Tetesan Air Mata Ibunda-Kota-Tua Holandia- Melangkah Tanpa Alas Kaki-Dalam Tahun 1917 ketika Zendeling Franzs johannes Frederik van Hasselt membuka sekolah guru pertama di Mansinam ( CVO Civil Volks School Onderwijzer ) maka sepak bola dimasukan dalam kurikulum dan dilanjutkan oleh Izaak Samuel Kijne ketika datang di Mansinam Tahun 1923, pindah ke Miei 1925 dan mulai membangun sepak bola dari kampus Mansinam, Miei, Korido, Tarau, Serui Laut, Biak, Kampus Fakfak, Kaimana, Kokas, Inanwatan, Teminabuan, Doom, Sorong, Raja Ampat, Sarmi, Tanah Merah, Genyem, Sentani, Yoka, Hollandia, Ifar Gunung, Kota Raja, Merauke hingga ke Kokonao dan Lembah Baliem dalam tahun ( 1925 - 1963 ).
Johan Ariks sebagai salah satu Anak Papua yang diutus oleh Kijne dan Van Hasselt bersekolah di Depok ( Kompleks BPK Gunung Mulia dan Universitas Indonesia sekarang di Jakarta ) di Kweek School Johan Ariks menjadi idola ketika bermain bola, bernyanyi atau memainkan alat musim trompet ( dia adalah gurunya ), termasuk beberapa anak Doreri Byak yang pernah bersekolah di Depok dan Halmahera ( Petrus Kafiar, Timotius Awendu, Manyosi Kiambo, Wellem Rumbobiar, Piet Rumsayor, Paulus Rumbekwan, Karel Koibur, Yason Sarawan, Sem Ajamiseba, Yosep Rumbruren, Yakob Rumfabe, Frans Rumadas cs ).
Suku Mpur lahirkan seorang, JOHAN ARIKS, ONA ARIKS hingga RONNY WABIA tetapi juga bukan hari ini PSBS BIAK muncul dengan NAPI BONGKAR lalu kita kaget ..trada kaaahhhh ( Orang Byak so main bola di Zaman Belanda, lihat foto di bawah ini, Residen harus terbang dari Hollandia ke Biak menyaksikan BON Gelvinkbai melawan Marinir di kapal Karel Doorman dan Samauw KBS, Angkatan Udara di Burokuw dan beberapa Pegawai Pemerintah Hindia Belanda di Nicacamp ( kita mendengar nama seperti Amandus Mansnembra, Alberth Mandosir, Tuan Warikar, Tuan Wakum, hingga tuan Mirino yang anaknya Sergia Mirino pernah bermain di Ajax Amsterdaam atau Tuan Rumbiak di Belanda yang lahirkan Lodewijk Rumbiak yang pernah bermain di Liga Jerman dan Belanda foto paling kanan bawah )
Coba cek di seluruh kesebalasan terkenal di Tanah Papua pasti ada ANAK BIAK yang bermain di sana ( era Persipura, Mandala Jaya dan Perseman di tahun 1970-an hingga 1980-an ... Pdt. Mesak Koibur yang kase berdiri Persipura karena pesan Kijne yang ada za tulis paling bawah )... Hengky Rumere, Timo Kapisa, Robby Binur, Marthen Burwos cs hingga generasi Maks Krey, Leo Kapisa, Aris Kapisa, Pilemon Kapisa, Jhon Mambrasar, Onna Ariks, Tuan Rumadas/goal keeper Perseman, Demy Rumaikeuw, Panus Korwa, Rudolf Padwa, Yulius Woof, Klemens Rumere, Ely Rumaropen, Yakobus Rumsayor cs Generasi 1990-an Chrisleo Yarangga, Fernando Fairyo, Theo Awom, Plato Wanma, Abner Wanma, Ruben Rumbrawer, Esau Rumfabe cs dan hari ini Lukas Mandowen, Ronaldo Wanma, Friska Womsiwor, Ruben Sanadi, Ramai Rumakiek, Kelly Sroyer cs
JADI sepak bola thu jangan disamakan dengan Politik sebab Kijne bilang sepak bola thu ibarat PERANG selama 90 menit atau ditambah 2 X 15 menit ... pasti ada yang kalah dan menang, ada yang menangis, berkelahi sesudah itu BERDAMAI ... KALAU MAU COBA ke POLITIK nanti seperti apa yang hari ini PERSIPURA alami atau SUKU BYAK dan MALUKU alami ... ORANG BIAK NUMFOR dan AMBON thu main bola dimana-mana bahkan di dunia, Raimond Hattu, Rocky Puttiray cs di PSSI... Ambon banyak yang main di Timnas Belanda era Simon Tahamata, Barnabas Latuheru, Sonny Siloy, Giovanny van Bronchoost hingga hari ini ada 1 anak Maluku di Timnas Belanda masih muda lagi ( pemain AC Milan ) malam ini lawan Irlandia Pra Piala Eropa ... TAPI 2 Suku ini hanya jago di orang pun tanah air sedangkan sepak bola di kampung halamannya tra pernah maju - maju adhooo NYONG DENG NAPI EE parahhh !
