Langsung ke konten utama

STREEK RAAD (SR)_DEWAN RAKYAT MAPIA.

SERUAN!!
_________________________
Oleh. YETI,

PENYAKIT EKOSIDA : ANCAMAN TERHADAP LINGUNGAN HIDUP DAN MANUSIA SIMAPITOWA.
Tetesan Air Mata Ibunda- Kota tua Mapia- Melngkah Tanpa Alas Kaki-Manusia sebagai makhluk hidup sosial yang tergantung pada Alam SIMAPITOWA untuk hidup kodrat pada manusia adalah makan, minum, tempat tinggal, pakaiaan, dan mengelola alam didalam alam semesta. mengelola tanah dan hutan adalah wajib bagi umat manusia untuk bertahan hidup. tampa tanah, air, dan hutan adalah manusia tidak bisa hidup oleh sebab itu manusia simapitowa sebagai masyarakat mendidiami simapitowa untuk melestarikan budaya maupun lingungan hidup simapitowa demikian juga menjaga dan memelihara keanekaragaman hayati simapitowa.


Masyarakat adat simapitowa yang luas wilayah adatnya sebagai kearifan lokal yang bersandar kepada alam namun setelah mulai investasi dan ekspolitasi sumber daya alam masif setiap tahun sehingga masyarakat adat mulai tersingkir dari aktivitas pangan lokal sendiri perusahan pemodal mengakibatkan ambang kehancuran masyarakat adat simapitowa sehingga kehilangan energi daya untuk budidaya pangan lokal kembali.


Deforestasi dan ekspolistasi kayu kaladiri emas ditopo sampe KM 1000 dan kelapa sawit wami adalah bentuk kekerasan terhadap hutan simapitowa untuk menghancurkan ekstensi lingungan hidup masyarakat simapitowa, hari ini. deforestasi dan ekspolitasi kayu, emas, dan kelapa sawit inikan ekosida terbesar yang dilakukan oleh orang - orang yang tidak bertangunjawab atas kerusakan lingkungan disimapitowa yang sewenang - wenang dilakukan untuk kepentingan ekonomi oligarki negara indonesia dan kapitalis global tampa melihat dampak buruk terhadap kehidupan masyarakat simapitowa. terlalu masifnya deforestasi akan mengakibatkan kehancuran lingkungan hidup orang simapitowa maupun habitatnya yang ada di hutan. lingkungan simapitowa aktivitas seperti ini akan menyebabkan pencemaran limbah maupun banjir berskala besar karena pohonlah yang menahan air tapi dihancurkan alam simapitowa.

Aktivitas penambangan dan perkebunan kelapa sawit juga sebagai salah satu penyebab ekosida karena ini juga bagian dari penghancuran tempat tinggal manusia simapitowa maupun flora dan fauna. demikian juga menghancurkan sumber pendapatan bagi manusia simapitowa karena hari ini manusia simapitowa tergantung pada alam simapitowa. pertambangan dan perkebunan itu memiliki pencemaran yang luar biasa bagi lingkungan hidup manusia maupun ekosistem di simapitowa. 

Aktivitas pertambangan akan menyebabkan pencemaran berskala besar dilingungan tempat tinggal manusia, air, laut, sungai, kali, dan danau,. akan mencemari bahan kimia ini sasarannya pada manusia dan ekosistem disekitarnya. kemudiaan dari aktivitas perusahan perkebunan kelapa sawit akan menyebabkan tanah tandus berskala besar karena kelapa sawit menghisap air sampai kering sehingga pangan lokal akan hancur sampai tidak bisa bertumbuh kembali demikian juga banjir terus menerus akan terjadi ketika hujan.
Maka dengan demikian, Kami Dewan Daerah (Streek Raad)_Niew Gunea Raad(NGR) Mapia menyerukan kepada element rakyat Simapitoa, Dewan Adat Tota Mapia, KNPB, Kepala2 Suku, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Toko Mahasiswa(RPM Simapitoa), Tokoh Perempuan, Ikatan2 Pelajar dan Mahasiswa Lokal dalam Simapitoa dll, Segerah Konsolidasi Bersatu Menyikapi persoalan Perampasan Tanah Adat dan Pengrusakan Lingkungan(Ekosida) oleh Perusahaan-Perusahaan.

Demikian Seruan Konsolidasi ini kami serukan untuk Rakyat Bangsa Papua Lebih Khusus Rakyat Simapitoa.

