Kamis, 02 Oktober 2025

BMKG Mencatat, Utara Indonesia Dalam Beberapa Hari Terakhir Turut Mempengaruhi Kondisi Cuaca.

JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap penyebab beberapa wilayah Indonesia mengalami cuaca panas beberapa hari terakhir.

Pihak BMKG mencatat suhu udara maksimum di sejumlah wilayah Indonesia dalam sepekan terakhir pada 22–29 September 2025 sering melebihi 35-37 derajat Celsius.

Deputi Meteorologi Publik BMKG Andri Ramadhani, menjelaskan kondisi panas ini berkaitan dengan musim kemarau.

Pada waktu tersebut, udara lebih kering dan langit cerah sehingga sinar matahari lebih terik pada siang hari.

Nilai suhu maksimum sering melebihi 35 derajat Celcius dan tersebar di sebagian wilayah Sulawesi, Nusa Tenggara, Jawa, dan Kalimantan termasuk Papua. Suhu tertinggi tercatat di Makassar pada 27 September 2025 hingga mencapai 37 derajat Celcius," kata di Jakarta, Senin (29/9/2025), dikutip dari Antara.

Menurut Andri, sedikitnya pembentukan awan membuat cuaca terasa lebih panas dan cukup terik.

Angin Monsun Timur dari Australia juga membawa massa udara kering yang menurunkan kelembapan

Selain faktor kemarau, kata dia, keberadaan Siklon Tropis Bualoi di utara Indonesia dalam beberapa hari terakhir turut mempengaruhi kondisi cuaca.

Siklon tersebut menarik uap air ke sekitarnya, sehingga peluang hujan di sejumlah daerah selatan ekuator berkurang.

Menurut Andri, kondisi itu menyebabkan cuaca siang hari di sebagian wilayah Sulawesi, Nusa Tenggara, Jawa, dan Kalimantan, terasa lebih panas dari biasanya.

Berdasarkan analisis BMKG per Senin (29/9), Siklon Tropis Bualoi terpantau di daratan Laos bagian selatan dan memberikan dampak tidak langsung berupa hujan intensitas sedang hingga lebat di Aceh, Sumatra Utara (Sumut), dan Kepulauan Riau (Kepri).

Pos Admin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kolonialisme Pemukiman Penindasan Harga Diri Pemilik Tanah

𝐊𝐨𝐥𝐨𝐧𝐢𝐚𝐥𝐢𝐬𝐦𝐞 𝐏𝐞𝐦𝐮𝐤𝐢𝐦 (𝐒𝐞𝐭𝐭𝐥𝐞𝐫 𝐂𝐨𝐥𝐨𝐧𝐢𝐚𝐥𝐢𝐬𝐦) Artikel, Yegema  Konsep kolonialisme pemukim dap...