Langsung ke konten utama

Patut Pada Identitas Sebagai Jati Diri Untuk Menuju Cita Pembebasan

Oleh. Huli wupa
Sekalipun organisasi yang diangkap kecil tetapi, itu harus dirawat dn membungkus dengan entitas kita. Identitas menjadi prinship utama kemudian melandasi, memagari, dan menjiwai untuk mengGerakan melawan penindasan, pengisapan, dan penipuan manusia atas manusia lain (Melawan Dosa Dunia)

Untuk melawan dosa-dosa tersebut butuh hapuskan karakter dosa yg suda dirasuki oleh kolonial krn kehidupan Rakyat Papua cukup lama dari tangan ke tangan kolonial namun tentu lupa jati diri sebagai Rakyat Papua

Organisasi kita yg ada sekecil apapun itu merumuskan baik enta prinsip dan dasar memboboti identitas yg harus menjiwai melandasi dan memagari karakter kita untuk bergerak melawan dosa dosa yang ada

Ajaran Pendidikan Kurikulum Indonesia bukan itu kurikulum pembebasan Papua Barat tetapi itu sesunguhnya kurikulum yang taat pada perintah dan pesuruh untuk menindas bansanya sendiri (Otomat)

Membuka sekolah pembebasan dn mendidik jati diri kpd anak bangsa untuk membebaskan bangsanya yg lagi di tindas oleh bangsa lain

Dalam diri Anak Bangsa harus menciptakan karakter kejujuran, keadilan, kebebasan kemakmuran kesejatraan lalu kemudian melawan Penindasan, Pengisapan Penipuan, ketidak jujuran, ketidak adilan, karena kita lawan ini semua. 

Perubahan Karakter ini guna untuk menciptakan Papua yang lebih baru dari sekarang 

Bangkit lawan penindasan Demi
Bersatu Untuk Pembebasan Nasional.

Post. Admind

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menteri Investasi Indonesia Bahlil Lahadalia, Orang Sulawesi yang Mengklaim Diri Sebagai “Anak Papua”

Sebuah Mesin Perampasan yang Bekerja atas Nama Negara, Investasi, dan Kepentingan Global.  Oleh : Victor F. Yeimo  Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua Holandia-Melangkah Tanpa Alas Kaki - Bahlil   Lahadalia, orang Sulawesi yang mengklaim diri sebagai “anak Papua” memainkan peran yang secara teoritis dapat kita sebut sebagi agen apropriatif kolonial, atau individu yang melakukan klaim identitas demi legitimasi proyek hegemonik pusat atas wilayah pinggiran.  Bahlil Lahadalia, Sebagai Menteri Investasi, ia menjelma menjadi agen ideologis dan teknokratis kapitalisme kolonial. Proyek Strategis Nasional (PSN) di Papua adalah mega-infrastruktur of dispossession, yaitu infrastruktur raksasa yang berfungsi sebagai mekanisme primitive accumulation dalam versi abad ke-21. PSN adalah wajah mutakhir dari kapitalisme kolonial, sebuah mesin perampasan yang bekerja atas nama negara, investasi, dan kepentingan global.  Di Merauke, negara merampas...

Victor Yeimo Berpesan kepada GEDIX ATEGE pada Awalnya Penyair dibangun Dari Rakyat, Maka Suara yang Lahir Dari Tanah adalah Harapan Rakyat Penindas

GEDIX ATEGE Bukan Penyanyi Panggung Glamor, tapi Penyair Rakyat, Yakni Suara yang Lahir Dari Tanah, Menyatu Dengan Penderitaan, Kasih, dan Kehidupan Melanesia.  Tetesan Air Mata Ibunda- di Harapan Kafetaria, KM Gunung Dempo- Melangkah Tanpa Alas Kaki - Setiap kaset Gedix yang diputar di tahun 90-an dan 2000-an langsunh bawa memori: masa kecil duduk bersama orang tua yang kini sudah tiada, perjalanan jauh dengan sahabat yang hilang, cinta pertama yang terlupakan, atau pengalaman sekolah/kuliah yang penuh perjuangan. Gedix Atege akan konser di Paniai,  Berpesan  Victor Yeimo kepada GEDIX ATEGE Bahwa konser yang akan harus bawakan seperti, Pepa Nating, School Fee Problem, Pain Blong Love, dan Salim Giraun. Lagu-lagunya sperti Taim Mi Skul Mangi, Mama, Corruption, bukan sekadar hiburan, tapi cermin kehidupan rakyat kecil: tentang biaya sekolah yang menjerat, korupsi yang merusak, harapan anak muda, dan kerinduan terdalam pada orang tua. Gedix Atege akan konser di ...

Benua Australia Bergeser 7 cm Menuju Indonesia Mengakibatkan Gempa Bumi

Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Holandia Jayapura-Melangkah Tanpa Alas Kaki- Sebuah video di Instagram mengungkapkan bahwa Benua Australia bergeser menuju Indonesia 7 cm setiap tahunnya. Dilansir dari akun @u******d, video tersebut menampakkan ilustrasi pergerakan benua tersebut secara perlahan atau yang disebut sepanjang "ibu jari" tiap tahunnya. "Jika terus bergerak, dalam 50 juta tahun Australia akan menabrak Papua Nugini dan Indonesia Timur, menciptakan pegunungan raksasa baru yang lebih besar dari apa pun saat ini," tulis keterangan video yang diunggah pada Rabu (3/9/2025). Ahli Geologi Institut Teknologi Bandung (ITB), Heri Andreas, membenarkan unggahan tersebut. "Ya lempeng Australia memang bergerak 7 cm per tahun," ujar Heri saat dihubungi Kompascom, Jumat (5/9/2025). Dia pun menjelaskan dampak dari pergeseran Benua Australia menuju Indonesia Heri mengatakan, pergeseran Benua Australia ke utara memakan waktu yang cukup panjang, yaitu...