Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2024

Pertamanya untuk "Machine for Printing And Numbering Tickets" yang merupakan langkah awal menuju mesin ketik.

Artikel Awal mula mesin Ketik Hjngga print, Pertamanya untuk "Machine for Printing and Numbering Tickets" yang merupakan langkah awal menuju mesin ketik. Ini tidak sempurna, namun menjadi landasan untuk pengembangan selanjutnya. 4. Kemajuan Signifikan Pada tahun 1873, Sholes berhasil bersama dengan Samuel W. Soulé dan Carlos Glidden menciptakan mesin ketik pertama yang lebih praktis dan dapat digunakan secara komersial. Mesin ini memiliki tata letak keyboard yang mirip dengan yang digunakan pada mesin ketik modern. 5. Paten Mesin Ketik Pada tahun 1878, Sholes memperoleh paten untuk desain mesin ketik dengan keyboard QWERTY yang sudah mulai mirip dengan standar yang kita kenal saat ini. Desain ini disusun untuk menghindari kemacetan mekanikal pada mesin ketik awal. Warisan dan Pengakuan 1. Pengaruh Mesin Ketik Mesin ketik yang dikembangkan oleh Sholes menjadi alat tulis yang sangat penting pada zamannya dan terus berkembang menjadi teknologi yang sangat dikenal dan

79Th NKRI Harga Mati, Bangsa West Papua yang Mati.

Oleh: Ⓐ - ANTIFA (Maksimus Syufi) Sebuah Surat  Kata "engkau" atau "kamu", maksudnya bukanlah "engkau orang Indonesia", tetapi "engkau penjajah". Jika "aku" atau "kami solidaritas", juga "kami bangsa Papua yang bebas". Aku akan segera bercerita kepadamu tentang kebesaran negeriku, yang membuat kami tetap berdiri tegak. Tetapi ini juga berarti bercerita kepadamu tentang keberanian macam apa yang kami kagumi, yang berbeda menurut ukuranmu. Sebab tidak sukar melakukan kekerasan sesudah dipersiapkan bertahun-tahun, dan juga tidak sukar melakukannya jika kekerasan bagimu lebih mendarah daging daripada berpikir. Sebaliknya, jauh lebih berat menghadapi siksaan dan maut dengan tabah, ketika kita menyadari bahwa kebencian dan kekerasan itu sia-sia dan tidak ada gunanya. Sungguh berat bertempur padahal kita memandang rendah peperangan. Sungguh berat menerima kenyataan bahwa kita akan kehilangan semuanya selama kita

Indonesia Darurat Demokrasi

Artikel. Victor Yeimo Tetesan Air Mata Ibunda Kota tua Holandia Jayapura -Melangkah Tanpa Alas Kaki- Peringatan Darurat! Indonesia Darurat Demokrasi! Papua Darurat Militer! Rakyat Indonesia turun jalan kepung DPR RI atas Revisi putusan MK tentang Pilkada. Papua berdiri di tengah pergolakan yang mengguncang bangsa Indonesia. Demokrasi rakyat Indonesia dirampas penguasa yang tak segan melanggar konstitusi demi melanggengkan kekuasaannya. Di bawah kekuasaan oligarki yang berwatak fasis, dipimpin Jokowi, hak-hak dasar rakyat Indonesia diinjak-injak dan suara dibungkam. Namun, disini, kita bangsa Papua, memahami betul bagaimana rasanya hidup di bawah tirani dan penjajahan, di mana hak-hak dasar dan aspirasi kita diabaikan. Perjuangan kita bukanlah perjuangan yang terpisah dari perjuangan rakyat Indonesia. Sebaliknya, kita memiliki tujuan yang sama: memperjuangkan revolusi demokratik di mana demokrasi yang sejati berada di tangan rakyat. Bagi rakyat Papua, perjuangan revolusi dem

BERITAKAN SAMPAI KEUJUNG BUMI.

