Langsung ke konten utama

Karna, "Penuh Dosa". Orang Papua Memperingati Perjanjian New York tanggal 15 Agustus sebagai berawal Sejarah pembunuhan Bangsa Papua.

Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua Holandia-Melangkah Tanpa Alas Kaki_Demo pada tanggal 15 agustus di tanah Papua adalah, demo memperingati Perjanjian New York yang diperingati setiap tanggal 15 Agustus, Namun orang Papua selalu mendapatkan pembunuhan dan pengejaran oleh Militer Indonesia pada tanggal 15 tersebut.

Tanggal 15 Agustus 1962, perundingan antara Indonesia dan Belanda dilaksanakan di Markas Besar PBB di New York, mengedepankan 3 poin pendekatan yaitu:

1. Perjanjian New York. Bendera PBB akan dikibarkan selama masa peralihan.

2. Pengibaran bendera indonesia dan belanda akan diatur oleh perjanjian antara sekretaris jendral PBB dan masing masing pemerintah.

3.UNTEA akan membantu polisi papua dalam menangani keamanan. tentara belanda dan indonesia berada dibawah sekjen PBB dalam masa peralihan. 

Kekuasaan Belanda atas Irian Barat berakhir pada 1 Oktober 1962. Irian Barat akan berada di bawah perwalian PBB hingga 1 Mei 1963 melalui lembaga UNTEA (United Nations Temporary Executive Authority) yang dibentuk PBB. Pada 1 Mei 1963, Irian Barat akan diserahkan kepada Pemerintah Indonesia.

 Perjanjian yang tidak pernah melibatkan orang Asli Papua satu pun dalam putusan tersebut, "Putusn penuh dosa". (Perjanjian Ilegal). "Perjanjian New York 1962 dan Pangkal Kisruh di Tanah Papua" 

Hingga kemudian, Sukarno membentuk Komando Mandala pada 2 Januari 1962 sebagai tindak lanjut dari Operasi Trikora (Tri Komando Rakyat). Sukarno merumuskan Trikora pada Desember 1961.
Berikut adalah isi dari Trikora yang diumumkan Presiden Soekarno pada 19 Desember 1961 di Alung-alung selatan Yogyakarta.

Tiga (3) hal pokok isi dari pelaksaan Trikora. Pertama, gagalkanlah pembentukan “Negara Boneka Papua” buatan Belanda kolonial. 

Kedua, kibarkanlah Sang Merah Putih di Irian Barat Tanah Air Indonesia. 

Ketiga, bersiaplah untuk mobilisasi umum guna mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan Tanah Air dan Bangsa.

Sejarah isi dan dampaknya :

 Operasi Trikora: Sejarah, Isi dan Dampaknya.

Operasi Trikora adalah operasi militer yang dilakukan oleh Indonesia dengan tujuan untuk merebut wilayah Irian Barat (sekarang dikenal sebagai Papua) dari Belanda .Operasi ini terjadi pada tanggal 19 Desember 1961 hingga 15 Agustus 1962.

Sejarah Operasi Trikora
Operasi Trikora adalah kampanye militer yang diluncurkan oleh Indonesia pada tanggal 19 Desember 1961 dengan tujuan membebaskan wilayah Irian Barat (sekarang dikenal sebagai Papua) dari Belanda. Operasi ini dipimpin oleh Presiden Soekarno dan melibatkan pasukan TNI (Tentara Nasional Indonesia).

Latar belakang Operasi Trikora dimulai dari perselisihan antara Indonesia dan Belanda mengenai status Irian Barat setelah Konferensi Meja Bundar pada tahun 1949. Meskipun dalam konferensi tersebut disepakati bahwa masalah Irian Barat akan diselesaikan dalam waktu satu tahun, Belanda enggan membahas masalah tersebut. Hal ini menyebabkan ketegangan antara kedua negara selama bertahun-tahun.

Presiden Soekarno kemudian mengeluarkan seruan Trikora pada tanggal 19 Desember 1961 di Yogyakarta. Seruan ini mengajak rakyat Indonesia untuk berjuang memperoleh kemerdekaan bagi Irian Barat dan menegaskan bahwa bendera Merah Putih harus berkibar di wilayah tersebut kata Soekarno dalam pidatonya.

Operasi Trikora melibatkan mobilisasi pasukan TNI dan dilakukan dengan tujuan merebut kembali wilayah Irian Barat dari Belanda. Operasi ini melibatkan berbagai aspek, termasuk operasi militer, diplomasi, dan kampanye politik. Pasukan TNI dikerahkan untuk menghadapi pasukan Belanda di Irian Barat.

Setelah berlangsungnya Operasi Trikora, Indonesia dan Belanda akhirnya melakukan perundingan yang dikenal sebagai perundingan New York. Hasil dari perundingan tersebut adalah penyerahan wilayah Irian Barat dari Belanda kepada Indonesia. Tanggal 19 Desember kemudian diperingati sebagai Hari Trikora untuk mengenang perjuangan dalam membebaskan Irian Barat.

Isi Operasi Trikora
Trikora memiliki tiga poin utama yang menjadi isi dan tujuan dari operasi ini, yaitu:

Gagalkan pembentukan negara Papua
Trikora bertujuan untuk menggagalkan upaya Belanda dalam membentuk negara Papua yang terpisah dari Indonesia.

Kibarkan bendera Merah Putih di Irian Barat
Operasi Trikora juga bertujuan untuk mengibarkan bendera Merah Putih di wilayah Irian Barat, sebagai simbol kedaulatan Indonesia atas wilayah tersebut.

Bersiap untuk mobilisasi umum
Trikora juga mengajak rakyat Indonesia untuk bersiap-siap melakukan mobilisasi umum dalam rangka mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air serta bangsa.

