Tanah Injil Tolikara - Beberapa waktu lalu, Tanah Papua kembali berduka. Kita semua mendengar berita yang sangat menyakitkan tentang wafatnya seorang ibu hamil, almarhumah Irene Sokoy di Jayapura, yang diduga tidak segera mendapat pelayanan kesehatan akibat persoalan administrasi dan ketersediaan ruangan.
Tragedi tersebut mengguncang nurani kita semua. Gubernur Provinsi Papua, Bapak Matius D. Fakhiri, telah menyatakan langkah tegas untuk mencopot para direktur rumah sakit yang lalai memberikan pelayanan.
Namun, bagi kami di Tolikara, peristiwa ini menjadi peringatan keras bahwa tidak boleh ada satu nyawa pun yang hilang hanya karena kelalaian atau birokrasi yang gagal melindungi setiap nyawa warga OAP Tolikara karena kesulitan mendapatkan akses layanan kesehatan.. Sebagai Bupati, Kami Tidak membolehkan ada satu pun warga Tolikara yang ditolak rumah sakit mana pun ketika warga kami membutuhkan Perawatan Medis Rumah Sakit..
Di Tolak Oleh Rumah Sakit, karena alasan Tidak Ada Uang atau tidak ada Asuransi Kesehatan, itu Adalah kasus Yang Tidak boleh Terjadi Pada Warga Kami di Tolikara..
Bukti Komitmen 100 Hari Kerja: Melindungi Setiap Nyawa - Bukan Sekadar Janji
Ketika kami selaku Bupati, bersama Wakil Bupati Yotam Wonda memulai masa kepemimpinan ini diawal Tahun 2025, kami langsung mengambil langkah-langkah strategis untuk menata kembali pelayanan rujukan kesehatan bagi masyarakat Tolikara (terutama yang membutuhkan pelayanan rujukan ke Kota Jayapura atau Wamena)..
Dalam 100 hari kerja pertama, kami tidak mau hanya bicara pada perintah birokrasi seremonial.. Akan Tetapi Kami bekerja di lapangan, kami bergerak, kami turun langsung untuk menjamin kebutuhan layanan rujukan Rumah Sakit bagi OAP Tolikara terpenuhi tanpa merasa khawatir akan mengalami penolakan Rumah Sakit..
Salah satu langkah besar yang telah kami capai bersama adalah berhasil melakukan penandatanganan kerja sama rujukan kesehatan - dengan RS Dian Harapan di Jayapura, yang telah kami lakukan bersama Direktur RS Dian Harapan, dr. Jon C.F. Paat pada tanggal 3 Juni 2025 (sekitar 3 bulan 1 minggu setelah kami dilantik sebagai Bupati definitif oleh Presiden) ..
Gerak cepat - Eksekusi Kerja sama yang kami lakukan bersama Rumah Sakit di Jayapura, menjadi tonggak penting bagi masyarakat di Kabupaten Tolikara..
Kami pernah menyampaikan komitmen penting pada waktu penandatanganan kerjasama rujukan kesehatan di Jayapura dan di hari ini kami akan ulangi kembali komitmen itu, bahwa:
Di Tanah Papua, satu nyawa itu sangat berharga. Setiap orang Tolikara harus mendapat jaminan pelayanan kesehatan, tanpa melihat dompetnya tebal atau tipis, tanpa melihat dia punya BPJS atau belum.
Dan kami sangat berterima kasih, karena RS Dian Harapan menyambut kerja sama ini dengan hati yang terbuka.. Pihak rumah sakit siap membantu masyarakat Tolikara mengurus BPJS, siap melayani mahasiswa kita di kota studi Jayapura, siap menolong pasien tanpa birokrasi kesehatan yang berbelit-belit..
Selain kerja sama kelembagaan, kami dan Wakil Bupati juga memastikan bahwa komunikasi antara Dinas Kesehatan Tolikara, RSUD Karubaga, dan RS Dian Harapan terjalin menjadi mitra strategis Pemda Tolikara, agar pasien OAP asal Tolikara tidak lagi tertahan hanya karena masalah kelengkapan data administrasi atau permintaan pembayaran dalam jumlah tertentu, yang seringkali menjadi hambatan dalam memberikan tindakan medis segera kepada rakyat kami yang membutuhkan pertolongan darurat kesehatan..
Bupati Tolikara Menjamin Konektivitas Udara: Penentu Kecepatan Layanan Kesehatan
Sebagai Bupati, kami juga menyadari betul bahwa Rentang Kendali Pelayanan untuk Masyarakat Tolikara terbentur dengan akses yang terbatas, terutama masih mengandalkan transportasi udara ketika kebutuhan pelayanan rujukan akan dilakukan ke Kota Utama seperti Jayapura..
Oleh karena Pelayanan rujukan tidak akan berjalan dengan baik tanpa konektivitas udara yang baik.. Itulah sebabnya, selaku Bupati, kami juga telah melakukan langkah strategis lainnya, yaitu menandatangani kerja sama Penerbangan - dengan PT. Eya Aviation Indonesia untuk membuka penerbangan perintis menggunakan pesawat Cessna Caravan, untuk memudahkan Masyarakat Tolikara dan Pemda Tolikara untuk melakukan mobilisasi pelayanan kesehatan darurat yang membutuhkan penanganan segera di Kota lainnya (contoh: ke Jayapura)..
