Langsung ke konten utama

Terbitkan Buku Kedua Dengan Berjudul "Universitas Mataram Menangkap Mahasiswa Papua dan Terancamnya Kebebasan Akademik Bagi Mahasiswa Papua"

Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua Lombok-Melangkah Tanpa Alas Kaki_AMP KK Lombok: Terbitkan Buku Kedua Dengan Berjudul "Universitas Mataram Menangkap Mahasiswa Papua dan Terancamnya Kebebasan Akademik Bagi Mahasiswa Papua"

“Orang boleh pandai setinggi langit, Tapi selama ia tidak menulis maka ia hilang di dalam masyarakat dan sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.” (Pramoedya Ananta Toer) Kita akan memilih jalan perjuangan tidak dengan kata-kata, tetapi dengan pena” (Mayon Soetrisno, 2001:254)

Tulis semua yang kau tahu tentang bangsamu. Bangsa tertindas yang selama berabad-abad membisu. Tulis! Sebuah tulisan, tidak akan berarti apa-apa bila tidak diumumkan. Tulisan itu menjadi suara hanya bila telah disebarluaskan, karena itu jangan ragu-ragu untuk mengumumkan tulisan. Tulisan kaum pergerakan menjadi kekuatan sesudah dibaca orang. Karena itu jangan ragu-ragu umumkan tulisanmu. Kau akan menumbuhkan suatu kekuatan tak terduga.” ( Sumber: Mayon Sutrisno: Arus Pusaran Soekarno: Roman Zaman Pergerakan: 2001: 203, 214).

Saya menulis buku ini merupakan lanjutan dari buku saya pertama yang berjudul melawan pembungkaman ruang kebebasan akademik dan kriminalisasi mahasiswa Papua di Universitas Mataram dan buku yang anda sedang baca ini buku saya kedua yang terdiri dari lima BAB. Yakni:

 BAB I Tentang Penulis Nyamuk Karunggu.

BAB ll Tentang Menjumpai Dengan Kawan-kawan Mahasiswa Universitas Mataram.

 BAB III Tentang Kritik Terhadap Gerakan Mahasiswa Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat.

 BAB IV Tentang Rangkuman Pembungkaman Ruang Kebebasan Akademik dan kriminalisasi Terhadap Mahasiswa Papua dan Solidaritas Indonesia Di universitas Mataram.dan

 BAB V Rangkuman Tentang Skripsi Hak Menentukan Nasib Sendiri Bagi Bangsa West Papua Sebagai Solusi Demokratis.

https://suaraapiperlawanan.com/pendidikan/amp-kk-lombok-buku-kedua-terbitkan-dengan-berjudul-universitas-mataram-menangkap-mahasiswa-papua-dan-terancamnya-kebebasan-akademik-bagi-mahasiswa-papua/

Post. Admind

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menteri Investasi Indonesia Bahlil Lahadalia, Orang Sulawesi yang Mengklaim Diri Sebagai “Anak Papua”

Sebuah Mesin Perampasan yang Bekerja atas Nama Negara, Investasi, dan Kepentingan Global.  Oleh : Victor F. Yeimo  Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua Holandia-Melangkah Tanpa Alas Kaki - Bahlil   Lahadalia, orang Sulawesi yang mengklaim diri sebagai “anak Papua” memainkan peran yang secara teoritis dapat kita sebut sebagi agen apropriatif kolonial, atau individu yang melakukan klaim identitas demi legitimasi proyek hegemonik pusat atas wilayah pinggiran.  Bahlil Lahadalia, Sebagai Menteri Investasi, ia menjelma menjadi agen ideologis dan teknokratis kapitalisme kolonial. Proyek Strategis Nasional (PSN) di Papua adalah mega-infrastruktur of dispossession, yaitu infrastruktur raksasa yang berfungsi sebagai mekanisme primitive accumulation dalam versi abad ke-21. PSN adalah wajah mutakhir dari kapitalisme kolonial, sebuah mesin perampasan yang bekerja atas nama negara, investasi, dan kepentingan global.  Di Merauke, negara merampas...

Victor Yeimo Berpesan kepada GEDIX ATEGE pada Awalnya Penyair dibangun Dari Rakyat, Maka Suara yang Lahir Dari Tanah adalah Harapan Rakyat Penindas

GEDIX ATEGE Bukan Penyanyi Panggung Glamor, tapi Penyair Rakyat, Yakni Suara yang Lahir Dari Tanah, Menyatu Dengan Penderitaan, Kasih, dan Kehidupan Melanesia.  Tetesan Air Mata Ibunda- di Harapan Kafetaria, KM Gunung Dempo- Melangkah Tanpa Alas Kaki - Setiap kaset Gedix yang diputar di tahun 90-an dan 2000-an langsunh bawa memori: masa kecil duduk bersama orang tua yang kini sudah tiada, perjalanan jauh dengan sahabat yang hilang, cinta pertama yang terlupakan, atau pengalaman sekolah/kuliah yang penuh perjuangan. Gedix Atege akan konser di Paniai,  Berpesan  Victor Yeimo kepada GEDIX ATEGE Bahwa konser yang akan harus bawakan seperti, Pepa Nating, School Fee Problem, Pain Blong Love, dan Salim Giraun. Lagu-lagunya sperti Taim Mi Skul Mangi, Mama, Corruption, bukan sekadar hiburan, tapi cermin kehidupan rakyat kecil: tentang biaya sekolah yang menjerat, korupsi yang merusak, harapan anak muda, dan kerinduan terdalam pada orang tua. Gedix Atege akan konser di ...

Benua Australia Bergeser 7 cm Menuju Indonesia Mengakibatkan Gempa Bumi

Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Holandia Jayapura-Melangkah Tanpa Alas Kaki- Sebuah video di Instagram mengungkapkan bahwa Benua Australia bergeser menuju Indonesia 7 cm setiap tahunnya. Dilansir dari akun @u******d, video tersebut menampakkan ilustrasi pergerakan benua tersebut secara perlahan atau yang disebut sepanjang "ibu jari" tiap tahunnya. "Jika terus bergerak, dalam 50 juta tahun Australia akan menabrak Papua Nugini dan Indonesia Timur, menciptakan pegunungan raksasa baru yang lebih besar dari apa pun saat ini," tulis keterangan video yang diunggah pada Rabu (3/9/2025). Ahli Geologi Institut Teknologi Bandung (ITB), Heri Andreas, membenarkan unggahan tersebut. "Ya lempeng Australia memang bergerak 7 cm per tahun," ujar Heri saat dihubungi Kompascom, Jumat (5/9/2025). Dia pun menjelaskan dampak dari pergeseran Benua Australia menuju Indonesia Heri mengatakan, pergeseran Benua Australia ke utara memakan waktu yang cukup panjang, yaitu...