Dampak Operasi Trikora
Peningkatan Kesadaran Nasional
Trikora membangkitkan semangat nasionalisme dan kesadaran akan pentingnya mempertahankan dan memperluas wilayah Indonesia. Seruan Presiden Soekarno untuk membebaskan Irian Barat dari Belanda memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Mobilisasi Rakyat
Trikora melibatkan mobilisasi rakyat Indonesia untuk mendukung perjuangan membebaskan Irian Barat. Banyak sukarelawan dan pejuang yang bergabung dalam operasi ini, baik dari militer maupun masyarakat sipil.

Konfrontasi dengan Belanda
Memicu konfrontasi antara Indonesia dan Belanda. Pertempuran-pertempuran terjadi antara pasukan Indonesia dan Belanda di wilayah Irian Barat, yang menyebabkan korban jiwa dan kerusakan materi yang cukup besar.

Perundingan New York
Setelah Trikora, Indonesia dan Belanda akhirnya melakukan perundingan yang dikenal sebagai perundingan New York. Hasil dari perundingan ini adalah penyerahan wilayah Irian Barat dari Belanda kepada Indonesia.

Peringatan Hari Trikora
Tanggal 19 Desember kemudian diperingati sebagai Hari Trikora untuk mengenang perjuangan dalam membebaskan Irian Barat. Peringatan ini menjadi momen penting untuk menghargai perjuangan para pejuang dan mengingatkan akan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa terjahah. (Yegema).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SETELAH DENGAR HASIL UJIAN PAKAIAN SISWA/I SMA Kelas XII Di NABIRE DIWARNAI BINTANG KEJORA POLISI MEMUKUL Mince Heluka, BEBERAPA ORANG MENANGKAP POLISI

Siswi SMA kelas XII,Foto Mince heluka dapat pukul dari Polisi Nabire. Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Kota Jeruk 🍊 -Melangkah Tanpa Alas Kaki- Nabire Siswa/i SMA kelas 3 dengar hasil ujian, mereka mewarnai pakeyan abu putih dirubah Bendera Identitas diri Papua Barat, Bendera Bintang Kejora/Bintang Fajar Polisi Melakukan pukulan dan penangkapan terhadap siswa/Siswi. Dengan melihat Siswa Mewarnai dengan warna Identitas sehingga beberapa orang anggota polisi dan ada pula yang dapat pukulan dari Polisi pada Senin 06/05/2024. Kata M.D melalui Handphone genggamnya. Penangkapan dan pemukulan dari polisi terhadap teman-teman SMA yang turun pawai kebahagiaan setelah mendengar kelulusan mereka, namun kami merasa kecewa karena polisi-polisi yang berada di Nabire melarang kegiatan kami, Lanjutnya. Kronologis yang Terjadi  Pukul 16: 7 wp. Kurang lebih 9 orang pelajar dikejar oleh 2 orang polisi berpakaian preman dengan kendaraan beroda 2 pengejaran tersebut lokasi da

SEPOTONG PERAHU KERTAS

Pilot Mark Mehrtens Membawa Ole-Ole Nilai kemanusian junjung tinggi di mata TPNPB-OPM maka dari awal penahanan sampai dibebaskan selama 19 bulan, salah satu kehormatan layak beri kepada EGIANUS dengan anak buahnya karena menjaga kehidupan kesehatan pada pilot philip mark mehrtens dengan sangat terjamin hingga pulang juga dengan keadaan sehat jasmani dan rohani sang pilot. Pada saat dibebaskan juga diberikan ole-ole Ayam Kampung kepada pilot ini sungguh sangat luar biasa kinerja pejuang PAPUA MERDEKA.  🍁🍁🍁 Versi Sendiri Hal hal baik terus bertumbuh dalam gengaman derita yang tak kunjung usai, sembari menunggu berhenti deras darah Manusia Papua Rekam realitanya lalu uraikan dalam bentuk karya versi sendiri.  AmoYatt 🍁🍁🍁 Kecewakan mu  Di dalam hati yang terluka,   Kata-kata itu menggema.   Pahit getirnya rasa kecewa,   Menyatu erat dalam jiwa. Seperti bayangan yang tak pernah hilang,   Begitu juga rasa kecewa yang terpahat.   Sekali tersakiti, hat

Adat-Mu Itulah yang Disebut Identitas-Mu, & Kebiasaan Itulan Adat-Mu & Itu-lah Sumber Hukum

Artikel. Oleh. Yegema Megolah sala satu identitas diri yg disebut (Kagane) Tetesan Air Mata Ibunda-kota Tua Paniai ---Melangkah Tanpa Alas Kaki -Kagane merupakan salah satu identitas diri yang diwariskan oleh moyang sejak saya dan kamu tiada. Barang atau benda itu telah ada sebelum manusia dipenuhi di muka bumi ini. Mereka mengolah Adat sesuai keinginan sesuai kepercayaan yang dimiliki setiap daerah termasuk tiga atau empat Wilayah adat Papua, termasuk Wilayah Meepago. Kebiasaan ini tidak bisa berubah dengan bentuk apapun dan bentuk bagimanapun alasan-Nya. Siapapun merasa berubah itulah yang disebut menggagalkan usaha yang diwariskan oleh nenek moyang dan tete moyang kita. Kebiasaan-kebiasaan merubah tampilan maupun warna dan bentuk maka Merusak wajah anda dan  telah menemukan Runtuhnya Manusia.  Ko lupa itulah ko lupa sejarah, akhirnya dibilang Rumah-Mu Runtuh Tapa sebab akibat. Adat-Mu Itulah yang Disebut Identitas-Mu, & Kebiasaan Itulan Adat-Mu & Itu-lah Sumber H