Langsung ke konten utama

7 Aktivis Papua Yang Ditahan Porles Timika Sudah Dibebaskan

Andi Murib (ketua Korlap) Fdedy Yeimo (wakorlab),  Eman Dogopia (Jubur) Dolly Iyowau, Yoswa Nawipa, Deborius Selegani, dan Petrus Aim. 

 

Nabire Tetesan Air Mata Ibunda.COM---Sebanyak 7 aktivis Papua yang tergabung dalam Front Rakyat Papua, ditangkap dan diamankan aparat Kepolisian Resort Timika. Mereka adalah Petrus Aim, Fredy Yeimo, Ardi Murib, Dorlince Iyowau, Melvin Yogi, Penehas Nawipa, Deborius Selegani.  Kemarin ketujuh aktivis sudah di bebaskan dari polres Mimika. Kamis (24/09/2020).

 “Kami menegaskan kepada Kepala Kepolisian Daerah Papua untuk segera memerintahkan Kepala Kepolisian Resor Mimika untuk membebaskan tujuh merupakan massa aksi Front Rakyat Papua. Mereka ditangkap dan ditahan tanpa mengikuti prosedur Hukum Acara Pidana,” demikian keterangan pers Koalis Papua.

 Dalam keterangan pers yang disampaikan Koordinator Koalisi Penegak Hukum dan HAM Papua, Emanuel Gobay SH MH, menyatakan pembubaran unjuk rasa menolak Otonomi Khusus (Otsus) Papua itu dilakukan dengan kekerasan. Tindakan aparat keamanan itu menyebabkan seorang pengunjuk rasa bernama Fredy Yeimo terluka (jubi.co.id).

 Edo Dogopia, Jubir KNPB Timika kepada kabarmapegaa pada Rabu (23/09/2020) dari Timika Papua menjelaskan dan membenarkan bahwa Ardi Murib (Ketua Korlap), Fredy Yeimo (Wakorlap), Eman Dogopia (Jubir), Dolli Iyowau, Yosua Nawipa Deborius Selegani dan Petrus Aim telah ditahan polisi dibebaskan. Rabu (23/09/2020) kemarin.

 “Benar kami satu hari di Polres. Lalu kita keluar pada Jam 5:15 sore 3 orang bebas lebih awal dan menyusul Jam 8:30 kami yang di tahan di Polres Timika semua telah bebas. Terimakasih Atas Doa dan Dukungan dari masyarakat Papua dan LBH Papua″ungkap edo.

 Pewarta: Yunus Eki Gobai/KM

Kutipan Atmin.

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menteri Investasi Indonesia Bahlil Lahadalia, Orang Sulawesi yang Mengklaim Diri Sebagai “Anak Papua”

Sebuah Mesin Perampasan yang Bekerja atas Nama Negara, Investasi, dan Kepentingan Global.  Oleh : Victor F. Yeimo  Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua Holandia-Melangkah Tanpa Alas Kaki - Bahlil   Lahadalia, orang Sulawesi yang mengklaim diri sebagai “anak Papua” memainkan peran yang secara teoritis dapat kita sebut sebagi agen apropriatif kolonial, atau individu yang melakukan klaim identitas demi legitimasi proyek hegemonik pusat atas wilayah pinggiran.  Bahlil Lahadalia, Sebagai Menteri Investasi, ia menjelma menjadi agen ideologis dan teknokratis kapitalisme kolonial. Proyek Strategis Nasional (PSN) di Papua adalah mega-infrastruktur of dispossession, yaitu infrastruktur raksasa yang berfungsi sebagai mekanisme primitive accumulation dalam versi abad ke-21. PSN adalah wajah mutakhir dari kapitalisme kolonial, sebuah mesin perampasan yang bekerja atas nama negara, investasi, dan kepentingan global.  Di Merauke, negara merampas...

Fakta hari ini TPNPB/OPM adalah bukan masyarakat yang kami tinggl bersama-sama dengan masyarakat di intanjaya Dan Militer Indonesia pun Demikian Sama Dari mana mereka Datang?.

Enam Orang Asli Papua yang merupakan warga civil yang telah di tembak Militer Indonesia🇮🇩 pada 14 Mei 2025 di Kabupaten Intan jaya Laporan resmi Seby Sambom dari markas pusat TPNPB OPM. Korban tewas dan korban luka-luka telah berhasil di evakuasi oleh Tim Pemerintah Dan Masyarakat, pertempuran ini masyarakat lain masih dalam pencarian apakah mereka masih hidup atau tertembak oleh Militer Indonesia.  Militer Indonesia telah lakukan kesalahan besar yang mana telah menyerang warga civil  dan membunuh  dan menyerang dengan tidak hormat tanpa memikirkan rasa kemanusiaan.  Menyerang pembrutalan militer Indonesia terhadap Masyarakat intanjaya ketika masayarakat berada di rumah, kebun, dan di pasar termasuk menyerang di gereja-gereja, pelanggaran ini merupakan pelanggaran HAM berat dan melanggar hukum Nasional dan internasional.  Masyarakat internasional dan lembag terkait harus bersuara terkait insiden penembakan terjadi ini di Intan jaya papu...

BAKAT DAN TALENTA ANAK-ANAK PAPUA, BUTUH PERHATIAN KHUSUS DARI PEMERINTAH.

BAKAT DAN TALENTA ANAK-ANAK PAPUA, BUTUH PERHATIAN KHUSUS DARI PEMERINTAH. Artikel. Sian Madai Konsep Dari Seorang Pemimpin Daerah Adalah Dasar untuk Menentukan Masadepan yang Lebih Cerah.  Keahlian/ Hobi, dan Kreatif/Karier yang di miliki oleh Orang Asli Papua (OAP) merupakan membuka ruang dan membuka lapangan kerja untuk membantu pemerintah setempat, sebagaian juga sebagai bentuk nyata membangun dan mempersempit pengangguran di Papua. Sekali lagi, Melalui bakat/ Karier yang telah dimilikinya merupakan menciptakan lapangan pekerjaan baru sebagai membantu pemerintah Daerah untuk itu, pemerintah perlu diperhatikan dan diolah dengan baik.  Dimana pemerintah pusat diberikan Otonomi khusus seluasnya di Papua bertujuan untuk mengangkat harkat dan martabat manusia papua namun, Dana otonomi khusus Papua hilang jejak adalah cara tidak betul yang dilakukan, Dana otonomi khusus tersebut  harus digunakan dengan baik dan harus diperioritaskan Anak-anak Papua dalam ...