTONG PERAHU KERTAS

Pilot Mark Mehrtens Membawa Ole-Ole Nilai kemanusian junjung tinggi di mata TPNPB-OPM maka dari awal penahanan sampai dibebaskan selama 19 bulan, salah satu kehormatan layak beri kepada EGIANUS dengan anak buahnya karena menjaga kehidupan kesehatan pada pilot philip mark mehrtens dengan sangat terjamin hingga pulang juga dengan keadaan sehat jasmani dan rohani sang pilot. Pada saat dibebaskan juga diberikan ole-ole Ayam Kampung kepada pilot ini sungguh sangat luar biasa kinerja pejuang PAPUA MERDEKA.  🍁🍁🍁 Versi Sendiri Hal hal baik terus bertumbuh dalam gengaman derita yang tak kunjung usai, sembari menunggu berhenti deras darah Manusia Papua Rekam realitanya lalu uraikan dalam bentuk karya versi sendiri.  AmoYatt 🍁🍁🍁 Kecewakan mu  Di dalam hati yang terluka,   Kata-kata itu menggema.   Pahit getirnya rasa kecewa,   Menyatu erat dalam jiwa. Seperti bayangan yang tak pernah hilang,   Begitu juga rasa kecewa yang terpahat.   Sekali tersakiti, hat

Adat-Mu Itulah yang Disebut Identitas-Mu, & Kebiasaan Itulan Adat-Mu & Itu-lah Sumber Hukum

Artikel. Oleh. Yegema Megolah sala satu identitas diri yg disebut (Kagane) Tetesan Air Mata Ibunda-kota Tua Paniai ---Melangkah Tanpa Alas Kaki -Kagane merupakan salah satu identitas diri yang diwariskan oleh moyang sejak saya dan kamu tiada. Barang atau benda itu telah ada sebelum manusia dipenuhi di muka bumi ini. Mereka mengolah Adat sesuai keinginan sesuai kepercayaan yang dimiliki setiap daerah termasuk tiga atau empat Wilayah adat Papua, termasuk Wilayah Meepago. Kebiasaan ini tidak bisa berubah dengan bentuk apapun dan bentuk bagimanapun alasan-Nya. Siapapun merasa berubah itulah yang disebut menggagalkan usaha yang diwariskan oleh nenek moyang dan tete moyang kita. Kebiasaan-kebiasaan merubah tampilan maupun warna dan bentuk maka Merusak wajah anda dan  telah menemukan Runtuhnya Manusia.  Ko lupa itulah ko lupa sejarah, akhirnya dibilang Rumah-Mu Runtuh Tapa sebab akibat. Adat-Mu Itulah yang Disebut Identitas-Mu, & Kebiasaan Itulan Adat-Mu & Itu-lah Sumber H