Langsung ke konten utama

Lahir dari Kampung Kecil Wakeitei, Salam Pembalap Mobil Ulung Tokoh Masyarakat Kerom Arso, Jayapura, Siapa dia...? Imam Jeck Mote Pr.

Pesta perak Imamat 25 tahun , dan ia Kembali menghadapi Yesus Kristus dengan membawa perjalanan pelayanan hidup tahun 2010.
Siapa Dia?.
Pria ini lahir di kampung Wakeitei Kampung yang menjadi tempat peradaban Papua pegunungan mencakup wilayah tulang punggung pulau Papua.

Diperidiksi oleh Misionaris katolik era belanda ia lahir tahun 1953 mungkin lebih ,sebab bisa juga itu tahun sakramen permandian atau Baptis , Ketika di baptis ia diberi nama Yakobus Mote.
1969 Yakobus Mote menyelesaikan studi SMP pada Sekolah Seminari Katolik St.Paulus Abepura sebelumnya pria yang disapa Jack Mote menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar katolik Wakeitei.

Setelah tamat tahun 1969 Jack Mote melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Gabungan Dok V dan lulus tahun 1972, setelah lulus SMA Jack Tergerak hati untuk melanjutkan Studi ke jejang tingkat tinggi , Akademi Teologi Kate-ketik saat ini STFT(Sekolah Teologia Fajar Timur) Padang Bulan,(1973-1976) , pria tampan dengan senyuman Polos itu ingin sekali menjadi seorang pastor sehingga ia harus melanjutkan studi ke Jogjakarta pada Seminari Tinggi ,laki-laki koteka ,pendek dan berbadan coklat terang ini terbang menggunakan pesawat ,ia tidak tahu bagaimana kondisi pulau Jawa dengan tidak adanya akses pengetahuan , cuma bermodalkan Keyakinan akan Yesus Kristus akan bersertanya ,selama tiga tahun Jack belajar di Jogja , tiga tahun tidak berjumpa dengan Mama,adik,Kaka dan orang Papua lain,1977-1980, dengan berakhir studi Yakobus Mote menjadi seorang diakon,diakonat di Dekenat Kokonau ,1980-1981.

Tahun 1981 tanggl,7 Juni 1981 bertempat di Waena Jayapura Yakobus Mote mendapatkan Imamat ,Stola Pastor sebagai seorang Projo.
Yah dia adalah Pastor Jack Mote Pr, setelah ditabis ia ditugaskan kembali ke Kokonau ,ia mengembalikan umat , Kokonau satu-satunya alat transportasi menggunakan perahu , dari kokonau sering ke wilayah Agimuga ,dan wilayah tembaga pura semua menggunakan perahu, perahu dan Pastor Jack bukan hal baru sebab mama dari Pastor Jack adalah seorang Nelayan Ulung di Danau Tigi bagi pastor perjalanan pelayanan itu semacam Nostalgia ketika pagi-pagi subuh ia berserta Mama kelemencia Pekei sudah berada diatas perahu dari dinginnya alam Tigi tahun 1950an.

Lima tahun Pastor Jack Mote melayani umat Kokonau, tahun 1986 pastor Yakobus Mote.Pr ditugaskan sebagai pastor paroki Kristus Raja Dok 5, sebagai pastor paroki dan Pastor Dekenat Kerom ,Disanalah Saya sebagai penulis mengenal Dia,Saya mengenali dia bukan hanya seorang pastor tetapi juga seorang Pembalap Mobil Ulang.

Sangat ulung dari mobil Kodok sampai Kijang angkutan pedesaan melintasi Liku-Liku jalan Jayapura Arso ,mari imajinasikan betapa bahayanya tanjakan Nafri Jayapura di tahun 1988 sampai 1998 , bukan dengan Mobil Gardan , cukup dengan kejelian amati jalan batu lepas tarik Napas tancap,saya selalu berada dikursi depan yah,wajah Pastor serius campur senyum simpul polos ciri khas Pastor. Ini sering , sampai dipuncak tanjakan Nafri Pastor Jack akan memarkir Mobil dan menikmati indahnya teluk Youtefa yang masih asari nan indah .

Arso (Kerom ) dijaman itu anda akan puyeng Masyarakat asli masih kental dengan Adat ,sinas masih sangat merajalela .

Di mana Pastor Jack Mote bertugas disitu akan ada bangun gereja baru , tahun 1990 pastor Jack Mote menetap di Arso sebagai pastor paroki juga masih menjadi Pastor Dekenat Kerom ,ia mendekati Orang asli juga umat Transmigrasi dari perkebunan kelapa sawit,Workuwana Gereja Katolik St.Yakobus disana saya hadir mulai dari peletakan batu pertama sampai peresmian masa itu Orang asli Kerom sangat aktif.

