Langsung ke konten utama

Pasukan TPNPB Batalyon Egisu Kodap III Ndugama Telah Berhasil Bunuh Intel Indonesia Atas Nama Ibu Michelle Kurisi Ndoga

Tetesan Air amat Ibunda-Kota Tua Ndunggama Drakma- Melangkah Tanpa Alas Kaki_Pasukan TPNPB Batalyon Egisu Kodap III Ndugama Telah Berhasil Bunuh Intel Indonesia Atas Nama Ibu Michelle Kurisi Ndoga Wamena Papu pada tanggal 28 Agustus 2023.

Siaran Pers Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB per 28 Agustus 2023

Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB telah Terima laporan resmi dari Pimpinan TPNPB Kodap III Ndugama Derakma bahwa Pasukan TPNPB dari Batalyon Egisu Kodap III Ndugama Derakma telah berhasil tembak mati Ibu Michelle Kurisi Ndoga di Kimbim, Kabupaten Jayawijaya, Papua. Pembunuhan ini telah dilakukan pada hari Selasa tanggal 28 Agustus 2023, dan ini merupakan peringatan keras kepada orang asli Papua lain yang menjadi agen TNI polri di Papua, ingat TPNPB akan ikuti setiap langkah bagi orang asli Papua yang menjadi Spionase TNI polri. 

Silakan ikuti laporan TPNPB dibawah ini! 

The TPNPBNEWS:

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, Organisasi Papua merdeka 
(TPNPB - OPM) 
Kodap III Ndugama-Derakma
Pada tanggal,29 Agustus 2023
======================

Laporan resmi dari TPNPB batalion Egisu Kodap III Ndugama-Derakma.
Melaporkan bawah pada tanggal,28 Agustus 2023, telah menembak salah satu intelejen negara indonesia.

Pasukan kodap III Ndugama Darakma batalyon egisu telah ketemu seorang ibu bernama "Micella Kurisi Doga di kimbim jalan baru, dan telah berhasil bunuh dia. 

Dan POLISI sudah AMBIL MAYAT DI TKP.

Pembunuhan ini telah dilakukan Setelah diinterogasi tujuannya dalam perjalan menuju ke Kwijawagi mau ambil data pengungsi perang masyarakat nduga.

Negara gunakan ibu Micella Kurisi mengambil data dan lakukan pemetaan di basis TPNPB di seluruh Papua.

Namun intelijen TPNPB mempunyai data dan mengikuti perjalanan ibu Mecella, dia setelah ambil data di Keneyam kab. Nduga, setelah itu dia mau masuk, namun pasukan TPNPB telah berhasil bunuh.

Data yang dimiliki dia salah satunya INTELIJEN NEGARA INDONESIA, Data lain yang dimiliki TPNPB seorang ibu Micella dan beberapa pimpinan papua merdeka juga di incar oleh ibu tersebut.

Kamu orang papua yang jadi mata-mata itu kami akan bersihkan, kami tidak akan pila-pilakon laki-laki kah perempuan kah siapapun yang sudah ada nama-nama ini akan kami bunuh. 

Demikian Laporan resmi kami.

Ndugama, 29 Agustus 2023.

Penanggung jawab Tentara pertahanan Daerah Kodap 3 ndugama-derakma.

Brigjend.Egianus Kogeya
=============================
Panglima Kodap III Ndugama-Derakma


Mayor. Pemne. Kogeya
=============================
Komdan operasi kodap 3 ndugama-derakma


The: awak media Tpnpb/opm kodap III Ndugama-Derakma.

Diteruskan kepada semua pihak oleh Jubir Komnas TPNPB Sebby Sambom, dan Terima kasih atas kerja sama yang baik.

Post. Admind

Dokumen:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menteri Investasi Indonesia Bahlil Lahadalia, Orang Sulawesi yang Mengklaim Diri Sebagai “Anak Papua”

Sebuah Mesin Perampasan yang Bekerja atas Nama Negara, Investasi, dan Kepentingan Global.  Oleh : Victor F. Yeimo  Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua Holandia-Melangkah Tanpa Alas Kaki - Bahlil   Lahadalia, orang Sulawesi yang mengklaim diri sebagai “anak Papua” memainkan peran yang secara teoritis dapat kita sebut sebagi agen apropriatif kolonial, atau individu yang melakukan klaim identitas demi legitimasi proyek hegemonik pusat atas wilayah pinggiran.  Bahlil Lahadalia, Sebagai Menteri Investasi, ia menjelma menjadi agen ideologis dan teknokratis kapitalisme kolonial. Proyek Strategis Nasional (PSN) di Papua adalah mega-infrastruktur of dispossession, yaitu infrastruktur raksasa yang berfungsi sebagai mekanisme primitive accumulation dalam versi abad ke-21. PSN adalah wajah mutakhir dari kapitalisme kolonial, sebuah mesin perampasan yang bekerja atas nama negara, investasi, dan kepentingan global.  Di Merauke, negara merampas...

Fakta hari ini TPNPB/OPM adalah bukan masyarakat yang kami tinggl bersama-sama dengan masyarakat di intanjaya Dan Militer Indonesia pun Demikian Sama Dari mana mereka Datang?.

Enam Orang Asli Papua yang merupakan warga civil yang telah di tembak Militer Indonesia🇮🇩 pada 14 Mei 2025 di Kabupaten Intan jaya Laporan resmi Seby Sambom dari markas pusat TPNPB OPM. Korban tewas dan korban luka-luka telah berhasil di evakuasi oleh Tim Pemerintah Dan Masyarakat, pertempuran ini masyarakat lain masih dalam pencarian apakah mereka masih hidup atau tertembak oleh Militer Indonesia.  Militer Indonesia telah lakukan kesalahan besar yang mana telah menyerang warga civil  dan membunuh  dan menyerang dengan tidak hormat tanpa memikirkan rasa kemanusiaan.  Menyerang pembrutalan militer Indonesia terhadap Masyarakat intanjaya ketika masayarakat berada di rumah, kebun, dan di pasar termasuk menyerang di gereja-gereja, pelanggaran ini merupakan pelanggaran HAM berat dan melanggar hukum Nasional dan internasional.  Masyarakat internasional dan lembag terkait harus bersuara terkait insiden penembakan terjadi ini di Intan jaya papu...

BAKAT DAN TALENTA ANAK-ANAK PAPUA, BUTUH PERHATIAN KHUSUS DARI PEMERINTAH.

BAKAT DAN TALENTA ANAK-ANAK PAPUA, BUTUH PERHATIAN KHUSUS DARI PEMERINTAH. Artikel. Sian Madai Konsep Dari Seorang Pemimpin Daerah Adalah Dasar untuk Menentukan Masadepan yang Lebih Cerah.  Keahlian/ Hobi, dan Kreatif/Karier yang di miliki oleh Orang Asli Papua (OAP) merupakan membuka ruang dan membuka lapangan kerja untuk membantu pemerintah setempat, sebagaian juga sebagai bentuk nyata membangun dan mempersempit pengangguran di Papua. Sekali lagi, Melalui bakat/ Karier yang telah dimilikinya merupakan menciptakan lapangan pekerjaan baru sebagai membantu pemerintah Daerah untuk itu, pemerintah perlu diperhatikan dan diolah dengan baik.  Dimana pemerintah pusat diberikan Otonomi khusus seluasnya di Papua bertujuan untuk mengangkat harkat dan martabat manusia papua namun, Dana otonomi khusus Papua hilang jejak adalah cara tidak betul yang dilakukan, Dana otonomi khusus tersebut  harus digunakan dengan baik dan harus diperioritaskan Anak-anak Papua dalam ...