Rabu, 22 Oktober 2025

Tindakan Brutal Militer Indonesia untuk Mengelabuhi Kejahatan, Barang Bukti yang Negara Tunjukan Sangat Tidk Valid dan Tidak Sesuai Dengan Apa yang Terjadi.

Rilis Pers , 21 Oktober 2025

 Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Kota Holandia Jayapura-Melangkah Tanpa Alas Kaki— Konferensi pers terbuka pernyataan sikap dan tuntutan KNPB , menyikapi situasi di Tanah Papua , dikeluarkan oleh Badan Pekerja Pusat – Komite Nasional Papua Barat ( BPP – KNPB ) , melalu Juru Bicara Nasional KNPB Pusat Ogram Wanimbo.
 Berikut isi pernyataan sikap dan tuntutan silahkan diikuti bersama :
1. Menyikapi siituasi Papua Darurat Militer, Konflik bersenjata antara TPNPB dan TNI-Polri dimana penggunaan senjata yang tidak seimbang antara kombatan TPNPB dan TNI-Polri adalah pelanggaran Hukum humaniter Internasional ( HHI ) . penggunaan Bom oleh Militer Indonesia untuk menyerang TPNPB dengan persenjataan seadanya seperti panah dan senjata api standar sangatlah tidak seimbang . sehingga kami mendesak kepada Militer Pemerintah Indonesia untuk berhenti menggunakan senjata Bom fosfor, Bom Tanda yang ditembak menggunakan Drone melalui udara,juga menggunakan Pesawat Tempur, penggunaan senjata kimia Bom dan alat tempur lainnya  yang juga efeknya akan sangat  mengancam keselamatan hidup warga sipil di wilayah Konflik bersenjata , menghancurkan hutan dan lain sebagainya yang tentu adalah pelanggaran , dalam hal ini Militer Pemerintah Indonesia telah melanggar Konvensi   Convention on Cluster Munitions ( CCM ) . KNPB menekankan bahwa penggunaan Bom tidak sebaning dengan perlawanan TPNPB yang sedang melawan Kolonial Indonesia , negara telah melakukan pelanggaran-pelanggaran HAM Berat , negara Indonesia hari ini menggunakan perang tidak hanya menggunakan senjata dengan kekuatanyang seimbang , tetapi juga dengan berbagai cara melalui udara dengan pesawat tempur,drone dan menjatuhkan Bom di Wilayah onflik bersenjata yang terdapat warga sipil sehingga juga mengorbankan warga sipil dan tidak epat sasaran pada TPNPB itu sendiri. Sehingga KNPB mengutuk keras tindakan militersime Indonesia sebagai Tindakan yang sangat brutal da, tidak manusiawi .
2. KNPB menyikapi situasi pengungsiaan di beberapa daerah konflik yang tidak diperhatikan sama sekali, antara lain ppengungsian di Nduga,Intan Jya,Pegunungan Bintang, Maybrat Yahukimo,dan Teluk Bintuni ,sangat membutuhkan perhatian dari semua pihak Kemanusiaan
3. Menyikapi penembakan terhadap 4 wawarga sipil di Dogiyai pada 20 Oktober 2025, sebagai kejahatan kemanusian hal ini sudah diluar prosedur mereka ( Militer Indonesia ) menggunakan alat negarabukan untuk mengayomi Rayat Papua tetapi membunuh warga sipil yang tidak berdosa.militer Indonesia sudah melakukan pembakan terahdap warga sipil diluar dari prosedur hukum yang berlaku di negara ini .  
4. KNPB juga mengutuk keras pembantain 15 orang di Soanggama, Intan Jaya yang dimana 12 diantaranya adalah murni warga sipil yang dibantai oleh Militer Indonesia , operasi militer yang dilakukan adalah dipemukiman warga sipil, sehngga kami meminta kepada pihak internasional untuk Intervensi atau mengirim Tim Investigasi dari Internaional langsung ke daerah-daera konflik berenjata , untuk melihat langsung masyarakat sipil yang ada di Kamp-kamp pengungsian di seluruh tanah papua.
5. KNPB juga mengutuk keras Tindakan oknum orang yang menewaskan salah satu Ibu Guru di Holuwon, Yahukimo. Kami menegaskan kepada pihak aparat untuk jangan menuduh siapapun tetapi cari pelaku sebenarnya atau orangnya yang sudah diketahui. Aparat keamanan ( TNI-Polri ) jangan menuduh TPNPB atau masyarakat sipil yang ada di Distrik tersebut dan mengkorbankan masyarakat sipil di Holuwon. Tapi cari Pelakunya sesuai dengan hasil investigasi yang sudah diketahui oleh Publik .
 
