Langsung ke konten utama

Indonesia Darurat Demokrasi

Artikel. Victor Yeimo
Tetesan Air Mata Ibunda Kota tua Holandia Jayapura -Melangkah Tanpa Alas Kaki-Peringatan Darurat! Indonesia Darurat Demokrasi! Papua Darurat Militer! Rakyat Indonesia turun jalan kepung DPR RI atas Revisi putusan MK tentang Pilkada. Papua berdiri di tengah pergolakan yang mengguncang bangsa Indonesia.

Demokrasi rakyat Indonesia dirampas penguasa yang tak segan melanggar konstitusi demi melanggengkan kekuasaannya. Di bawah kekuasaan oligarki yang berwatak fasis, dipimpin Jokowi, hak-hak dasar rakyat Indonesia diinjak-injak dan suara dibungkam.

Namun, disini, kita bangsa Papua, memahami betul bagaimana rasanya hidup di bawah tirani dan penjajahan, di mana hak-hak dasar dan aspirasi kita diabaikan. Perjuangan kita bukanlah perjuangan yang terpisah dari perjuangan rakyat Indonesia. Sebaliknya, kita memiliki tujuan yang sama: memperjuangkan revolusi demokratik di mana demokrasi yang sejati berada di tangan rakyat.

Bagi rakyat Papua, perjuangan revolusi demokratik ini berarti menuntut hak penentuan nasib sendiri. Ini adalah hak yang tak terbantahkan bagi setiap bangsa untuk menentukan masa depannya sendiri, tanpa campur tangan dan penindasan dari luar. Bagi rakyat Indonesia, ini berarti mengembalikan demokrasi ke tangan rakyat, menumbangkan oligarki yang menindas, dan memastikan bahwa kekuasaan digunakan untuk kepentingan bersama, bukan segelintir elit.

Oleh karena itu, kita harus bersatu dalam solidaritas dan perjuangan. Pembangkangan konstitusi yang dilakukan oleh penguasa harus kita lawan dengan pembangkangan sipil yang kuat dan terorganisir. Ini adalah bentuk perlawanan kita yang sah dan adil, untuk menuntut kembali hak-hak kita yang telah dirampas. Kita tidak akan tinggal diam ketika demokrasi dicabik-cabik dan ketika hak-hak dasar kita diabaikan.

Mari kita kobarkan semangat perjuangan untuk revolusi demokratik. Kita, bangsa Papua, berdiri tegak di sisi rakyat Indonesia dalam perjuangan ini. Perjuangan kita adalah perjuangan bersama, untuk keadilan, kebebasan, dan demokrasi yang sejati. Kita melawan tirani, menuntut hak kita, dan memperjuangkan masa depan yang lebih baik bagi kita semua.

Inilah saatnya kita bersatu, bergandengan tangan dengan saudara-saudara kita di seluruh Indonesia. Serukan dengan lantang bahwa kita, bangsa Papua, berdiri di sisi rakyat Indonesia dalam perjuangan ini. Kita tidak akan menyerah, kita tidak akan mundur, hingga demokrasi yang sejati kembali ke pangkuan rakyat.

Hidup rakyat Papua! Hidup rakyat Indonesia!
Lawan tirani, tegakkan keadilan!

kawaldemokrasi
KawalPutusanMk 
peringatandarurat 
WestPapua

Pos. Admin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEPOTONG PERAHU KERTAS

"Satu Pucuk Melawan Seribu" Satu pucuk senjata, melawan seribu musuh Tidak ada harapan, tidak ada kekuatan Tapi aku tidak menyerah, aku tidak mundur Aku akan melawan, dengan satu pucuk senjataku Seribu pucuk senjata, menghadapku dengan garang Tapi aku tidak takut, aku tidak gentar Aku akan melawan, dengan keberanian dan kehormatan Aku akan membuktikan, bahwa satu pucuk senjata bisa menang Musuhku banyak, tapi aku tidak sendirian Aku memiliki keadilan, aku memiliki kebenaran Aku akan melawan, dengan semangat dan kepercayaan Aku akan menang, dengan satu pucuk senjataku Satu pucuk senjata, melawan seribu musuh Tapi aku tidak menyerah, aku tidak mundur Aku akan melawan, dengan keberanian dan kehormatan Aku akan menang, dengan satu pucuk senjataku. TanahAirTercinta WestPapua 🍁🍁🍁 Anak yg Boleh Mencintainya. Anak ku. Ayah sangat merindukan mu. Tetapi Apa yang ayah lakukan hari ini suatu ketika anak besar akan mengerti penindasan atas negeri mu. Anak ku. Ay...

SETELAH DENGAR HASIL UJIAN PAKAIAN SISWA/I SMA Kelas XII Di NABIRE DIWARNAI BINTANG KEJORA POLISI MEMUKUL Mince Heluka, BEBERAPA ORANG MENANGKAP POLISI

Siswi SMA kelas XII,Foto Mince heluka dapat pukul dari Polisi Nabire. Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Kota Jeruk 🍊 -Melangkah Tanpa Alas Kaki- Nabire Siswa/i SMA kelas 3 dengar hasil ujian, mereka mewarnai pakeyan abu putih dirubah Bendera Identitas diri Papua Barat, Bendera Bintang Kejora/Bintang Fajar Polisi Melakukan pukulan dan penangkapan terhadap siswa/Siswi. Dengan melihat Siswa Mewarnai dengan warna Identitas sehingga beberapa orang anggota polisi dan ada pula yang dapat pukulan dari Polisi pada Senin 06/05/2024. Kata M.D melalui Handphone genggamnya. Penangkapan dan pemukulan dari polisi terhadap teman-teman SMA yang turun pawai kebahagiaan setelah mendengar kelulusan mereka, namun kami merasa kecewa karena polisi-polisi yang berada di Nabire melarang kegiatan kami, Lanjutnya. Kronologis yang Terjadi  Pukul 16: 7 wp. Kurang lebih 9 orang pelajar dikejar oleh 2 orang polisi berpakaian preman dengan kendaraan beroda 2 pengejaran tersebut lokas...

GEREJA BUKAN TEMPAT TERPROVOKASI,GEREJA MENGAJARKAN PERDAMAIAN DUNIA

Artikel, Viktor Yeimo  Tetesan Air Mata Ibunda Kota Tua- Kota Jeruk 🍊 -Melangkah Tanpa Alas Kaki- Gereja jangan lupa memberi pesan Firman Tuhan tentang pembebasan, keadilan, dan perjuangan kepada umat Tuhan yang sedang terjajah itulah kerja yang benar demi umat di seluruh dunia kata Viktor Yeimo korban rasis satu ini dalam artikelnya. Kurangi khotbah yang menekankan pada ketabahan dan kepasrahan tanpa memberi dorongan untuk bertindak, karena itu akan membuat umat menjadi pasif dan apatis terhadap kondisi penindasan yang mereka alami. Firman Tuhan harus menginspirasi dan memotivasi umat untuk bangkit dan berjuang melawan penindasan. Gereja seringkali kurang mengakomodasi teologi pembebasan yang relevan dalam konteks umat yang terjajah. Teologi pembebasan menekankan pada pentingnya perjuangan melawan penindasan dan ketidakadilan sebagai bagian dari iman Kristen. Gereja perlu mengintegrasikan nilai-nilai ini dalam setiap khotbah dan pengajaran agar umat merasa didukung d...