Langsung ke konten utama

Remaja Adalah Aset Daerah dan Bangsa

Artikel.
Oleh. Yegema 
Kota Jeruk 🍊 24/03/2024
Tetesan Air Mata ibunda-kota Tua- Kota Jeruk - Melangkah Tanpa Alas Kaki- Remaja adalah aset bangsa. Dengan Remaja sebagai   Aset bangsa maka harus dibangun dalam  remaja adalah tentang pentingnya pendidikan dan kesadaran manusia harus perlu tingkatkan di keluarga di setiap rumah tangga.

Salah satu kontribusi yang perlu dilakukan oleh pemerintah daerah adalah wawancara dan pengamatan yang tinggi dan bertanggung jawab untuk membangun bangsa. Bukan dibumkam terus menerus, lihat tetapi tidak melihat, mendengar tapi pura-pura tidak mendengar dan mengerti, hal ini kejahatan pemerintah terhadap remaja Papua Barat pada umumnya.

Kesadaran melalui pendidikan dan pengembangan diri melalui pelatihan-pelatihan khusu harus dan perlu utamakan agar, Potensi manusia dalam diri mereka dibangun sehingga peminuman beralkohol yang selalu diidamkan oleh pemuda-pemuda di pojok-jalan menjadi bisa berkurang. 

Pemerintah daerah terus dan  harus turun tangan membuka lapangan kerja yang memadai bagi mereka sehingga bisa terbangun kondis Remaja yang aman.

Potensi mereka harus melihat dan dibangun  dengan benar terhadap mereka jang tinggalkan begitu saja sebagai sebuah masalah yang begitu jalan mulus di tengah pemerintah Provinsi maupun kabupaten kota. Triliunan rupiah APBD dan APBN  yang diterima oleh pemerintah Provinsi maupun kabupaten kota di Papua dimakan oleh Naga yang jahat.

Dalam kondisi yang menjelek ini jangan di biarakan begitu saja oleh pemerintah daerah, tegur mereka saja tidak cukup, buat praturan daerah saja juga tidak cukup bagi mereka, Pendidikan yang jelas harus terus dibangun  terhadap remaja Papua tengah pada umumnya pulau Papua baik itu Papua maupun Papua Barat. 

Kondisi ini kita melihat tapi tinggalkan begitu saja terus menerus, berarti pilihan tepat kejahatan awal adalah pemerintah daerah baik pemerintah Provinsi maupun kabupaten kota di wilayah Indonesia timur Papua.

Kesadaran akan pentingnya pendidikan masih menjadi salah satu masalah yang cukup mengkhawatirkan di Indonesia timur Papua Barat terutama di daerah pemekaran provinsi Papua tengah ini. 

Banyak daerah di mana kondisi pendidikan remajanya belum baik, itu ulah pemerintah daerah.

Kabupaten kota Jeruk ini merupakan kabupaten besar dan ibu kota provinsi Papua tengah yang masyarakatnya belum banyak yang memiliki pendidikan 
yang tinggi sehingga anak anak mereka selalu korban akan masadepan mereka. 

Dalam kondisi ini perlu dilakukan pengamatan yang tinggi terhadap remaja baik itu dari pemerintah maupun pihak intelek tual Papua tengah. Bukan di ibukota provinsi Papua tengah saja tetapi di kota-kota kabupaten yang melebar di provinsi Papua tengah.

Salah satunya daerah di Kabupaten di  Nabire yang tidak terlalu jauh dari kota provinsi tertua Irian Jaya yang banyak-Nya pengangguran sehingga tiap malam dan siang hari minuman minuman beralkohol.

Kondisi ini membuat tidak nyaman di daerah pemekaran baru provinsi Papua tengah akan terpengaruh delapan kabupaten kota juga.

Harus perlu dilakukan yang terbaik untuk masadepan hanya ditangan pemerintah Provinsi Papua tengah dan intelektual di daerah.

Disekitar kaki gunung GAMEI di mana masih memiliki angka kesadaran terhadap pendidikan yang rendah . 

Hal ini merupakan ancaman bagi bangsa karena remaja merupakan generasi penerus bangsa yang kita cintai Papua Barat. 

Selain kurangnya kesadaran akan pendidikan yang dapat mengimplikasi kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat terlantar.

 Pengembangan desa-desa juga yang belum optimal bisa menjadi salah satu hambatan yang terdapat di Desa di kaki gunung GAMEI dan sekitarnya.

Oleh sebab itu, untuk mendalami potensi yang dimiliki oleh desa di kaki gunung GAMEI ini, khususnya remaja, dilakukanlah sebuah pengamatan dan survey yang bertujuan untuk menganalisis kenapa selalu terjadi minuman beralkohol tip malam bakan siang hari pun lanjut di ibukota Papua tengah. 

Pengembangan potensi berdasarkan konsep orientasi masa depan perlu dilakukan agar pemabuk yang tiap malam itu sadar akan pentingnya pendidikan sesuai keinginan mereka-mereka ini.

Metode dalam penulisan artikel ini adalah metode kualitatif dengan melakukan wawancara secara mendalam kepada narasumber pemabuk di jalan Raya kab Nabire yang disebut kota tertua kota Jeruk. 

Hasil data dari survey, observasi dan wawancara ini Mera terlalu banyak yang ungkap karena terutama di kalangan remaja tidak ada rasa keadilan di dalam Negara Indonesia ini.