6. KNPB menghimbau kepada rakyat West papua dari Sorong sampai Merauke agar rakyat jangan hanya melihat situasi hari ini di Papua baik-baik saja, tetapi situasi hari ini mengancam alam dan manusia orang Papua seutuhnya . maka orang Papua jangan pernah diam dan duduk menonton kebiadaban dan kekerasan yang dilakukan oleh negara ini tapi bagaiman kami Bersatu dan melawan ketidakadilan di atas tanah air kami .  
 Di waktu yang sama Agus Kossay selaku Ketua Umum KNPB juga menambahkan beberapa point penting yang perlu menjadi perhatian public dan seluruh rakyat Papua. Bahwa :
Sitasi kemanusiaan adalah perhatian semua makhluk hidup, termasuk Lembaga-lembaga pemerhati kemanusiaan internasional dan Lembaga yang ada untuk melihat situasi kemanuisaan di Papua itu yang menjadi focus utama dari seluruh pemerhati kemanusiaan seluruh belahan dunia. Karena akibat dari konflik bersenjata yang terjadi di Papua, berdampak pada Tindakan impunitas bagi para pelaku  tanpa penyelesaian , juga terhadap pengungsian dimana-mana .
Pengungsian bukan hanya terjadi di tahun 2000-an tetapi juga semenjak tahun 60-an sampai dengan hari ini, orang Papua mngungsi dimana-mana 10ribu warga sipil di Papua New Guinea , dan 3ribu di Belanda , bahkan di papua mencapai pengungsian internal sudah mencapai lebih dari 100ribu jiwa yang mengungsi, tetapi negara indonesia  mengabaikan begitu saja.
Yang kedua, pembantaian terhadap waga sipil, mulai dari Puncak Jaya,Lanny Jaya,Nduga,Intan jaya yang dimana 12 orang itu adalah benar-benar warga sipil dibantai  atau dieksekusi oleh Satgas Habema Rajawali II , merka mengeksekusi warga sipil dan mengklaim bahwa itu TPNPB , hal ini sangat tidak bisa dan tidak benar, tanpa adanya Investigasi yang bak , lalu secara asal-asalan tidak bisa klaim, karena Barang bukti yang negara tunjukan sangat tidk valid dan tidak sesuai dengan apa yang terjadi. Atas kematian warga Sipil tidak boleh ada Tindakan seweang-wenang di sampaikan tanpa Investigasi yang benar dan mendalam
Yang keberikut lagi adalah , bahwa sesuai dengan Juru Bicara sampaikan bahwa penggunaan alat senjata yang tidak berimbang dalam konflik bersenjata di Papua, TPNPB hanya menggunkan senjata standar tapi negara ( Militer Indonesia ) menggunakan alat dengan kekuatan full, drone,Bom,bahkan pesaat-pesawat tempur untuk melakukan bombardier di markas-markas Kombatan TPNPB. Hal ini menjadi perhatian oleh kita semua .
Kami juga mendesak internasional supaya badan-badan yang berbicara tentang kemanuisaan , Lembaga-lembaga Inddependen , bahkan Media Internasional yang bisa meliput semua peristiwa di Papua secara independent itu punya tanggung jawab untuk masuk ke Papua dan investigasi setiap kasus , karena pembunuhan Orang Papua itu setiap waktu,setiap hari, terjadi dengan berbagai cara, sehingga kami mendesak hal tersebut.
Yang keberikut adalah Prabowo sudah memimpin satu tahun kepemimpinan , namun hari ini tidak ada Langkah maju terhadap persolaan di papua. Kita tidak bisa selesaikaan persoalan papua dengan pendekatan militer tapi bagaiman pendekatan humanis dan dialogis untuk menyelesaikan konflik di Papua, orang papua tidak membutuhkan pembangunan , jalan ataupun lainnya tetapi kami membutuhkan solusi damai untuk menyelesaikan persoalan di papua, terutama KNPB selalu menyampaikan bahwa Refereendum menjadi jalan damai untuk menyelesaikan konflik di Papua.
 
 
Peanggung Jawab :
 
 
 
Ogram Wanimbo
Juru Bicara Nasional KNPB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bangsa Papua Akan Kalah Jika Terus Bertengkar di Dalam Kandang Penjajahan

Artikel: Tapol, Victor F Yeimo  Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Holandia Jayapura -Melangka Tanpa Alas Kaki- Hati-hati pada p...