Langsung ke konten utama

BAKAT DAN TALENTA ANAK-ANAK PAPUA, BUTUH PERHATIAN KHUSUS DARI PEMERINTAH.

BAKAT DAN TALENTA ANAK-ANAK PAPUA, BUTUH PERHATIAN KHUSUS DARI PEMERINTAH.

Artikel. Sian Madai

Konsep Dari Seorang Pemimpin Daerah Adalah Dasar untuk Menentukan Masadepan yang Lebih Cerah. 
Keahlian/ Hobi, dan Kreatif/Karier yang di miliki oleh Orang Asli Papua (OAP) merupakan membuka ruang dan membuka lapangan kerja untuk membantu pemerintah setempat, sebagaian juga sebagai bentuk nyata membangun dan mempersempit pengangguran di Papua.

Sekali lagi, Melalui bakat/ Karier yang telah dimilikinya merupakan menciptakan lapangan pekerjaan baru sebagai membantu pemerintah Daerah untuk itu, pemerintah perlu diperhatikan dan diolah dengan baik. 

Dimana pemerintah pusat diberikan Otonomi khusus seluasnya di Papua bertujuan untuk mengangkat harkat dan martabat manusia papua namun, Dana otonomi khusus Papua hilang jejak adalah cara tidak betul yang dilakukan, Dana otonomi khusus tersebut  harus digunakan dengan baik dan harus diperioritaskan Anak-anak Papua dalam mambangun kariernya orang Asli Papua (OAP). 

Membangun karier Orang Asli Papua (OAP) merupakan, bagian dari menyekolakhan agar kemandirian manusia dibentuk.

Bakat/ hobi, dan talenta atau Karier, yang telah dimiliki, mereka menciptakan berbagai kreativitas misalnya, Melukis, Anyam Noken, Anyam Pakaian, Bengkelan Mobil dan Motor, Kursus, Komputer, Kursus Desain, Kursus bahasa, dan kreatif lainya, harus berikan bantuan kepada mereka seluasnya, Namun melihat dengan jelas bahwa talenta-talenta dan kreatif mereka terpendam terus-menerus dari zaman ke zaman dan periode ke periode, hal ini disebabkan oleh pemerintah daerah belum pernah ada dorongan sama sekali, Dana Otsus menjadi hilang jejak tanpa bekasnya.

Kami Memper tanyakan:
 Otonomi khusus Papua triliunan rupiah /per tahun untuk Apa ? dan digunakan untuk siapa?, jika bukan perioritaskan Anak-anak papua...?

Sebenarnya pemerintah daerah harus fokus dan memberikan perhatian khusus bagi para pewaris-pewaris kreatif terutama:
1. Anyam Noken,
2. Anyam pakaian/Penjahit pakaian 
3. Melukis,
4. Penulis-penulis cerpenis, nopellis,
5. Perbengkelan Mobil dan Motor,
6. Kursus Bahasa, Matematika, dan lainnya, termasuk pengoperasian alat-alat teknologi dan informasi. 

Namun karna pemerintah tidak memerhatikan sehingga selalu terpendam dalam diri, Dari luar menganggap dan mengatakan bahwa Orang Asli Papua (OAP) tidak Mampu dan tidak tahu berbuat apa-apa? hanya karna tidak ada perhatian khusus. Hanya kreatif Noken yang bisa sampai UNESCO, itu pun kerja kerasnya seorang suasta bukan bantuan dari pemerintah daerah di Papua.

Jika pemerintah daerah lipat tangan melihat seperti itu lebih dilihat dari seorang pemimpin yang tidak mampu melihat masalah di lapangan, dan kekalahan pemimpin daerah, juga juga termasuk tidak pernah memikirkan untuk Daerahnya sendiri atau Konsep pemerintah daerah masih lemah.

Hanya karena pemerintah daerah tidak ada perhatian khusus bagi mereka, maka Orang yang telah miliki talenta pun tidak bisa berkembang dan dicap sebagai (Tidak tau Apa-apa)

Solusi  dari mereka hanya satu Pemerintah daerah harus merubah diri untuk memperhatikannya, dengan adanya perhatian khusus maka mereka juga ada harapan untuk berkembang. 

Talenta-talenta yang dimiliki Anak-anak papua tersebut perlu untuk diperhatikan dari pemimpin dan itu masalah besar dari pemerintahan baik itu dari kabupaten, maupun dari daerah Provinsi di seluruh wilayah Papua Barat.

Hal Kreatif atau Karier seseorang ini tidak pernah dilihat maka tidak akan menyelesaiakn masalah dasar di daerah, pada dasarnya hal ini masalah besar di daerah.

Dengan adanya perhatian dari pemerintah agar mereka bisa merasakan perhatian secara penuh dan dari perhatian khususnya mereka bisa meningkatkan talenta-talenta yang miliki itu terbuka lebar dan secara global. 

Dana Otonomi khusus Papua digunakan untuk itu, tetapi realita selama ini belum pernah terbukti penyaluran dana triliunan rupiah Otonomi khusus wilayah Papua dikatakan Gagal.

Orang luar dan Negara tetangga kita mereka lebih fokus pada kreatif sehingga diluar sana lebih berkembang pesat hanya di Indonesia dan lebih kusus di papua tidak ada perubahan dan begitu-begitu terus. Arahnya kemana hari ini, belum bukti hanya pemerintah yang karakternya  Jalan tempat.