Cerita kisah dari mapiha barat, seorang pastor pelayanan tanpa lelah hingga kali menou  dan sekitar  kali dipa.  Tetesan Air Mata Ibunda Dogiyai Mapia Barat _Melangkah Tanpa Alas Kaki - Mapiha Sepenggal ceritera kisah asmara pelayanan seorang Pastor Rufinus Egeida Papaa Wiyai Madai , Pr, menarik utk dituliskan walau tak sempurna. Pastor yang satu ini selalu punya tekad yang kuat dan bulat sesuai amanah perutusannya selalu berada diwilayah parokinya utk pelayanan. Tantangan apapun, selalu dilalui dengan suka cita. Model dan gaya pelayanannya persis seperti pastor bule dari Belanda. Jalan kaki? ya setiap ada kunjungan ke stase dan quasi, selalu terlaksana dengan baik, terukur dan tepat waktu sesuai jadualnya.  Kena Hujan, badai, dingin, digigit lintah, menyeberang sungai dan gunung, adalah bagian tak terpisah dari perjalanan pelayanannya selama beberapa tahun belakangan ini.  PELAYANAN YANG COCOK DENGAN NAMA TAHBISANNYA "EGEIDA PAPAA WIYAI" Apa arti sebuah nama. Sekarang B

KNPB Wilayah Dogiyai Akan Nyatakan sikap Menolak Perjanjian New York Agreement dan Memperingati Hari Rasisme di Kota Sentral Kolonial Indonesia, Nabire

Tetesan Air Mata Ibunda- Kota Jeruk🍊 Nabire -Melangkah Tanpa Alas Kaki- Perjanjian New York Agreement adalah sebuah perjanjian yang diprakarsai oleh Amerika Serikat pada Tahun 1962 untuk terjadinya pemindahan kekuasaan atas Negara Papua Barat dari Belanda ke Indonesia. Kemudian, Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, rasisme adalah suatu sistem kepercayaan atau doktrin yang menyatakan bahwa perbedaan biologis yang melekat pada ras manusia menentukan pencapaian budaya atau individu; bahwa suatu ras tertentu lebih superior dan memiliki hak. Untuk itu, menolak dua hal diatas Komite Nasional Papua Barat [KNPB] Wilayah Dogiyai akan Mengkordinir dan mobilisasi Rakyat West Papua di Nabire dalam rangka melakukan Aksi Damai Menolak Perjanjian New York Agreement dan akan kembali memperingati Hari Rasisme di Nabire, 15 Agustus 2024. KNPB Wilayah Dogiyai telah sepakat akan turun jalan bersama rakyat di Nabire dengan sikap menolak Perjanjian New York Agreement yang dilakukan oleh Amerik

Nama Indonesia sekarang Beberapa kali Perubahan Dalam Sejarah

Artikel. Ani Nama "Indonesia" yang kita kenal saat ini memang memiliki sejarah yang cukup panjang dan menarik, melibatkan beberapa tokoh dan perubahan nama sebelum akhirnya diterima secara luas. Berikut adalah perjalanan dari asal mula nama Indonesia hingga penggunaannya yang kita kenal sekarang: 1 . **Indu-nesians** (1850)  - Nama "Indonesia" pertama kali muncul dalam bentuk "Indu-nesians" pada tahun 1850 oleh seorang pengamat sosial dan etnolog Inggris, George Samuel Windsor Earl. Earl pada awalnya menggunakan istilah tersebut untuk merujuk kepada penduduk kepulauan di Asia Tenggara yang berada di bawah pengaruh budaya India. Earl juga mempertimbangkan nama "Melayunesia" sebelum akhirnya lebih condong ke "Indu-nesians." 2 . **Indonesia**  - Pada tahun yang sama, seorang penulis dan ahli hukum asal Skotlandia, James Richardson Logan, mengadopsi dan memodifikasi nama tersebut menjadi "Indonesia." Ia lebih menyukai

POLISI DI PAPUA PERLU DI DIDIK, KARENA BUTA DEMOKRASI, DAN BUTA FUNGSI.

Artikel : Hwikenap Pc Nare  Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua Holandia Jayapura-Melangkah Tanpa Alas Kaki- Polisi militer Indonesia yang menugaskan di Wilayah Papua berlu mendidik dengan baik, jika tidak untuk apa menugaskak polisi di wilayah Papua karna mereka merusak Etika kepolisia apalagi wibawa kepolisian Negara Republik Indonesia Merusak.  Polisi adalah : lembaga keamanan yang di percayakan negara untuk menjaga keamanan di setiap tempat dari segala bentuk kekerasan, dan polisi pun berada di Setiap, kota pusat, ibu kota provinsi, dan ibu kota Kabupaten.  Berdasarkan fungsi polisi adalah keamanan, mengayomi masyarakat namun beberapa hari kebelakangan ini sangat miris perlakuan nya, yaitu    1. KNPB hanya Membagi Selebaran kertas di Sepanjang jalan bertujuan Demo Damai di tanggap.    2. Tanggal 15 hari memperingati 51 new York agreement dan Hari Rasisme, dan Demonstran anti Rasisme berkumpul untuk menyampaikan Aspirasi, se baik baiknya di Bubarkan dengan Bunyi tembahkan.

