Langsung ke konten utama

TATA ULANG GAYA BERPOLITIK DI TANAH AIR

Oleh. Dewan Perwakilan Rakyat Desa (DPRD) | Nabre, 20 Februari 2024
Tetesan Air Mata Ibunda-Kot Tua Kota Jeruk Melangkah Tanpa Alas Kaki-Kedepan setiap bacaleg sebelum caleg harus diuji Intelektualitas, Etikabilitas dan Elektabilitas dari tingkat kelompok, lokal, desa dan distrik dengan musyawarah mufakat.

Setiap caleg harus dicalonkan bukan ajukan diri jadi caleg apalagi tiba-tiba jadi caleg dan muncul baliho dimana2, karena kita tidak tau yang suruh dia caleg siapa?, basis massanya seperti apa?, kekuatan politik seperti apa?, atasi kekurangan dan acaman politiknya seperti apa?, kemampuan baca peluang seperti apa? tapi ketika tiba waktu pemilu, tiba2 bacaleg2 karbitan ini datang sujud di kita dan ngaku ada modal suara dari desa ini sudah ikat suara, dari desa itu sudah ada modal suara, dari tokoh ini sudah nyatakan sikap, dari tokoh itu sudah janji. iii ujung ujungnya saat pemuli teriak2 minta suara paksa, main kekerasan, main fisik, marah2, kecewa, dengki, benci2 politikanitas dan kekuatan perlawanan musuh politik.

Misalnya semakin banyak caleg di 1 dapil, suaranya pas-pasang, maka akan semakin tinggi konflik politik akibat perebutan suara dan kalo terjadi konflik politik yang jadi korban mayoritas adalah kita masyarakat bukan mereka (caleg2) bahkan nyatanya setelah kalah atau menang, mereka tetap berpegian euforia di kota2 besar dan kami masyarakat yang hadapi kenyataan permusuhan politik yang dibuat akibat perjuangan suara mereka.

Kita bisa amati sekarang, hanya karena makan /minum kopi seharian (/dalam waktu singkat) bersama dengan mereka dengan bercandaan, "sepertinya kk cocok caleg / kk besok maju dpr, siapa lagi kalo bukan kk /desa /daerah ini harus ada yang maju dpr dan lain sebagainya cerita buyaran". iii besoknya benaran dia caleg, astaga ini orang gila atau stress ini, orang bercandaan kok ngaku /ajukan diri jadi caleg, katanya dorongan rakyat padahal bukan!

Jadinya intinya bahwa setelah menguji Intelektualitas, Etikabilitas dan Elektabilitas, harus lakukan pemilihan lokal setiap desa /kelurahan /kelompok /wadah sebelum resmi menjadi dicalegkan dari partai dan memiliki nomor urut caleg. Pemahaman, sosialisasi dan tindakan ini mesti dilakukan agar konflik horizontal atas perebutan suara berlebihan itu tidak terjadi.

Ini tugas tanggungjawab kita bersama dalam melakukan dan mewujudkan demokrasi lebih baik, kalo cara2 demokrasi dengan politik uang, politik babi, politik kekerasan maka jangan harap Papua menuju visi besar kita yakni menciptakan kehidupan yang merdeka akan kemandirian, kecerdasan dan kesejahteraan. (wone.id) @pengikut.https://www.facebook.com/share/p/zw6BLkP4YzHLXpUN/?mibextid=Nif5oz

Post. Admind 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menteri Investasi Indonesia Bahlil Lahadalia, Orang Sulawesi yang Mengklaim Diri Sebagai “Anak Papua”

Sebuah Mesin Perampasan yang Bekerja atas Nama Negara, Investasi, dan Kepentingan Global.  Oleh : Victor F. Yeimo  Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua Holandia-Melangkah Tanpa Alas Kaki - Bahlil   Lahadalia, orang Sulawesi yang mengklaim diri sebagai “anak Papua” memainkan peran yang secara teoritis dapat kita sebut sebagi agen apropriatif kolonial, atau individu yang melakukan klaim identitas demi legitimasi proyek hegemonik pusat atas wilayah pinggiran.  Bahlil Lahadalia, Sebagai Menteri Investasi, ia menjelma menjadi agen ideologis dan teknokratis kapitalisme kolonial. Proyek Strategis Nasional (PSN) di Papua adalah mega-infrastruktur of dispossession, yaitu infrastruktur raksasa yang berfungsi sebagai mekanisme primitive accumulation dalam versi abad ke-21. PSN adalah wajah mutakhir dari kapitalisme kolonial, sebuah mesin perampasan yang bekerja atas nama negara, investasi, dan kepentingan global.  Di Merauke, negara merampas...

Fakta hari ini TPNPB/OPM adalah bukan masyarakat yang kami tinggl bersama-sama dengan masyarakat di intanjaya Dan Militer Indonesia pun Demikian Sama Dari mana mereka Datang?.

Enam Orang Asli Papua yang merupakan warga civil yang telah di tembak Militer Indonesia🇮🇩 pada 14 Mei 2025 di Kabupaten Intan jaya Laporan resmi Seby Sambom dari markas pusat TPNPB OPM. Korban tewas dan korban luka-luka telah berhasil di evakuasi oleh Tim Pemerintah Dan Masyarakat, pertempuran ini masyarakat lain masih dalam pencarian apakah mereka masih hidup atau tertembak oleh Militer Indonesia.  Militer Indonesia telah lakukan kesalahan besar yang mana telah menyerang warga civil  dan membunuh  dan menyerang dengan tidak hormat tanpa memikirkan rasa kemanusiaan.  Menyerang pembrutalan militer Indonesia terhadap Masyarakat intanjaya ketika masayarakat berada di rumah, kebun, dan di pasar termasuk menyerang di gereja-gereja, pelanggaran ini merupakan pelanggaran HAM berat dan melanggar hukum Nasional dan internasional.  Masyarakat internasional dan lembag terkait harus bersuara terkait insiden penembakan terjadi ini di Intan jaya papu...

BAKAT DAN TALENTA ANAK-ANAK PAPUA, BUTUH PERHATIAN KHUSUS DARI PEMERINTAH.

BAKAT DAN TALENTA ANAK-ANAK PAPUA, BUTUH PERHATIAN KHUSUS DARI PEMERINTAH. Artikel. Sian Madai Konsep Dari Seorang Pemimpin Daerah Adalah Dasar untuk Menentukan Masadepan yang Lebih Cerah.  Keahlian/ Hobi, dan Kreatif/Karier yang di miliki oleh Orang Asli Papua (OAP) merupakan membuka ruang dan membuka lapangan kerja untuk membantu pemerintah setempat, sebagaian juga sebagai bentuk nyata membangun dan mempersempit pengangguran di Papua. Sekali lagi, Melalui bakat/ Karier yang telah dimilikinya merupakan menciptakan lapangan pekerjaan baru sebagai membantu pemerintah Daerah untuk itu, pemerintah perlu diperhatikan dan diolah dengan baik.  Dimana pemerintah pusat diberikan Otonomi khusus seluasnya di Papua bertujuan untuk mengangkat harkat dan martabat manusia papua namun, Dana otonomi khusus Papua hilang jejak adalah cara tidak betul yang dilakukan, Dana otonomi khusus tersebut  harus digunakan dengan baik dan harus diperioritaskan Anak-anak Papua dalam ...