Langsung ke konten utama

Stop Kriminalisasi KNPB Wilayah Deiyai

Oleh ;Jubir. Tn Maikel Pekei
 KNPB WILAYAH DEIYAI.

Tetesan Air Mata Ibunda, Kota Tua Deiyai, Melangkah Tanpa Alas Kaki,
KNPB Deiyai Belum Pernah terlibat dan berbicara mengenai keracunan dan pembakaran yang terjadi di Kabupaten Deiyai di Pasar Wagete pada harus Senen lalu.

Keracuan Berkodok kepentingan dengan mengunakan alat pemusna rakyat yang tidak bersalah, akhirnya menimbulkan kericuan demi meloloskan agenda  oknum-oknum tertentu, hingga melecehkan nama baik gerakan KNPB yang sebagai mediasi rakyat dan bangsa Papua barat wilayah Deiyai, kata sekjen KNPB.

Beredar poster yang mengiring KNPB  adalah bagian dari pelecehan nama geraka KNPB di deiyai, karena selama adanya KNPB di  Deiyai, KNPB selalu mengajak dan mengajarkan rakyat lebih pada nilai kebenaran atau nilai kemanusiaan, maka secara tegas KNPB Wilayah Deiyai mengutuk atas kriminalisasi gerakan melalui berbagai poster mau bentuk apapun Kat sekjen KNPB, Lanjutnya.

Kericuan yang terjadi pada 12 desember 2022 hingga terjadi kebakaran mau pun korban, KNPB Wilayah Deiyai tidak terlibat secara langsung maupun tak langsung, maka KNPB Deiyai secara tegas dikeluarkan pernyataan sikap secara terbuka bahwa:

1. Kami KNPB Deiyai sebagai mediasi rakyat tidak perna mempropokasi rakyat dalam hal membangung isu pada rakyat soal racun yang hangat di perbincang di tingkatan rakyat.

2. KNPB tidak mengikuti didalam dinamika kericuan yang sedang terjadi di waghete Kab Deiyai.

3. Kami KNPB mengutuk isu yang sedang terbagung melalui media online maupun kata-perkata, untuk mengiring nama KNPB.

4. Stop mengiring KNPB sebagai dalang kericuan di balik fakta yang sebenarnya terjadi.

Demikian stegmen kami ini, kami buat atas nama ALLAH dan ALAM bangsa Papua barat, hingga  atas perhatian kami ucapkan banyak terimah kasih.

Post. Admind

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEPOTONG PERAHU KERTAS

"Satu Pucuk Melawan Seribu" Satu pucuk senjata, melawan seribu musuh Tidak ada harapan, tidak ada kekuatan Tapi aku tidak menyerah, aku tidak mundur Aku akan melawan, dengan satu pucuk senjataku Seribu pucuk senjata, menghadapku dengan garang Tapi aku tidak takut, aku tidak gentar Aku akan melawan, dengan keberanian dan kehormatan Aku akan membuktikan, bahwa satu pucuk senjata bisa menang Musuhku banyak, tapi aku tidak sendirian Aku memiliki keadilan, aku memiliki kebenaran Aku akan melawan, dengan semangat dan kepercayaan Aku akan menang, dengan satu pucuk senjataku Satu pucuk senjata, melawan seribu musuh Tapi aku tidak menyerah, aku tidak mundur Aku akan melawan, dengan keberanian dan kehormatan Aku akan menang, dengan satu pucuk senjataku. TanahAirTercinta WestPapua 🍁🍁🍁 Anak yg Boleh Mencintainya. Anak ku. Ayah sangat merindukan mu. Tetapi Apa yang ayah lakukan hari ini suatu ketika anak besar akan mengerti penindasan atas negeri mu. Anak ku. Ay...

SETELAH DENGAR HASIL UJIAN PAKAIAN SISWA/I SMA Kelas XII Di NABIRE DIWARNAI BINTANG KEJORA POLISI MEMUKUL Mince Heluka, BEBERAPA ORANG MENANGKAP POLISI

Siswi SMA kelas XII,Foto Mince heluka dapat pukul dari Polisi Nabire. Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Kota Jeruk 🍊 -Melangkah Tanpa Alas Kaki- Nabire Siswa/i SMA kelas 3 dengar hasil ujian, mereka mewarnai pakeyan abu putih dirubah Bendera Identitas diri Papua Barat, Bendera Bintang Kejora/Bintang Fajar Polisi Melakukan pukulan dan penangkapan terhadap siswa/Siswi. Dengan melihat Siswa Mewarnai dengan warna Identitas sehingga beberapa orang anggota polisi dan ada pula yang dapat pukulan dari Polisi pada Senin 06/05/2024. Kata M.D melalui Handphone genggamnya. Penangkapan dan pemukulan dari polisi terhadap teman-teman SMA yang turun pawai kebahagiaan setelah mendengar kelulusan mereka, namun kami merasa kecewa karena polisi-polisi yang berada di Nabire melarang kegiatan kami, Lanjutnya. Kronologis yang Terjadi  Pukul 16: 7 wp. Kurang lebih 9 orang pelajar dikejar oleh 2 orang polisi berpakaian preman dengan kendaraan beroda 2 pengejaran tersebut lokas...

GEREJA BUKAN TEMPAT TERPROVOKASI,GEREJA MENGAJARKAN PERDAMAIAN DUNIA

Artikel, Viktor Yeimo  Tetesan Air Mata Ibunda Kota Tua- Kota Jeruk 🍊 -Melangkah Tanpa Alas Kaki- Gereja jangan lupa memberi pesan Firman Tuhan tentang pembebasan, keadilan, dan perjuangan kepada umat Tuhan yang sedang terjajah itulah kerja yang benar demi umat di seluruh dunia kata Viktor Yeimo korban rasis satu ini dalam artikelnya. Kurangi khotbah yang menekankan pada ketabahan dan kepasrahan tanpa memberi dorongan untuk bertindak, karena itu akan membuat umat menjadi pasif dan apatis terhadap kondisi penindasan yang mereka alami. Firman Tuhan harus menginspirasi dan memotivasi umat untuk bangkit dan berjuang melawan penindasan. Gereja seringkali kurang mengakomodasi teologi pembebasan yang relevan dalam konteks umat yang terjajah. Teologi pembebasan menekankan pada pentingnya perjuangan melawan penindasan dan ketidakadilan sebagai bagian dari iman Kristen. Gereja perlu mengintegrasikan nilai-nilai ini dalam setiap khotbah dan pengajaran agar umat merasa didukung d...