Kegiatan-kegiatan seperti hal kecil tersebut harus dilakukan juga oleh pemerintah setempat terutama pemerintah Provinsi Papua tengah.

Agar dengan adanya kegiatan-kegiatan ini bisa diadakan diskusi tertentu pada setiap aspek dalam kepemudaan sehingga ada perubahan terbaik yang terjadi di Indonesia timur Papua Barat yang baru saja mekarkan Provinsi Papua tengah yang penuh misteri ini.

Kemudian dengan didiskusikan ini berjalan maka akan terwujud bersama hingga didapatkan hasil dan kesimpulan melalui diskusi terbuka untuk masa depan kita. 

Hasil wawancara menunjukkan bahwa remaja di sekitar Kaki Gunung GAMEI Namun umumnya, di kota-kota kabupaten di wilayah provinsi Papua tengah bisa sadar dari ramanya pemabuk di pojok jalan-jalan di kota Nabire. 

Remaja-remaja kota ini hanya sampai pada tahap motivasi. atau kunci: untuk masa depan remaja harus ditanggung bersama baik itu intelektual dan pemerintah Provinsi Papua tengah dan juga pemerintah daerah kabupaten.


Post. Admin 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

SETELAH DENGAR HASIL UJIAN PAKAIAN SISWA/I SMA Kelas XII Di NABIRE DIWARNAI BINTANG KEJORA POLISI MEMUKUL Mince Heluka, BEBERAPA ORANG MENANGKAP POLISI

Siswi SMA kelas XII,Foto Mince heluka dapat pukul dari Polisi Nabire. Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Kota Jeruk 🍊 -Melangkah Tanpa Alas Kaki- Nabire Siswa/i SMA kelas 3 dengar hasil ujian, mereka mewarnai pakeyan abu putih dirubah Bendera Identitas diri Papua Barat, Bendera Bintang Kejora/Bintang Fajar Polisi Melakukan pukulan dan penangkapan terhadap siswa/Siswi. Dengan melihat Siswa Mewarnai dengan warna Identitas sehingga beberapa orang anggota polisi dan ada pula yang dapat pukulan dari Polisi pada Senin 06/05/2024. Kata M.D melalui Handphone genggamnya. Penangkapan dan pemukulan dari polisi terhadap teman-teman SMA yang turun pawai kebahagiaan setelah mendengar kelulusan mereka, namun kami merasa kecewa karena polisi-polisi yang berada di Nabire melarang kegiatan kami, Lanjutnya. Kronologis yang Terjadi  Pukul 16: 7 wp. Kurang lebih 9 orang pelajar dikejar oleh 2 orang polisi berpakaian preman dengan kendaraan beroda 2 pengejaran tersebut lokasi da

SEPOTONG PERAHU KERTAS

Pilot Mark Mehrtens Membawa Ole-Ole Nilai kemanusian junjung tinggi di mata TPNPB-OPM maka dari awal penahanan sampai dibebaskan selama 19 bulan, salah satu kehormatan layak beri kepada EGIANUS dengan anak buahnya karena menjaga kehidupan kesehatan pada pilot philip mark mehrtens dengan sangat terjamin hingga pulang juga dengan keadaan sehat jasmani dan rohani sang pilot. Pada saat dibebaskan juga diberikan ole-ole Ayam Kampung kepada pilot ini sungguh sangat luar biasa kinerja pejuang PAPUA MERDEKA.  🍁🍁🍁 Versi Sendiri Hal hal baik terus bertumbuh dalam gengaman derita yang tak kunjung usai, sembari menunggu berhenti deras darah Manusia Papua Rekam realitanya lalu uraikan dalam bentuk karya versi sendiri.  AmoYatt 🍁🍁🍁 Kecewakan mu  Di dalam hati yang terluka,   Kata-kata itu menggema.   Pahit getirnya rasa kecewa,   Menyatu erat dalam jiwa. Seperti bayangan yang tak pernah hilang,   Begitu juga rasa kecewa yang terpahat.   Sekali tersakiti, hat

Adat-Mu Itulah yang Disebut Identitas-Mu, & Kebiasaan Itulan Adat-Mu & Itu-lah Sumber Hukum

Artikel. Oleh. Yegema Megolah sala satu identitas diri yg disebut (Kagane) Tetesan Air Mata Ibunda-kota Tua Paniai ---Melangkah Tanpa Alas Kaki -Kagane merupakan salah satu identitas diri yang diwariskan oleh moyang sejak saya dan kamu tiada. Barang atau benda itu telah ada sebelum manusia dipenuhi di muka bumi ini. Mereka mengolah Adat sesuai keinginan sesuai kepercayaan yang dimiliki setiap daerah termasuk tiga atau empat Wilayah adat Papua, termasuk Wilayah Meepago. Kebiasaan ini tidak bisa berubah dengan bentuk apapun dan bentuk bagimanapun alasan-Nya. Siapapun merasa berubah itulah yang disebut menggagalkan usaha yang diwariskan oleh nenek moyang dan tete moyang kita. Kebiasaan-kebiasaan merubah tampilan maupun warna dan bentuk maka Merusak wajah anda dan  telah menemukan Runtuhnya Manusia.  Ko lupa itulah ko lupa sejarah, akhirnya dibilang Rumah-Mu Runtuh Tapa sebab akibat. Adat-Mu Itulah yang Disebut Identitas-Mu, & Kebiasaan Itulan Adat-Mu & Itu-lah Sumber H