Langsung ke konten utama

Kami berharap nasib sendiri, maka marilah kita bersuara

Artikel .
Oleh. Alam Papua Cinta
Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua Holandia-Melangkah Tanpa Alas Kaki_Akar rumput menjulur ke Adilan di atas telapak tangan

Alam leluhur menjadi saksi kita memperjuangkan kebebasan
Semesta dan manusia hidup di atas tanah yang dipijak leluhurnya.

Mari kita berpadu, menghimpun suara
Menyingkap kezaliman, memperjuangkan keadilan
Seperti akar rumput, teguh dan tak tergoyahkan
Melawan ketidakadilan, menjadi penjaga alam semesta.

Kehidupan manusia terhubung pada alam yang abadi
Leluhur adalah saksi, tanah tempat kita berpijak
Bebaskanlah alam, jangan hancurkan hak leluhur
Bersama-sama merawat dan memelihara, kita menjaga takdir.

Hati dan jiwa kita menyatu dengan Alam leluhur yang sejati
Perjuangan kita adalah untuk membebaskan makhluk hidup di Tanah Cendrawasih ini
Mari kita kejar mimpi kemerdekaan untuk bangsa dan negara Papua Barat.

Dalam sejarah yang teramat panjang
Telah kaukisahkan perjuangan bangsa Papua di tanah ini
Mimpi kebebasan dan kemerdekaan terus menyala
Kita harus terus menghamba dan berjuang untuknya.

Di tengah hutan rimba yang subur
Matahari terbit dengan megah menerangi jalan perjuangan kita
Tak henti-henti kita berjuang tanpa lelah
Untuk membebaskan tanah air dan rakyat Papua Barat.

Kami berseru, mari bersatu
Satukan hati, jiwa, dan tekad yang kuat
Bersama-sama, kita wujudkan mimpi kemerdekaan
Nasip sendiri, bangsa dan negara Papua Barat yang kita cintai.

Dengan semangat yang membara
Bersama-sama, kita menggenggam tangan
Perjuangkan hak-hak kita yang belum terwujud
Menuju masa depan yang gemilang dan sejahtera.

Kami berjanji, takkan menyerah
Melangkah maju, meski penuh rintangan di depan
Kami bersuara, kami berjuang
Untuk membebaskan makhluk hidup di bumi Cendrawasih yang ada.

Mari kita bersuara, teguh tak goyah
Untuk keadilan dan alam yang terberkahi
Agar nasib sendiri dapat kita cari
Membebaskan alam dan manusia hidup dengan sejati.

Impian rakyat Papua untuk kebebasan dan kemerdekaan tetap terus menerangi jalan perjuangan kita. Semoga segala upaya dan perjuangan yang dilakukan dapat memberikan manfaat yang besar bagi rakyat Papua. 

Mari kita terus berjuang dan berbicara dengan suara yang bersatu, untuk mencapai impian yang telah lama dinanti-nantikan oleh bangsa Papua. Semoga keberanian dan semangat yang kita miliki dapat menginspirasi orang lain untuk ikut mendukung perjuangan yang mulia ini. Bersama-sama, kita akan mewujudkan masa depan yang lebih baik dan sejahtera untuk rakyat Papua dan seluruh manusia yang hidup di atas tanah leluhurnya.

Warga negara rakyat indonesia tetep mendukung pembebasan hak asasi manusia di tanah Papua.

Post. Admind

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menteri Investasi Indonesia Bahlil Lahadalia, Orang Sulawesi yang Mengklaim Diri Sebagai “Anak Papua”

Sebuah Mesin Perampasan yang Bekerja atas Nama Negara, Investasi, dan Kepentingan Global.  Oleh : Victor F. Yeimo  Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua Holandia-Melangkah Tanpa Alas Kaki - Bahlil   Lahadalia, orang Sulawesi yang mengklaim diri sebagai “anak Papua” memainkan peran yang secara teoritis dapat kita sebut sebagi agen apropriatif kolonial, atau individu yang melakukan klaim identitas demi legitimasi proyek hegemonik pusat atas wilayah pinggiran.  Bahlil Lahadalia, Sebagai Menteri Investasi, ia menjelma menjadi agen ideologis dan teknokratis kapitalisme kolonial. Proyek Strategis Nasional (PSN) di Papua adalah mega-infrastruktur of dispossession, yaitu infrastruktur raksasa yang berfungsi sebagai mekanisme primitive accumulation dalam versi abad ke-21. PSN adalah wajah mutakhir dari kapitalisme kolonial, sebuah mesin perampasan yang bekerja atas nama negara, investasi, dan kepentingan global.  Di Merauke, negara merampas...

SEPOTONG PERAHU KERTAS

NEGERI BAJAKAN Di negeriku yang lucu ini Nelayan adalah bajak laut Petani bajak tanah Anak-anak bajak wifi Agama bajak kewarasan Pejabat bajak rakyat Di bawah hukum pemerintah bajakan Di negeri yang penuh drama ini Pencuri sandal lebih biadab dari koruptor Nyawa aktivis tak ada harganya dibandingkan sebungkus rokok yang membela tanah adat, dibunuh dan mayatnya dibuang ke dalam got Darah-darah mengalir, membasuh dosa siapa, membaptis anak-anak siapa? Pemuda-pemuda merancang perlawanan Dari dusun-dusun kecil, pulau-pulau terpencil Dari pendidikan-pendidikan yang kalian sebut, terbelakang Dari orang-orang yang kalian sebut miskin dengan baju diskriminasi Pemuda-pemuda jangan berhenti melakukan perlawanan Di negeri yang lebih mencintai baliho daripada rakyatnya sendiri Di negeri yang lebih mencintai investor daripada anaknya sendiri Jangan berhenti melakukan perlawanan di negeri yang sibuk membangun dinasti politik daripada membangun sekolah dan rumah sakit Sekolah baik-baik, b...

Ini 11 Pernyataan Protes KNPB Mengenai New York Agreement, Apa Saja?

Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua Menado-Melangkah Tanpa Alas kaki - Manado - Komite Nasional Papua Barat (KNPB) menyatakan menolak perjanjian New York yang dilakukan Amerika, Belanda, Indonesia dan PBB tanpa melibatkan bangsa Papua. Pernyataan itu disampaikan KNPB memperingati perjanjian New York yang terjadi pada 15 Agustus 1962. “Kami menolak Perjanjian New York 1962 yang dibuat secara sepihak tanpa melibatkan bangsa Papua dan yang mengkhianati hak kami untuk merdeka dan berdiri sendiri,” kata Hiskia Meage, Ketua KNPB Konsulat Indonesia pada 15 Agustus 2024. Hiskia mengatakan, perjanjian tersebut tidak memiliki legitimasi, karena tidak mencerminkan keinginan dan aspirasi rakyat dan bangsa Papua. Oleh sebab itu, KNPB menyatakan sikap bahwa ; 1. Pihaknya menolak hasil Pepera 1969, yang dilaksanakan dengan manipulasi, intimidasi, dan kekerasan. Proses Pepera yang melibatkan hanya 1.026 orang dari sekitar 809.337 rakyat Papua dan di bawah ancaman senjata tidak mencerminkan p...