Langsung ke konten utama

Kriminalisasi Dan Penyebar Luas Hoax Terhadap Aktivis Kemanusiaan.


Kelarifikasi
Oleh. Melky Asoo
Tetesn air Mata Ibunda- Kota tua Holandia- Melangkah Tanpa Alas Kaki-Saya melky Asso dan Nardo Suhun, kelarifikasi soal beberapa waktu lalu sempat foto kami viral di kalangan kepolisian, pihak intelkam dan masyarakat dengan mengambil foto kami di Facebook milik akun Nardo Suhun lalu sebarkan foto kami dengan editan yang tidak jelas (seperti gambar di bawa ini).

Saya melky Asso dan Nardo Suhun perlu mengklarifikasi bahwa foto kami di sebarkan oleh pihak-pihak tertentu untuk upaya kriminalisasi dan membatasi aktivitas sehari-hari kami demi kepentingan dirinya. 

Foto kami ini viral beberapa bulan lalu di edit dengan cara yang tidak jelas dan kami anggap itu lelucon.
 Sedang disaat bersamaan, beberapa hari ini kami dapat teror via telepon dan chat berantai bawah kami ada dalam pantauan.
Sehingga kami kelarifikasi bahwa, kami tidak pernah terlibat sesuai hal yang tertera dalam sebaran chat yang di tulis dalam gambar ini.

Kami adalah masyarakat sipil biasa, mahasiswa biasa, yang dengan sengaja di setting demi kepentingan perluasan konflik dan adu domba antar sesama masyarakat sipil secara khusus di Kabupaten Yahukimo yang dalam beberapa bulan terakhir terjadi pelanggaran HAM dan penangkapan-penangkapan diluar prosedur hukum.
 
Maka kami tegaskan bahwa pihak kepolisian dan Intelejen Negara menggunakan cara klasik, lama dan tidak berbobot, serta stop meneror kami dengan bentuk apapun, stop pantau aktivitas kami dengan cara-cara yang tidak masuk akal, oknum-oknum Banpol stop edit-edit foto kami dengan tulisan yang tidak masuk akal yang apa yang tidak kita lakukan.

Serta kami menyerukan kepada Seluruh Rakyat Papua, secara khusus di Kabupaten Yahukimo untuk tetap baku jaga, baku kastau untuk saling topang satu sama lain sesama rakyat tertindas untuk mengarahkan fokus dan perlawanan terhadap perampasan tanah adat kami yang dirampas secara paksa atas nama pembangunan dan pendekatan ekonomi dengan terus menciptakan akses alternatif dengan berkebun dan menguasai kembali tanah adat kami.

Demikian himbauan ini kami buat, atas perhatiannya disampaikan terima kasih.
Pasti Tuhan, Alam dan Leluhur menjaga kita semua. 

Tertanda.
Melki Asso. 

Post. Admind

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEPOTONG PERAHU KERTAS

"Satu Pucuk Melawan Seribu" Satu pucuk senjata, melawan seribu musuh Tidak ada harapan, tidak ada kekuatan Tapi aku tidak menyerah, aku tidak mundur Aku akan melawan, dengan satu pucuk senjataku Seribu pucuk senjata, menghadapku dengan garang Tapi aku tidak takut, aku tidak gentar Aku akan melawan, dengan keberanian dan kehormatan Aku akan membuktikan, bahwa satu pucuk senjata bisa menang Musuhku banyak, tapi aku tidak sendirian Aku memiliki keadilan, aku memiliki kebenaran Aku akan melawan, dengan semangat dan kepercayaan Aku akan menang, dengan satu pucuk senjataku Satu pucuk senjata, melawan seribu musuh Tapi aku tidak menyerah, aku tidak mundur Aku akan melawan, dengan keberanian dan kehormatan Aku akan menang, dengan satu pucuk senjataku. TanahAirTercinta WestPapua 🍁🍁🍁 Anak yg Boleh Mencintainya. Anak ku. Ayah sangat merindukan mu. Tetapi Apa yang ayah lakukan hari ini suatu ketika anak besar akan mengerti penindasan atas negeri mu. Anak ku. Ay...

SETELAH DENGAR HASIL UJIAN PAKAIAN SISWA/I SMA Kelas XII Di NABIRE DIWARNAI BINTANG KEJORA POLISI MEMUKUL Mince Heluka, BEBERAPA ORANG MENANGKAP POLISI

Siswi SMA kelas XII,Foto Mince heluka dapat pukul dari Polisi Nabire. Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Kota Jeruk 🍊 -Melangkah Tanpa Alas Kaki- Nabire Siswa/i SMA kelas 3 dengar hasil ujian, mereka mewarnai pakeyan abu putih dirubah Bendera Identitas diri Papua Barat, Bendera Bintang Kejora/Bintang Fajar Polisi Melakukan pukulan dan penangkapan terhadap siswa/Siswi. Dengan melihat Siswa Mewarnai dengan warna Identitas sehingga beberapa orang anggota polisi dan ada pula yang dapat pukulan dari Polisi pada Senin 06/05/2024. Kata M.D melalui Handphone genggamnya. Penangkapan dan pemukulan dari polisi terhadap teman-teman SMA yang turun pawai kebahagiaan setelah mendengar kelulusan mereka, namun kami merasa kecewa karena polisi-polisi yang berada di Nabire melarang kegiatan kami, Lanjutnya. Kronologis yang Terjadi  Pukul 16: 7 wp. Kurang lebih 9 orang pelajar dikejar oleh 2 orang polisi berpakaian preman dengan kendaraan beroda 2 pengejaran tersebut lokas...

GEREJA BUKAN TEMPAT TERPROVOKASI,GEREJA MENGAJARKAN PERDAMAIAN DUNIA

Artikel, Viktor Yeimo  Tetesan Air Mata Ibunda Kota Tua- Kota Jeruk 🍊 -Melangkah Tanpa Alas Kaki- Gereja jangan lupa memberi pesan Firman Tuhan tentang pembebasan, keadilan, dan perjuangan kepada umat Tuhan yang sedang terjajah itulah kerja yang benar demi umat di seluruh dunia kata Viktor Yeimo korban rasis satu ini dalam artikelnya. Kurangi khotbah yang menekankan pada ketabahan dan kepasrahan tanpa memberi dorongan untuk bertindak, karena itu akan membuat umat menjadi pasif dan apatis terhadap kondisi penindasan yang mereka alami. Firman Tuhan harus menginspirasi dan memotivasi umat untuk bangkit dan berjuang melawan penindasan. Gereja seringkali kurang mengakomodasi teologi pembebasan yang relevan dalam konteks umat yang terjajah. Teologi pembebasan menekankan pada pentingnya perjuangan melawan penindasan dan ketidakadilan sebagai bagian dari iman Kristen. Gereja perlu mengintegrasikan nilai-nilai ini dalam setiap khotbah dan pengajaran agar umat merasa didukung d...