Kesamaan Mencolok Antara Suku Indian Asli Amerika Suku Igorot Filipina dan Batak Nusantara

Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua daerah Batak- Kesamaan Mencolok Antara Suku Indian Asli Amerika Suku Igorot Filipina dan Batak Nusantara, Suku Igorot di Filipina ,Batak Nusantara dan Suku Indian Asli Amerika memiliki beberapa kesamaan yang mencolok, khususnya dalam pengalaman sejarah dan praktik budaya mereka. Ketiga kelompok tersebut menghadapi penjajahan dan pemindahan, dan cara hidup tradisional mereka sering dianggap "biadab" atau "tidak beradab" oleh penjajah. Kesamaan dalam Pengalaman Sejarah - Penjajahan, pembantaian dan Pemindahan: Baik Suku Igorot,Batak Nusantara maupun Suku Indian Asli Amerika mengalami penjajahan oleh pasukan asing yang kuat. Suku Igorot menjadi sasaran kekuasaan Spanyol dan Amerika, sementara Suku Indian Asli Amerika dan Batak menghadapi penjajahan oleh kekuatan Eropa. Hal ini mengakibatkan hilangnya tanah,adat budaya leluhur, penindasan budaya, dan asimilasi paksa. - Stereotip "Biadab": kannibal Ketiga kelompok t

Pemain sepak bola Asisat Lamina Wanita Nigeria terkenal yang dikenal karena keterampilan luar biasa di lapangan

Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua Nigeria-Melangkah Tanpa Alas Kaki - Asisat Lamina Oshoala adalah pemain sepak bola Nigeria terkenal yang dikenal karena keterampilan luar biasa di lapangan. Lahir pada tanggal 9 Oktober 1994 di Ikorodu, Negara Bagian Lagos, Nigeria, ia telah menjadi terkenal sebagai salah satu pemain sepak bola wanita terbaik di dunia. Perjalanan sepak bola Oshoala dimulai di kota kelahirannya, di mana ia menunjukkan gairah dan bakatnya untuk olahraga sejak usia muda. Dedikasi dan kerja kerasnya membuka jalan baginya untuk bergabung dengan Rivers Angels Football Club di Nigeria, di mana ia membuat nama untuk dirinya sendiri sebagai pencetak gol yang produktif. Penampilannya di Nigeria menarik perhatian pramuka internasional, dan dia kemudian pindah ke Liverpool Ladies Football Club di Inggris pada tahun 2015. Selama waktunya bersama Liverpool, penampilan mengesankan Oshoala mendapatkan pengakuannya sebagai Pemain Terbaik Wanita BBC di tahun yang sama. Sepanj

Ini 11 Pernyataan Protes KNPB Mengenai New York Agreement, Apa Saja?

Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua Menado-Melangkah Tanpa Alas kaki - Manado - Komite Nasional Papua Barat (KNPB) menyatakan menolak perjanjian New York yang dilakukan Amerika, Belanda, Indonesia dan PBB tanpa melibatkan bangsa Papua. Pernyataan itu disampaikan KNPB memperingati perjanjian New York yang terjadi pada 15 Agustus 1962. “Kami menolak Perjanjian New York 1962 yang dibuat secara sepihak tanpa melibatkan bangsa Papua dan yang mengkhianati hak kami untuk merdeka dan berdiri sendiri,” kata Hiskia Meage, Ketua KNPB Konsulat Indonesia pada 15 Agustus 2024. Hiskia mengatakan, perjanjian tersebut tidak memiliki legitimasi, karena tidak mencerminkan keinginan dan aspirasi rakyat dan bangsa Papua. Oleh sebab itu, KNPB menyatakan sikap bahwa ; 1. Pihaknya menolak hasil Pepera 1969, yang dilaksanakan dengan manipulasi, intimidasi, dan kekerasan. Proses Pepera yang melibatkan hanya 1.026 orang dari sekitar 809.337 rakyat Papua dan di bawah ancaman senjata tidak mencerminkan p