Langsung ke konten utama

Kata Viktor Yeimo Menyampaikan dalam Trali Besi (LP Abepura), Bangsa Papua Tetap "TETAP TEGAR"

Artikel.
Oleh. Victor Yeimo
Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua Holandia Abepura, Melangkah Tanpa Alas Kaki-Hari ini, mereka menghina dan mencibir kemampuan kita sebagai suatu bangsa. Yah, memang wajar, kita terjajah sedang berjuang dalam segala keterpurukan penindasan. Tetaplah tegar.

Hari ini kita seperti aliran sungai yang tertahan oleh bendungan politik ekonomi yang menghalangi kemerdekaan. Tetapi ingatlah, air yang terperangkap akan mencari celah untuk melewati batasan, begitu pula tekad kami untuk mengatasi rintangan. Tetaplah tegar.

Hari ini, mereka mencibir kita, dan hanya menganggap kita sebagai batu loncatan bagi kepentingan mereka. Namun, kita adalah sungai yang akan mengalir bebas, menghapus jejak pengkhianatan dan mengalir menuju kebenaran. Tetaplah tegar.

Kami adalah butiran pasir di lautan politik yang bergejolak. Meskipun diabaikan dan dibiarkan terkubur, kami akan menjadi pasang surut yang mengubah arah aliran, menggerus fondasi yang dulu kukuh. Tetaplah tegar.

Kami adalah bintang-bintang yang redup dalam kegelapan politik ekonomi. Tetapi bahkan bintang-bintang paling kecil dapat menerangi malam dengan cahayanya yang lembut, mengajak orang untuk melihat ke atas dan bermimpi. Tetaplah tegar.

Kami adalah permata yang tersembunyi di dalam lumpur politik ekonomi. Meskipun terabaikan dan terkubur, kami akan bersinar dengan kilau yang tak tertandingi saat waktunya tiba. Tetaplah tegar.

Kita mungkin adalah nada yang terlupakan dalam simfoni kehidupan, tetapi dalam harmoni yang sempurna, kita akan menyatukan suara-saura yang terabaikan menjadi nyanyian kebangkitan. Tetaplah tegar.

Kita adalah cahaya rembulan yang dilihat sepihak, namun saat fajar datang, kita akan menyinari langit dengan keindahan yang tak tergoyahkan. Tetaplah tegar.

Seperti biji tanaman yang dianggap kecil dan tak berharga, mereka mencibir potensi kita. Namun, kita adalah kekuatan yang akan tumbuh menjadi hutan lebat yang mengubah lanskap pemikiran mereka. Tetaplah tegar.

Post. Admind

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEPOTONG PERAHU KERTAS

"Satu Pucuk Melawan Seribu" Satu pucuk senjata, melawan seribu musuh Tidak ada harapan, tidak ada kekuatan Tapi aku tidak menyerah, aku tidak mundur Aku akan melawan, dengan satu pucuk senjataku Seribu pucuk senjata, menghadapku dengan garang Tapi aku tidak takut, aku tidak gentar Aku akan melawan, dengan keberanian dan kehormatan Aku akan membuktikan, bahwa satu pucuk senjata bisa menang Musuhku banyak, tapi aku tidak sendirian Aku memiliki keadilan, aku memiliki kebenaran Aku akan melawan, dengan semangat dan kepercayaan Aku akan menang, dengan satu pucuk senjataku Satu pucuk senjata, melawan seribu musuh Tapi aku tidak menyerah, aku tidak mundur Aku akan melawan, dengan keberanian dan kehormatan Aku akan menang, dengan satu pucuk senjataku. TanahAirTercinta WestPapua 🍁🍁🍁 Anak yg Boleh Mencintainya. Anak ku. Ayah sangat merindukan mu. Tetapi Apa yang ayah lakukan hari ini suatu ketika anak besar akan mengerti penindasan atas negeri mu. Anak ku. Ay...

SETELAH DENGAR HASIL UJIAN PAKAIAN SISWA/I SMA Kelas XII Di NABIRE DIWARNAI BINTANG KEJORA POLISI MEMUKUL Mince Heluka, BEBERAPA ORANG MENANGKAP POLISI

Siswi SMA kelas XII,Foto Mince heluka dapat pukul dari Polisi Nabire. Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Kota Jeruk 🍊 -Melangkah Tanpa Alas Kaki- Nabire Siswa/i SMA kelas 3 dengar hasil ujian, mereka mewarnai pakeyan abu putih dirubah Bendera Identitas diri Papua Barat, Bendera Bintang Kejora/Bintang Fajar Polisi Melakukan pukulan dan penangkapan terhadap siswa/Siswi. Dengan melihat Siswa Mewarnai dengan warna Identitas sehingga beberapa orang anggota polisi dan ada pula yang dapat pukulan dari Polisi pada Senin 06/05/2024. Kata M.D melalui Handphone genggamnya. Penangkapan dan pemukulan dari polisi terhadap teman-teman SMA yang turun pawai kebahagiaan setelah mendengar kelulusan mereka, namun kami merasa kecewa karena polisi-polisi yang berada di Nabire melarang kegiatan kami, Lanjutnya. Kronologis yang Terjadi  Pukul 16: 7 wp. Kurang lebih 9 orang pelajar dikejar oleh 2 orang polisi berpakaian preman dengan kendaraan beroda 2 pengejaran tersebut lokas...

GEREJA BUKAN TEMPAT TERPROVOKASI,GEREJA MENGAJARKAN PERDAMAIAN DUNIA

Artikel, Viktor Yeimo  Tetesan Air Mata Ibunda Kota Tua- Kota Jeruk 🍊 -Melangkah Tanpa Alas Kaki- Gereja jangan lupa memberi pesan Firman Tuhan tentang pembebasan, keadilan, dan perjuangan kepada umat Tuhan yang sedang terjajah itulah kerja yang benar demi umat di seluruh dunia kata Viktor Yeimo korban rasis satu ini dalam artikelnya. Kurangi khotbah yang menekankan pada ketabahan dan kepasrahan tanpa memberi dorongan untuk bertindak, karena itu akan membuat umat menjadi pasif dan apatis terhadap kondisi penindasan yang mereka alami. Firman Tuhan harus menginspirasi dan memotivasi umat untuk bangkit dan berjuang melawan penindasan. Gereja seringkali kurang mengakomodasi teologi pembebasan yang relevan dalam konteks umat yang terjajah. Teologi pembebasan menekankan pada pentingnya perjuangan melawan penindasan dan ketidakadilan sebagai bagian dari iman Kristen. Gereja perlu mengintegrasikan nilai-nilai ini dalam setiap khotbah dan pengajaran agar umat merasa didukung d...