Senggi , Waris Saat itu masih banyak lintah kita ke sana di mana saat ini ada paroki St.Mikael ,disana kami membawa pulang bekas isapan Lintah sekurangnya 5 bekas ,,Dia adalah seorang Gembala Yah 

Tahun 1998 Pastor melanjutkan Studi di Sekolah Seminari IEBI Filipina ada Masalah dengan Keuskupan Yaitu Uskup Auksilier Leolabalajar OFM,Biaya Terhambat seorang pastor degan Jasa yang telah ditempuh tidak dihargai, sehingga keluarga Eba mukai mengumpulkan uang lalu di kirim agar digunakan oleh Pastor Jack Mote Pr .
Ia selesai tahun 2000 dan pulang sebagai Pastor Paroki St.Petrus Argapura dan juga sebagai seorang Vikaris Jendral (Vikjen) Keuskupan Jayapura .

Tahun 2002 pindah ke Timika sebagai Pastor Paroki Tiga Raja ,dan terus mengapdi ,di Jayapura Vikjen dan timika Juga Vikjen, tahun 2006 adalah pesta perak Imamat 25 tahun , dan ia Kembali menghadapi Yesus Kristus dengan membawa perjalanan pelayanan hidup tahun 2010.

Salam Pembalap Mobil Ulung Tokoh Masyarakat Kerom Arso.

Coppy Share
AP06

Fr. Mote Zebedius.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menteri Investasi Indonesia Bahlil Lahadalia, Orang Sulawesi yang Mengklaim Diri Sebagai “Anak Papua”

Sebuah Mesin Perampasan yang Bekerja atas Nama Negara, Investasi, dan Kepentingan Global.  Oleh : Victor F. Yeimo  Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua Holandia-Melangkah Tanpa Alas Kaki - Bahlil   Lahadalia, orang Sulawesi yang mengklaim diri sebagai “anak Papua” memainkan peran yang secara teoritis dapat kita sebut sebagi agen apropriatif kolonial, atau individu yang melakukan klaim identitas demi legitimasi proyek hegemonik pusat atas wilayah pinggiran.  Bahlil Lahadalia, Sebagai Menteri Investasi, ia menjelma menjadi agen ideologis dan teknokratis kapitalisme kolonial. Proyek Strategis Nasional (PSN) di Papua adalah mega-infrastruktur of dispossession, yaitu infrastruktur raksasa yang berfungsi sebagai mekanisme primitive accumulation dalam versi abad ke-21. PSN adalah wajah mutakhir dari kapitalisme kolonial, sebuah mesin perampasan yang bekerja atas nama negara, investasi, dan kepentingan global.  Di Merauke, negara merampas...

Victor Yeimo Berpesan kepada GEDIX ATEGE pada Awalnya Penyair dibangun Dari Rakyat, Maka Suara yang Lahir Dari Tanah adalah Harapan Rakyat Penindas

GEDIX ATEGE Bukan Penyanyi Panggung Glamor, tapi Penyair Rakyat, Yakni Suara yang Lahir Dari Tanah, Menyatu Dengan Penderitaan, Kasih, dan Kehidupan Melanesia.  Tetesan Air Mata Ibunda- di Harapan Kafetaria, KM Gunung Dempo- Melangkah Tanpa Alas Kaki - Setiap kaset Gedix yang diputar di tahun 90-an dan 2000-an langsunh bawa memori: masa kecil duduk bersama orang tua yang kini sudah tiada, perjalanan jauh dengan sahabat yang hilang, cinta pertama yang terlupakan, atau pengalaman sekolah/kuliah yang penuh perjuangan. Gedix Atege akan konser di Paniai,  Berpesan  Victor Yeimo kepada GEDIX ATEGE Bahwa konser yang akan harus bawakan seperti, Pepa Nating, School Fee Problem, Pain Blong Love, dan Salim Giraun. Lagu-lagunya sperti Taim Mi Skul Mangi, Mama, Corruption, bukan sekadar hiburan, tapi cermin kehidupan rakyat kecil: tentang biaya sekolah yang menjerat, korupsi yang merusak, harapan anak muda, dan kerinduan terdalam pada orang tua. Gedix Atege akan konser di ...

Benua Australia Bergeser 7 cm Menuju Indonesia Mengakibatkan Gempa Bumi

Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Holandia Jayapura-Melangkah Tanpa Alas Kaki- Sebuah video di Instagram mengungkapkan bahwa Benua Australia bergeser menuju Indonesia 7 cm setiap tahunnya. Dilansir dari akun @u******d, video tersebut menampakkan ilustrasi pergerakan benua tersebut secara perlahan atau yang disebut sepanjang "ibu jari" tiap tahunnya. "Jika terus bergerak, dalam 50 juta tahun Australia akan menabrak Papua Nugini dan Indonesia Timur, menciptakan pegunungan raksasa baru yang lebih besar dari apa pun saat ini," tulis keterangan video yang diunggah pada Rabu (3/9/2025). Ahli Geologi Institut Teknologi Bandung (ITB), Heri Andreas, membenarkan unggahan tersebut. "Ya lempeng Australia memang bergerak 7 cm per tahun," ujar Heri saat dihubungi Kompascom, Jumat (5/9/2025). Dia pun menjelaskan dampak dari pergeseran Benua Australia menuju Indonesia Heri mengatakan, pergeseran Benua Australia ke utara memakan waktu yang cukup panjang, yaitu...