Melalui Kreativitas Anak-Anak papua juga suatu kelak nanti mereka bisa berlomba di tingkat nasional maupun internasional dengan konsep "Papua Juga Bisa", 

Membangun Daerah bukan hanya sekedar Kita Membangun sebuah Gedung Mengah tanpa penghuni, Mengaspal jalan diatas Pengaspalan, sementara jalan-jalan di daerah sekitarnya Masih Berlubang, Jembatan masih belum dibangun Melapis tembok besar-besaran tanpa tidak ada pemanfaatan, Seperti ini Pemerintah bisa membangun tanpa memikirkan siapa penggunanya, dan tidak mengerti arah dan tujuannya !.

Kreativitas anak-anak papua harus didorong oleh pemerintah daerah setempat supaya anak-anak papua juga bisa ekspresi dan bisa merasakan Otonomi khusus melalui talenta-talentanya yang anak-anak papua miliki sekaligus diiringinya.

Pemerintah Indonesia di papua bagi Orang Asli Papua tidak ada pemanfaatan yang jelas karna, pemerintah anggap lebih mulia adalah Pembangunan Gedung, Tembok Raksasa, sementara Orang Asli Papua lebih berharap supaya kreatif yang dimiliki oleh setiap Orang Asli Papua (OAP) harus berkembang dan maju sesui bakat yang dimiliki.

Jadi kami berhadap , coba kasih kesempatan untuk mereka pasti mereka bersemangat untuk menciptakan karya-karyanya dengan menggunakan talenta yang dimilikinya itu. Sangat penting untuk perhatikan mereka agar supaya tetap semangat, tetap fokus, dan selalu memberikan karya-karyanya yang baik sebagai pendorong pemerintah daerah setempat.

Sebab, perhatikan mereka yang memiliki berbagai bakat dan talenta yang mampu menciptakan suatu karya-karyanya dengan cara mereka sendiri. Karena mereka yang akan memegang teguh dan terus mempertahankan serta mengembangkan karya-karya itu.

Suatu saat nanti kita juga pasti membutuhkan mereka dan kita juga harus beri sponsori mereka dan juga, tolong perhatikan dan kasih kesempatan untuk mereka. Sekalipun salah, berikan mereka pemahaman untuk terus bangun dan berkarya. Sebab, kehidupan adalah belajar.

Jangan lupa kasih kesempatan untuk mereka, Jangan selalu meremehkan dan terbelenggu dengan isu-isu yang sifatnya menjajah, coba perhatikan darahmu sendiri dan tanah mu sendiri, karena pada akhirnya darahmu sendiri yang mengusahakan untuk mempertahankan berbagai hal itu, di Tanah sendiri. 
Kadang panggil mereka yang lain terus jadi, bukan darahnya sendiri.

Hai Penghuni Bumi.
Ke-alihan Atau Hobi, Talenta/Karier Harus Bangun Seperti Rumah Pribadai.
_______________________________________________

Ditulis oleh seorang Mahasiswa salah satu Kampus Asal Jayapura Papua Barat.
Holandia pada 22 Februari 2025

Pos.Atmin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menteri Investasi Indonesia Bahlil Lahadalia, Orang Sulawesi yang Mengklaim Diri Sebagai “Anak Papua”

Sebuah Mesin Perampasan yang Bekerja atas Nama Negara, Investasi, dan Kepentingan Global.  Oleh : Victor F. Yeimo  Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua Holandia-Melangkah Tanpa Alas Kaki - Bahlil   Lahadalia, orang Sulawesi yang mengklaim diri sebagai “anak Papua” memainkan peran yang secara teoritis dapat kita sebut sebagi agen apropriatif kolonial, atau individu yang melakukan klaim identitas demi legitimasi proyek hegemonik pusat atas wilayah pinggiran.  Bahlil Lahadalia, Sebagai Menteri Investasi, ia menjelma menjadi agen ideologis dan teknokratis kapitalisme kolonial. Proyek Strategis Nasional (PSN) di Papua adalah mega-infrastruktur of dispossession, yaitu infrastruktur raksasa yang berfungsi sebagai mekanisme primitive accumulation dalam versi abad ke-21. PSN adalah wajah mutakhir dari kapitalisme kolonial, sebuah mesin perampasan yang bekerja atas nama negara, investasi, dan kepentingan global.  Di Merauke, negara merampas...

Fakta hari ini TPNPB/OPM adalah bukan masyarakat yang kami tinggl bersama-sama dengan masyarakat di intanjaya Dan Militer Indonesia pun Demikian Sama Dari mana mereka Datang?.

Enam Orang Asli Papua yang merupakan warga civil yang telah di tembak Militer Indonesia🇮🇩 pada 14 Mei 2025 di Kabupaten Intan jaya Laporan resmi Seby Sambom dari markas pusat TPNPB OPM. Korban tewas dan korban luka-luka telah berhasil di evakuasi oleh Tim Pemerintah Dan Masyarakat, pertempuran ini masyarakat lain masih dalam pencarian apakah mereka masih hidup atau tertembak oleh Militer Indonesia.  Militer Indonesia telah lakukan kesalahan besar yang mana telah menyerang warga civil  dan membunuh  dan menyerang dengan tidak hormat tanpa memikirkan rasa kemanusiaan.  Menyerang pembrutalan militer Indonesia terhadap Masyarakat intanjaya ketika masayarakat berada di rumah, kebun, dan di pasar termasuk menyerang di gereja-gereja, pelanggaran ini merupakan pelanggaran HAM berat dan melanggar hukum Nasional dan internasional.  Masyarakat internasional dan lembag terkait harus bersuara terkait insiden penembakan terjadi ini di Intan jaya papu...