Langsung ke konten utama

Victor Yeimo Juru bicara KNPB pusat Ditangkap Tuduan yang Tidak Manusiawi Oleh Militer Indonesia

Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua Holandia-Melangkah Tanpa Alas Kaki_Petisi Rakyat Papua (Papuan's Petititon) dengan tegas menolak kekerasan negara di Papua. 

Kekerasan negara dengan menangkap aktivis pro demokrasi, salah satunya Jubir Internasional PRP dan Kominte Nasional Papua Barat yaitu Victor Yeimo, serta aktivis lainnya yang berjuang bersama untuk mewujudkan demorkasi di Papua. 

Penangkapan Victor, Melky, Kamus, Greyson, Abraham, Salmon, Yohan, Alex, Adolf, Yance, Isaskar, Hilkia, Ruth, Karolina, Erfin, Oto, Wahyudin, Karolina, Nataniel, dan Soni bersamaan dengan pengesahan pengesahaan Undang-Undang Otonomi Khusus Jilid II. 

Gerson dan Kamus adalah aktivis mahasiswa yang terlibat dalam aksi masa menolak KTT G-20 di Jayapura (November, 2022). Negara secara kongkrit merampas ruang demokrasi rakyat, dan kebebasan berpendapat di ruang umum, serta hak pendidikan bagi keduanya. 

Yanwaris Sewa adalah Warga sipil yang dituduh sebagai anggota Tentara Nasional Papua Barat (2021).

Abraham Fatem, Salmon Neuseni, Yohan Janoma, Alex Bless, Adolf Nauw, Yence Kambuaya, Isaskar Isir, Hilkia Isir, Ruth Isir, Karolina Suparto, Erfin Mefana, Oto Geisler, Wahyidin Sisauta Daud Isoga, Nataniel Suprato dan Sonu Rumkeny merupakan korban salah tangkap militer Indonesia terhadap masyarakat sipil karena tidak mampu menghadapi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat di Maybrat, Sorong. 

Tindakan tidak koperatif dan negara menunjukkan watak anti demokrasi, dan tidak koperatif dalam memperlakukan rakyat Sipil. 

Victor Yeimo ditangkap atas tuduhan aktor kerusuhan di Papua (2019). Victor ditangkap pada 2021 di Jayapura. Dalam proses pemeriksaan dan persidangan Victor dikaitkan dengan identitasnya sebagai aktivis organisasi politik. 

Kasus-kasus penangkapan dan dituduh melakukan tindakan pidana, menunjukan bahwa negara memiliki kepentingan politis untuk membungkam demokrasi di Papua. 
PRP sebagai front persatuan rakyat yang eksis menolak kebijakan Otonomi khusus yang selama ini pelaksanaan yang babi buta.

Post. Admind

Lanjut tangan #

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEPOTONG PERAHU KERTAS

"Satu Pucuk Melawan Seribu" Satu pucuk senjata, melawan seribu musuh Tidak ada harapan, tidak ada kekuatan Tapi aku tidak menyerah, aku tidak mundur Aku akan melawan, dengan satu pucuk senjataku Seribu pucuk senjata, menghadapku dengan garang Tapi aku tidak takut, aku tidak gentar Aku akan melawan, dengan keberanian dan kehormatan Aku akan membuktikan, bahwa satu pucuk senjata bisa menang Musuhku banyak, tapi aku tidak sendirian Aku memiliki keadilan, aku memiliki kebenaran Aku akan melawan, dengan semangat dan kepercayaan Aku akan menang, dengan satu pucuk senjataku Satu pucuk senjata, melawan seribu musuh Tapi aku tidak menyerah, aku tidak mundur Aku akan melawan, dengan keberanian dan kehormatan Aku akan menang, dengan satu pucuk senjataku. TanahAirTercinta WestPapua 🍁🍁🍁 Anak yg Boleh Mencintainya. Anak ku. Ayah sangat merindukan mu. Tetapi Apa yang ayah lakukan hari ini suatu ketika anak besar akan mengerti penindasan atas negeri mu. Anak ku. Ay...

SETELAH DENGAR HASIL UJIAN PAKAIAN SISWA/I SMA Kelas XII Di NABIRE DIWARNAI BINTANG KEJORA POLISI MEMUKUL Mince Heluka, BEBERAPA ORANG MENANGKAP POLISI

Siswi SMA kelas XII,Foto Mince heluka dapat pukul dari Polisi Nabire. Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Kota Jeruk 🍊 -Melangkah Tanpa Alas Kaki- Nabire Siswa/i SMA kelas 3 dengar hasil ujian, mereka mewarnai pakeyan abu putih dirubah Bendera Identitas diri Papua Barat, Bendera Bintang Kejora/Bintang Fajar Polisi Melakukan pukulan dan penangkapan terhadap siswa/Siswi. Dengan melihat Siswa Mewarnai dengan warna Identitas sehingga beberapa orang anggota polisi dan ada pula yang dapat pukulan dari Polisi pada Senin 06/05/2024. Kata M.D melalui Handphone genggamnya. Penangkapan dan pemukulan dari polisi terhadap teman-teman SMA yang turun pawai kebahagiaan setelah mendengar kelulusan mereka, namun kami merasa kecewa karena polisi-polisi yang berada di Nabire melarang kegiatan kami, Lanjutnya. Kronologis yang Terjadi  Pukul 16: 7 wp. Kurang lebih 9 orang pelajar dikejar oleh 2 orang polisi berpakaian preman dengan kendaraan beroda 2 pengejaran tersebut lokas...

GEREJA BUKAN TEMPAT TERPROVOKASI,GEREJA MENGAJARKAN PERDAMAIAN DUNIA

Artikel, Viktor Yeimo  Tetesan Air Mata Ibunda Kota Tua- Kota Jeruk 🍊 -Melangkah Tanpa Alas Kaki- Gereja jangan lupa memberi pesan Firman Tuhan tentang pembebasan, keadilan, dan perjuangan kepada umat Tuhan yang sedang terjajah itulah kerja yang benar demi umat di seluruh dunia kata Viktor Yeimo korban rasis satu ini dalam artikelnya. Kurangi khotbah yang menekankan pada ketabahan dan kepasrahan tanpa memberi dorongan untuk bertindak, karena itu akan membuat umat menjadi pasif dan apatis terhadap kondisi penindasan yang mereka alami. Firman Tuhan harus menginspirasi dan memotivasi umat untuk bangkit dan berjuang melawan penindasan. Gereja seringkali kurang mengakomodasi teologi pembebasan yang relevan dalam konteks umat yang terjajah. Teologi pembebasan menekankan pada pentingnya perjuangan melawan penindasan dan ketidakadilan sebagai bagian dari iman Kristen. Gereja perlu mengintegrasikan nilai-nilai ini dalam setiap khotbah dan pengajaran agar umat merasa didukung d...