Ketua Dewan Daerah (Streek Raad)_Niew Gunea Raad(NGR) MAPIA.

Post. Admind

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SETELAH DENGAR HASIL UJIAN PAKAIAN SISWA/I SMA Kelas XII Di NABIRE DIWARNAI BINTANG KEJORA POLISI MEMUKUL Mince Heluka, BEBERAPA ORANG MENANGKAP POLISI

Siswi SMA kelas XII,Foto Mince heluka dapat pukul dari Polisi Nabire. Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Kota Jeruk 🍊 -Melangkah Tanpa Alas Kaki- Nabire Siswa/i SMA kelas 3 dengar hasil ujian, mereka mewarnai pakeyan abu putih dirubah Bendera Identitas diri Papua Barat, Bendera Bintang Kejora/Bintang Fajar Polisi Melakukan pukulan dan penangkapan terhadap siswa/Siswi. Dengan melihat Siswa Mewarnai dengan warna Identitas sehingga beberapa orang anggota polisi dan ada pula yang dapat pukulan dari Polisi pada Senin 06/05/2024. Kata M.D melalui Handphone genggamnya. Penangkapan dan pemukulan dari polisi terhadap teman-teman SMA yang turun pawai kebahagiaan setelah mendengar kelulusan mereka, namun kami merasa kecewa karena polisi-polisi yang berada di Nabire melarang kegiatan kami, Lanjutnya. Kronologis yang Terjadi  Pukul 16: 7 wp. Kurang lebih 9 orang pelajar dikejar oleh 2 orang polisi berpakaian preman dengan kendaraan beroda 2 pengejaran tersebut lokasi da

SEPOTONG PERAHU KERTAS

Kecewakan mu  Di dalam hati yang terluka,   Kata-kata itu menggema.   Pahit getirnya rasa kecewa,   Menyatu erat dalam jiwa. Seperti bayangan yang tak pernah hilang,   Begitu juga rasa kecewa yang terpahat.   Sekali tersakiti, hatimu rapuh,   Dikhianati sekali, cintamu terus meragu. Siapa pun yang mengecewakanmu,   Tidak akan luput dari pandanganmu.   Setiap detik, setiap waktu,   Luka itu tetap merayap dalam ingatan. Namun di balik kekecewaan yang mendalam,   Tersembunyi pelajaran berharga.   Jangan biarkan rasa itu membelenggu,   Biarkan ia menjadi bekal untuk tumbuh lebih kuat. Eko-Vinsent  🍁🍁🍁 SEPIH Sekali lagi sepi Tanpa suaramu  Tak ada kata-kata manismu Hanya hening yang terasa  Sekali lagi sendiri  Merenungi semua rindu ini Menatap langit dengan tatapan hampa  Menyebut namamu tanpa sahutan Sekali lagi hanya diam Menanti sapa itu hadir lagi Membiarkan malam dan siang terlewati Tanpamu dan tanpa kita bercengkrama  Ly SMy  19.9.24 🍁🍁🍁 Se𝗖𝗶𝗻𝘁𝗮 

Adat-Mu Itulah yang Disebut Identitas-Mu, & Kebiasaan Itulan Adat-Mu & Itu-lah Sumber Hukum

Artikel. Oleh. Yegema Megolah sala satu identitas diri yg disebut (Kagane) Tetesan Air Mata Ibunda-kota Tua Paniai ---Melangkah Tanpa Alas Kaki -Kagane merupakan salah satu identitas diri yang diwariskan oleh moyang sejak saya dan kamu tiada. Barang atau benda itu telah ada sebelum manusia dipenuhi di muka bumi ini. Mereka mengolah Adat sesuai keinginan sesuai kepercayaan yang dimiliki setiap daerah termasuk tiga atau empat Wilayah adat Papua, termasuk Wilayah Meepago. Kebiasaan ini tidak bisa berubah dengan bentuk apapun dan bentuk bagimanapun alasan-Nya. Siapapun merasa berubah itulah yang disebut menggagalkan usaha yang diwariskan oleh nenek moyang dan tete moyang kita. Kebiasaan-kebiasaan merubah tampilan maupun warna dan bentuk maka Merusak wajah anda dan  telah menemukan Runtuhnya Manusia.  Ko lupa itulah ko lupa sejarah, akhirnya dibilang Rumah-Mu Runtuh Tapa sebab akibat. Adat-Mu Itulah yang Disebut Identitas-Mu, & Kebiasaan Itulan Adat-Mu & Itu-lah Sumber H