Rute-rute penting seperti:
Karubaga–Wamena, Karubaga–Wina, Karubaga–Ndundu, Karubaga–Dow, Karubaga–Wari, dan sebaliknya (tentunya dari Karubaga - Sentani juga dipastikan rutenya terjamin dan disubsidi oleh Pemda Tolikara) telah dibuka secara reguler setiap minggu dengan harga tiket bersubsidi..
Kerja sama ini tidak hanya membuka isolasi wilayah-wilayah di Tolikara, tetapi juga menjadi jembatan penghubung yang menyelamatkan nyawa banyak warga OAP di Tolikara, khususnya: pasien gawat darurat, ibu hamil dengan risiko tinggi, pasien yang membutuhkan tindakan cepat, warga yang harus dirujuk ke RSUD Wamena atau rumah sakit di Jayapura..
Dengan adanya jaminan rute penerbangan perintis yang disubsidi oleh Pemda Tolikara, maka waktu tempuh menjadi jauh lebih cepat, memberikan kepastian pelayanan (tidak ada kekhawatiran masyarakat tidak mampu membayar biaya penerbangan), dan pasien bisa segera sampai di fasilitas rujukan untuk mendapatkan pertolongan medis..
Komitmen Tegas Bupati Tolikara Dihari ini
Pada Hari ini, di hadapan rakyat Tolikara (OAP di Tanah Papua), kami ingin menegaskan kembali komitmen Pemerintah Kabupaten Tolikara, dalam hal:
1. Tidak boleh ada warga Tolikara yang ditolak oleh rumah sakit mana pun - di Wamena, Jayapura, maupun kota lainnya.. Kami siap berdiri paling depan, jika ada rumah sakit yang menolak masyarakat kami, dengan alasan administrasi atau birokrasi, terlebih lagi karena alasan ketiadaan Finansial.. Jika hal tersebut masih menimpa warga Tolikara, maka kami selaku Bupati, akan melakukan evaluasi kerja sama tersebut dengan tegas - terhadap Rumah Sakit Rujukan yang ditunjuk oleh Pemda Tolikara..
2. Pemerintah Daerah Tolikara, akan menyediakan dukungan anggaran, pendampingan administrasi, hingga fasilitasi BPJS bagi warga OAP Tolikara yang membutuhkan layanan medis rujukan..
3. Setiap kepala distrik, kepala puskesmas, maupun Kepala RSUD Tolikara, wajib memastikan pasien rujukan diproses dengan cepat dan didampingi secara administrasi dan wajib di dampingi oleh Petugas Kesehatan (setiap kelalaian dalam memastikan jaminan kesehatan warga OAP, akan mendapatkan sanksi pencopotan jabatan)..
4. Pemerintah Daerah Tolikara, akan memperkuat RSUD Karubaga agar lebih mampu menangani kasus-kasus darurat sebelum dirujuk _(Selaku Bupati kami berkomitmen untuk menyediakan tenaga medis terbaik di Karubaga, dan juga memberikan kesempatan Beasiswa Terbaik kepada Para Dokter OAP yang hendak meningkatkan pendidikannya ke ranah spesialis).._
5. Kerja sama transportasi udara perintis akan terus diperluas untuk memastikan kecepatan layanan kesehatan yang efisien..
Selaku Bupati, Kami Hendak Menyampaikan pesan moral kepada seluruh Tenaga Pelayanan Kesehatan: bahwa Tugas Pemerintah bukan sekedar mengurus berkas, akan tetapi menyelamatkan nyawa.. Administrasi bisa menyusul, tetapi keselamatan nyawa tidak bisa menunggu.
Untuk itu, kami meminta kerja sama dari seluruh tenaga kesehatan, rumah sakit rujukan, dan seluruh pemangku kepentingan terkait: agar mari kita tempatkan kemanusiaan sebagai hal yang paling utama dalam pelayanan kelembagaan kesehatan di Tanah Papua.
Selama kami memimpin Tolikara, maka tidak boleh ada satu pun warga Tolikara yang merasa tidak diperhatikan dalam haknya mendapatkan layanan kesehatan..
Terima kasih kepada seluruh mitra rumah sakit, tenaga medis, pemerintah provinsi, DPRD Tolikara, dan seluruh masyarakat yang mendukung transformasi pelayanan kesehatan yang telah kami mulai diawal Tahun 2025 sampai hari ini..
Semoga Tuhan memberkati kita semua dalam tugas mulia ini..
Tuhan Yesus Memberkati Tanah Papua..
Syalom, Wa Wa, Waniambe,
Yo Suba, Tabea Tabea, Matur Nuwun, Horas, Ya'ahowu..
WILLEM WANDIK S.Sos (BUPATI TOLIKARA 2025 -- 2030) - Sekretaris Badan Makan Bergizi APKASI Periode 2025 - 2030).
Pos. Admin