Oleh. Gemuruh
Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua Papua Lembah Sunyi- Melangkah tanpa Alas Kaki_Harus kita melihat dengan Licik Kondisi di pulau Cendrawasih secara utuh, harus melihat licik pula kondisi wilayah atau daerahnya, dan juga melihat baik kondisi kampungnya masing-masing baik di bidang Ekonomi, Politik, Adat dan Budaya Maupun Agama Itu Sendiri. 
Melihat pulau Papua bentuk cendrawasih maka anda harus terbang. 
Bukan terbang melalui Doa dan Puasa,. Karna doa dan Puasa adalah Perusak (0) Pulau Cendrawasih, tetapi Terbangkan tinggi Melalui Kolidornya. bahwa yang sedang berjalan setelah adanya Kegiatan  Doa dan Puasa, 40 hari 40 malam mungkin tidak melalui kolidor Agama dan Adat atau Budaya.
Hanya pandangan saya di bilang kegiatan ini harus tutup dan jangan di bicarakan lagi Karena kita pernah puasa 40 hari 40 Malam adalah doa dan puasa yang tidak manusiawi dan tidak berdasarkan ajaran Agama, apapun itu. 
Wah, ditanyakan, Ajaran apa yang dimunculkan di zaman ini...?
Mungkinkah dibangun Gereja oriental di Papua barat.....! Atau apa yang di bangun di Papua Barat.....?
 Mungkinkah  Tuhan telah berikan hukuman yang besar terhadap Bangsa Papua Barat?. Karena  setelah doa dan puasa 40 hari dan 40 Malam yang kita lalui adalah: mungkin salah akhirnya terjadi:
1. Orang Papua  lumpuh terlalu banyak.
2. Orang  Papua Kematian terlalu banyak
3. Orang Papua  Kehilangan akal (Gila) terlalu Banyak.
4. Orang papua baku membunuh saudara dan saudara terlalu banyak.
5. Orang Papua tabrak dan Menabrak terlalu banyak.
6. Orang Papua baku memusuhi terlalua banyak
7. Orang-orang tua  Papua yang biasa tinggal di rumah di pelosok2 Papua telah masuk di kota dan ingin terus di pasar.
Orang Yang selalu dirumah gereja dan kebun di tingalkannya.
8. Orang Papua di peloso-pelosok terpencil tidak mau tinggal di kampungnya masing masing.
 9. Mati/meninggal tiba-tiba, Orang Papua terlalu banyak.
10. Tidur, tidak bangun-bangun ternyata meninggal , banyak orang terjadi.
11.   Posisi berjalan tapi Mati tiba2 dalam keadaan berjalan  Ada banyak juga. 
12. Saling berzina Anak kandung dan iparnya sendiri terjadi dimana-mana
13. Baku pacar dan kawin mengawini Sama (Gen) Pria sama pria Dan perempuan sama perempuan juga terjadi
14. Dan lain juga ada 
( Saya perlu tekankan bahawa semuanya  Adalah Ulah Manusia Papua,) agama kouko Kabo duwata, Adat atau budaya itu Juga Kabo duwata. "Kabo tee ekagumai".
Saya perlu sampaikan bahawa"Kalian termasuk perusak dan pembunuh  belum tau tentang kenyataan ini. Sehingga merusak dasar-dasar Agama dan Dasar-dasar adat atau Budaya.
Berani saya  berikan pertanyaan bahwa.
1. Apakah bangun gereja Baru dalam kepercayan baru...?
2. Apakah bangun Budaya Baru....?
3. Apakah melawan Tuhan....?
4. Apakah melawan Agama yang ada...?
5. Apakah melawan adat atau Budaya orang Papua yang Aslii...?
Semua ini terjadi karna Salah dengan kepercayaan yang telah miliki baik itu dalam agama dan baik itu dalam Adat.
Kita harus tau maju terus, tapi kita tidak pernah tau Dampak yang terjadi selama ini.
Ajaran agam,  Ajaran Adat ata pun Budaya merus melalui kegiatan-kegiatan aneh yang kita  buat.
Kegiatan kegiatan ini bukan ajaran Agama dan Budaya di Bumi Cendrawasih, harus perlu tau hal ini.
Doa dan puasa katolik dan Kristen Protestan telah ada dalam Buku-buku dan panduan-panduan menurut kepercayaannya.
Kalian perlu tahu bahwa Agama dan Adat itu tidak Melihat, tapi Mempunyai nilai yang kuat. Jika kita buat kegiatan gereja tidak melalui ajarannya dan  kolidornya agama pasti akan ada dampaknya akan sasaran pada manusia.
Melakukan kegiatan  adat atau budaya tidak melalui  Ajaran Adat atau budaya Maka akan ada dampak akan sasaran pada Manusia juga.
 Perusak Agama dan Perusak Budaya, sasarannya akan kena pada Manusia Papua pula.
Kita perlu pahami ril yang sedang berjalan kerusakan manusia Papua secara utuh.
Melalui kenyataan yang terjadi  setelah adanya Doa dan puasa 40 hari 40 Malam beberapa poin yang saya berikan harus perlu simak baik.
Siapa yang merusak ajaran agama dan Ajaran Adat atau budaya  atau diluar dari kenyataannya maka   merusak kehidupan orang Papua dan membunuh Agama adat dan budaya, disitulah membunuh manusia Papua seutuhnya .
Jangan Pusing atas Perjuangan Bangsa Papua barat, karna itu selalu lewat jalannya:
Mari Kita melihat beberapa poin di bawah ini dengan menggunakan akal yang sehat dan manusia yang bersifat murni:
*. " Aki kidi tiga Ubai, Okeiya kadouko beuu koka, (Cari baik-baik, bukan mereka yang Carikan)
*. Akikidi tiga Ubai Okeiya kagiko beuu koka,
(Cari baik-baik, bukan mereka yang Membunuh kalian)
*. Akikidi tiga Ubai Okeiya bee kagaiko beuu koka, (Cari Baik-baik, bukan mere memarahi anda)
*. Akikidi tiga Ubai, Mee iya tou ko enaka,
(Cari baik-baik, Manusia hidup itu harus utamakan)
*. Aki kidi tiga Ubai, Agama touko Enaka, 
(Cari baik baik, Agar Agama bisa Hidup)
*. Akikidi tiga Ubai, Adat atau budaya Touko Enaka, ( Cari baik-baik, Agar Adat atau budaya tetap Hidup).
"Jangan berpikir jhau karena jhau itu merupakan bukan Agenda kita yang harus bahas".
Barang Apapun, benda apapun, diatas bumi apalagi Manusia adalah Milik Tuhan. Manusia bisa berikan (A), tapi Tuhan bisa Berikan (set) Z. Waspada dalam tindakan dan dalam perbuatan.
 Baik tapi merusak juga ada, baik tapi menutupi jalan juga ada.
Hanya saya tahu " Kebebasan Bangsa Papua barat Akan tiba melalui Kolidornya, Keselamatan manusia juga melalui Kolidornya, Keselamatan adat atau Budaya juga melalui Kolidornya.
Mata hari selalu lewat Kolidornya, bulan pun selalu lewat Kolidornya.
"Semua terjadi bukan melalu khayalan belaka". Tapi kenyataannya. Jangan membuat pemerosortan nilai-nilai Agama yang asli Dan pula pemerosortan Adat atau budaya yang dasar.
Ttd. Jerino Madai.
Papua Lembah sunyi 15 September 2023