Coba lihat kenapa saham dari Perseman dijual ke Persibo Bojonegoro, Perseru ke Badak Lampung, Persiram Raja Ampat dan Persiwa Wamena ke mana dijual ?????
Hari ini Persipura bikin saswar dekat juru kunci Liga 2, makanya Persewar Waropen dan PSBS Biak harus berjuang untuk kase kita angkat muka pun harga diri di sepak bola SEPERTI yang pernah PERSIDAFON lakukan untuk selamatkan PERSIPURA di tahun 1994-1995 ( waktu itu PSSI pusing sebab Distrik Sentani punya kesebelasan goyang NKRI ... Alan Deda, Frits Yom, Pace Toraja Ezrom Batorinding, Dai Herman Tata, Napi Agus Kiam, Plato Wanma dong jadi Yauw terpaksa harus atur skor biar Persipura slamat waktu itu ! sebab orang Papua sama seperti orang Brasil ( dia sudah main bola ketika dalam kandungan ibunya.. tra percaya coba tanya keret PAHABOL di Wamena ... PAHABOL artinya PAHA BOLA ( nonton Persipura lawan Club Santos Brassil lihat Pahabol kase bola dicela kaki baru goreng bek Brasil dan Boaz Salossa bikin gol dan kode pake tangan thu ? atau Bambang Pamungkas cungkil bola dan Boaz lari lewat bek Uruguay yang sulit dilewati Arjen Robben di Piala Dunia 2010 Afrika Selatan, gol Chris Yarangga PON XIII mirip Marco van Basten Final Piala Eropa 1988 dengan canon ballnya, atau Leo Kapisa lari pulang bek Inggris dong tahun 1985 ketika Mandala Jaya lawan Timnas Inggris Persiapan Piala Dunia Mexico tahun 1986 Garry Lineker, Jhon Barnes, Petter Shilton cs, atau Yakobus Mobilala pun tendangan bikin dong bawa lari penjaga gawang PSMS Medan ke rumah sakit,.. Adolf Kabo pun kaki kiri seperti Diego Maradona ... Ishak fatari menari dengan bola...bohhh makan puji sampee ya tapi itulah realita dan sepak bola adalah harga diri BANGSA PAPUA ... Kijne bilang HANYA SEPAK BOLA DAN BERNYANYI YANG DAPAT MENGANGKAT HARKAT DAN MARTABAT BANGSA PAPUA KE DUNIA INTERNASIONAL "
Kijne tidak bilang orang Papua main bulu tangkis supaya seperti Rudy Hartono, Susi Susanti, Rex Mainakics, atau main tinju supaya sama dengan Manisrai Paquwaoy, Elias Pical, Kijne bilang au raja lintasan seperti Ben Jhonson, Mardi lestari dan Milek Ayami, Anes Raubaba, Jhon Muray, Lucky Rum, Melly Mofu cs .. atau Dai dan ompai yang lari lewat angin seperti Milek Ayami dan Edu Wetebossy ...trada ..KIJNE bilang main bola dan menyanyi !
NAPI BONGKARRRRRRRRRR !
Post. Admind
Komentar
Posting Komentar