Langsung ke konten utama

Bapa Yan Giyai Setda Kabupaten Deiyai Berpulang, Peserta LATSAR Kabupaten Deiyai 2022 Berduka Yang Terbesar

Tetesan Air Mata Ibunda, Kota Tua Kota Jeruk, Melangkah Tanpa Alas Kaki, Bupati Deiyai Ateng Edowai melantik Yan Giyai sebagai sekretaris daerah (Sekda) yang baru di Deiyai pada 6 bulan yang Lalu. Namun hari ini Yan Giyai Setda Kabupaten Deiyai Telah Berpulang kepada Tuhan DITINGGALKAN Jabatannya. Kata Seorang Latsar Kab. Deiyai dalam akun Facebooknya.

Pembukaan kegiatan latsar di Aula KasihTabernakel Nabire pada tgl 18 Oktober 2022 dibuka oleh Sekda Deiyai Namun hari ini iya telah meninggal Duina.

Bapak Yan memberikan materi tentang pandangan umum pemerintahan Kab. Deiyai, Dalam paparan materi Bapak menyampaikan banyak arahan dan pesan penting dlm mengembang tugas dan tanggung jawab ketika disahkan sebagai ASN itu adalah pesan terakhir bagi kami peserta latsar yg akan menjadi ASN di kab. Deiyai dan itu menjadi kenangan yang tidak terlupakan. 

Kami peserta latsar Turut berduka cita atas kepergian Bapa Yan sebagi setda, katanya. 

Kedatangan dan kepergian itu dalam Rancangan Tuhan Allah.
Maka, Bapak Yan Giay SEKDA Kab. Deiyai Selamat berpulang menghadap Sang Pencipta-Mu di surga, kami doakan agar semua kebaikan yg Bapak buat selagi hidup dibumi akan dibalas Pemilik Nafas kehidupan, tandasnya.

Bupati Edowai melantik Yan Giyai yang sebelumnya menjabat sebagai pelaksana tugas (Plt) sekretaris daerah menjadi sekda defenitif di Nabire pada Selasa (2/6).

Pelantikan Sekda baru ini dihadiri oleh Wakil Bupati Deiyai Hengki Pigai, Ketua DPRD Kabupaten Deiyai Petrus Badokapa, Kapolres persiapan Deiyai AKBP Budiatno, Sekda lama Marten Ukago, dan unsur forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) setempat, Namun sekarang menjadi sebuah cerita belaka.

 

Post: Admind

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SETELAH DENGAR HASIL UJIAN PAKAIAN SISWA/I SMA Kelas XII Di NABIRE DIWARNAI BINTANG KEJORA POLISI MEMUKUL Mince Heluka, BEBERAPA ORANG MENANGKAP POLISI

Siswi SMA kelas XII,Foto Mince heluka dapat pukul dari Polisi Nabire. Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Kota Jeruk 🍊 -Melangkah Tanpa Alas Kaki- Nabire Siswa/i SMA kelas 3 dengar hasil ujian, mereka mewarnai pakeyan abu putih dirubah Bendera Identitas diri Papua Barat, Bendera Bintang Kejora/Bintang Fajar Polisi Melakukan pukulan dan penangkapan terhadap siswa/Siswi. Dengan melihat Siswa Mewarnai dengan warna Identitas sehingga beberapa orang anggota polisi dan ada pula yang dapat pukulan dari Polisi pada Senin 06/05/2024. Kata M.D melalui Handphone genggamnya. Penangkapan dan pemukulan dari polisi terhadap teman-teman SMA yang turun pawai kebahagiaan setelah mendengar kelulusan mereka, namun kami merasa kecewa karena polisi-polisi yang berada di Nabire melarang kegiatan kami, Lanjutnya. Kronologis yang Terjadi  Pukul 16: 7 wp. Kurang lebih 9 orang pelajar dikejar oleh 2 orang polisi berpakaian preman dengan kendaraan beroda 2 pengejaran tersebut lokasi da

SEPOTONG PERAHU KERTAS

Pilot Mark Mehrtens Membawa Ole-Ole Nilai kemanusian junjung tinggi di mata TPNPB-OPM maka dari awal penahanan sampai dibebaskan selama 19 bulan, salah satu kehormatan layak beri kepada EGIANUS dengan anak buahnya karena menjaga kehidupan kesehatan pada pilot philip mark mehrtens dengan sangat terjamin hingga pulang juga dengan keadaan sehat jasmani dan rohani sang pilot. Pada saat dibebaskan juga diberikan ole-ole Ayam Kampung kepada pilot ini sungguh sangat luar biasa kinerja pejuang PAPUA MERDEKA.  🍁🍁🍁 Versi Sendiri Hal hal baik terus bertumbuh dalam gengaman derita yang tak kunjung usai, sembari menunggu berhenti deras darah Manusia Papua Rekam realitanya lalu uraikan dalam bentuk karya versi sendiri.  AmoYatt 🍁🍁🍁 Kecewakan mu  Di dalam hati yang terluka,   Kata-kata itu menggema.   Pahit getirnya rasa kecewa,   Menyatu erat dalam jiwa. Seperti bayangan yang tak pernah hilang,   Begitu juga rasa kecewa yang terpahat.   Sekali tersakiti, hat

Adat-Mu Itulah yang Disebut Identitas-Mu, & Kebiasaan Itulan Adat-Mu & Itu-lah Sumber Hukum

Artikel. Oleh. Yegema Megolah sala satu identitas diri yg disebut (Kagane) Tetesan Air Mata Ibunda-kota Tua Paniai ---Melangkah Tanpa Alas Kaki -Kagane merupakan salah satu identitas diri yang diwariskan oleh moyang sejak saya dan kamu tiada. Barang atau benda itu telah ada sebelum manusia dipenuhi di muka bumi ini. Mereka mengolah Adat sesuai keinginan sesuai kepercayaan yang dimiliki setiap daerah termasuk tiga atau empat Wilayah adat Papua, termasuk Wilayah Meepago. Kebiasaan ini tidak bisa berubah dengan bentuk apapun dan bentuk bagimanapun alasan-Nya. Siapapun merasa berubah itulah yang disebut menggagalkan usaha yang diwariskan oleh nenek moyang dan tete moyang kita. Kebiasaan-kebiasaan merubah tampilan maupun warna dan bentuk maka Merusak wajah anda dan  telah menemukan Runtuhnya Manusia.  Ko lupa itulah ko lupa sejarah, akhirnya dibilang Rumah-Mu Runtuh Tapa sebab akibat. Adat-Mu Itulah yang Disebut Identitas-Mu, & Kebiasaan Itulan Adat-Mu & Itu-lah Sumber H