Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Sorong Melangkah Tanpa Alas Kaki- Sorong Redaksi Tetesan Air Mata menerima surat terbuka dari Pastor Pemerhati Kemanusiaan Papua, RD. Izaak Bame Keuskupan Manokwari Sorong. Surat terbuka ini ditujukan kepada TPN-OPM, Pangdam dan Kapolda, Bupati dan DPRD untuk mengambil sikap demi NKRI. Isi suratnya demikian:
Kepada Yth
1. Pimpinan TPNPB-OPM wilayah Sorong Raya.
2. Pangdam Kasuari.
3. Kapolda Papua Barat dan Papua Barat Daya.
4. Dandim Kab Teluk Bintuni dan Maybrat.
5. Bupati Kabupaten Teluk Bintuni dan Maybrat.
6. Ketua DPRD Kabupaten Maybrat dan Teluk Bintuni.
Di Tempat.
Salam cinta Tanah Air dan Kemanusiaan. Lewat kesempatan ini, saya Pastor Izaak Bame, Pastor Gereja Katolik Keuskupan Manokwari-Sorong, kembali menyapa anda semua terkait pengungsian kemanusian di Distrik Muyeba Kabupaten Teluk Bintuni dan Distrik Aifat Timur Jauh kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat Daya.
Sejak awal dan pertengahan Oktober 2025, terjadi penembakan, pembunuhan dan perampasan senjata oleh pihak TPNPB-OPM pimpinan Manfred Fatem dan kawan-kawan yang menyebabkan terjadinya pengungsian besar-besaran oleh warga masyarakat sipil di dua Distrik wilayah pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni dan Kabupaten Maybrat.
Terkait dengan peristiwa itu, saya Pastor Izaak Bame, Pastor Gereja Katolik Keuskupan Manokwari-Sorong memohon :
Pertama: Pihak TPNPB-OPM hentikan tindakan membunuh APARAT TNI-POLRI Indonesia tanpa perang antara TNI-POLRI dengan pihak TPNPB-OPM.
Karena dengan tindakan sepihak bukan karena suasana perang menimbulkan kemarahan ditubuh TNI-POLRI untuk membalas dan pembalasannya belum tentu dengan TPNPB-OPM, tapi masyarakat SIPIL.
Kedua: Dari sudut pandang kemanusian TNI-POLRI mengejar TPNPB-OPM adalah benar karena ketenangan mereka terganggu oleh tindakan TPNPB-OPM. Masalahnya pasti TNI-POLRI tidak ketemu pelaku utama yaitu TPNPB-OPM. Maka masyarakat sipil lah yang jadi korban.
Ketiga: Kepala Distrik dan Kepala Kampung harus tampil sebagai pemimpin memberikan informasi yang baik dan benar kepada pimpinan TNI-POLRI dan sangat diharapkan pimpinan TNI-POLRI menerina informasi sebagai sebuah berita yang benar bukan menaruh kecurigaan yang berlebihan.
Siapa pun dia pasti setuju bahwa TNI-POLRI, berdiri atas nama Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk memberikan rasa aman kepada setiap warga Negara kesatuan Republik Indonesia di seluruh tanah air temasuk Inofina yang saat ini lagi terjadi pengungsian.
Keempat : Mohon kepada Presiden, Kapolri, DPR RI, PanglIma TNI, Pangdam Kasuari Gubernur Papua Barat dan Papua Barat Daya agar berbicara bersama untuk kembalikan masyarakat di kampung-kampung mereka. Hanya dengan cara itu masyarakat akan merasa aman dan nyaman dalam menjalani hidup mereka.
Kiranya berapa hal yang saya sampaikan, ini boleh memberi manfaat kepada semua pihak terutama pihak yang sedang berada dalam pengungsian. Salam hormat Pastor Izaak Bame (*)
Pos. Admin, Monitoring PAPUA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar