Selasa, 31 Januari 2023

RAKYAT PAPUA MELAWAN RASISME VICTOR F YEIMO MELAWAN dan TANAH PAPUA BUKAN MONYET

Tetesan Air Mata Ibunda, Kota Tua Holandia Jayapura, Melangkah Tanpa Alas Kaki, Pernyataan Sikap Melawan Rasisme, Papua Bukan Monyet. Lukas Enembe Bukan Monyet. Frans Kaisepo Bukan Monyet. Tiga Anak Korban Kekerasan Militer di Kerom Bukan Monyet. Rakyat Papua Bukan Monyet.

Sidang Lanjutan  Victor Yeimo  hari ini 31 Januari 2023, adalah pemeriksaan saksi sakai. Jaksa penuntut umum akan menghadirkan dua saksi satu dari kepolisian dan satunya adalah rakyat sipil. Dua saksi direncanakan memberikan kesaksian dalam sidang satu atas nama Melkianus Celemen Ruwaray, dari kepolisian sedangkan Heppy Salampessy dari kalangan sipil.

Saksi dari kepolisian akan memberikan kesaksiannya melalui zoom. 
Sidang lanjutan akan dilakukan pada siang  ini di pengadilan negeri Jayapura.

Saat Ini Victor Yeimo dari LP tiba di pengadilan negeri Jayapura dikawal oleh anggota Brimob dan kepolisian.

Ones Suhuniap.
(Jubir Nasional KNPB)

Perlawanan terhadap diskriminasi adalah perlawanan rakyat yang harus dan musti dilakukan secara bersama. Diskriminasi ras adalah bentuk dari ketimpangan kelas dan kepentingan kelompok mayoritas yang ingin menguasai manusia lain, dalam hal ini manusia kulit hitam, yaitu orang Papua. 
Perlawanan terhadap rasisme adalah perlawanan terhadap penguasaan manusia dan menentang bahwa satu ras superior, dimana tindakan ini telah membuat orang-orang diluar Papua selalu memanggil orang Papua dengan sebutan monyet.

Posisi ras yang dipandang rendah telah membuat orang Papua menerima ujaran monyet. Ini ditambah dengan stigma OPM yang memukul rata semua elemen rakyat Papua, dimana penyiksaan, pembunuhan, penembakan dapat dilakukan oleh TNI/Polri terhadap orang Papua yang dituding sebagai bagian dari OPM, seperti Kasus Mutilasi yang dialami oleh Irian Nirigi, Leman Nirigi, Atin Tini dan Arnold Lokbere, dimana mereka dituduh sebagai OPM. Hal serupa juga dirasakan oleh Tiga anak kecil di Kerom, yaitu Rahmat Faisei, Bastian Bate dan Laurens Kaung, yang disiksa oleh Kopassus. Mereka diteriaki monyet kemudian disiksa karena dituduh pencuri dan dituduh sebagai OPM hanya karena memakai gelang bintang kejora. 

Hukum Indonesia begitu tajam bagi rakyat Papua dan pejuang HAM di Papua, namun begitu tumpul bagi TNI/Polri yang menjadi pelaku pelanggaran HAM. Melkias Ky adalah korban salah tangkap, namun Melkias dituding melakukan pembunuhan dalam Kasus Kisor Maybrat. Yanto Arwekion di Timika Bukan penjual Amunisi, namun dituding melakukan penjualan amunisi. Gerson Pigai dan Kamus Bayage ditangkap dan dikriminalisasi karena kekacauan yang diciptakan dan diprovokasi oleh penyusup bayaran. Mereka harus bertanggung jawab untuk kekacauan yang direkayasa oleh kelompok-kelompok yang tidak mengingikan mahasiswa Papua bersuara. Victor Yeimo hadir dalam aksi rasisme 19 Agustus 2019 sebagai massa aksi bukan penanggung jawab aksi atau perencana aksi. Victor Yeimo tidak melawan negara, tetapi melawan stigma monyet terhadap orang Papua yang diberikan oleh negara. 

Diskriminasi yang diterima oleh orang Papua sangat berlapis. Bukan hanya diskriminasi ras, tetapi diskriminasi dalam penegakan hukum bagi orang Papua. Tidak ada keadilan bagi orang Papua. Dalam ketidakpercayaan hukum, orang Papua terus berjuang demi harkat dan martabat sebagai manusia yang seharusnya berdaulat dinegerinya sendiri, namun disingkirkan, dihancurkan, dan dihabisi seperti binatang yang tidak memiliki hak hidup, bahkan untuk berjuang agar tetap hidup dipandang sebagai manusia, setiap pejuang di Papua harus dikriminalisasi dan divonis setinggi-tingginya dalam ruang pengadilan.

Kami yang tergabung dalam Rakyat Papua Melawan Rasisme Menyatakan Sikap Kami sebagai berikut :

1. HENTIKAN SEGALA BENTUK DISKRIMINASI TERHADAP ORANG PAPUA. ORANG PAPUA BUKAN MONYET. 

2. TANGKAP DAN ADILI SELURUH PELAKU YANG MEMBERIKAN UJARAN RASIS TERHADAP MAHASISWA PAPUA DI SURABAYA

3. HENTIKAN KRIMINALISASI TERHADAP MELKIAS KY DI MAYBRAT. MELKIAS BUKAN PEMBUNUH. MELKIAS ADALAH KORBAN SALAH TANGKAP.

4. HENTIKAN KRIMINALISASI TERHADAP YANTO ARWEKION DI TIMIKA

5. HENTIKAN KRIMINALISASI TERHADAP AKTIVIS MAHASISWA; GERSON PIGAI DAN KAMUS BAYAGE.

6. HENTIKAN KRIMINALISASI TERHADAP VICTOR YEIMO DAN BEBASKAN VICTOR YEIMO TANPA SYARAT. VICTOR YEIMO ADALAH KORBAN RASISME. 

7. SEGERA BERIKAN VONIS HUKUMAN MATI TERHADAP SEMUA PELAKU KASUS MUTILASI SEBAGAI WUJUD KEADILAN BAGI KELUARGA KORBAN

8. SEGERA TANGKAP DAN ADILI PELAKU PENYIKSAAN ANAK DI KEROM.

9. SEGERA TANGKAP DAN ADILI PELAKU PELANGGARAN HAM DI MAPPI
10. SEGERA BEBASKAN SELURUH TAHANAN POLITIK DI PAPUA

Demikian Pernyataan sikap ini kami buat dengan penuh rasa tanggung jawab, atas perhatian tak lupa kami sampaikan berlimpah Terima kasih. 

Korlap  wakorlap
Endy Kogoya Nain Wakla

Penanggung Jawab 
Rakyat Papua Melawan Rasisme RPMR

Wene Kinungga  Kenius Bayage


Post. Admind

Senin, 30 Januari 2023

AKU HARUS SEMANGAT BEKERJA

Bay. Membaca Buku
    Walaupun semuanya akan berakhir. namun untuk saat ini aku harus menyelesaikan tugas. yang menjadi tanggung jawabku .karena inilah salah satu sumber kebahagiaan ku melati dirinya 

Teruskan

    Jika perjuangan ini aku akhiri sekarang. itu berarti aku menyia-nyiakan usiaku. jika ini aku teruskan maka aku termasuk orang filosofi kehidupan yang hebat

Harus Membuat Bangga

    Hidup yang singkat ini tidak mungkin aku sia-siakan begitu saja. aku harus melakukan sesuatu agar aku bangga menjadi diriku sendiri. dan membuat bangga orang orang yang sayangi aku

Berusaha Memperbaiki karya

    Sebenarnya aku tidak terlalu memikirkan cari kayu bakar atau tidaknya yang aku perjuangkan saat ini. yang sangat aku pikirkan adalah bagaimana caranya agar semua ini menjadi lebih baik lagi

Optimis

    Siapa saja yang mengganggap aku bodoh..! mungkin mereka benar. namun aku bisa lebih baik lagi dengan cara yang aku punya. sejujurnya aku tidak perduli akan kata mereka

Jangan Sia siakan hidup

    Suatu saat aku akan mati juga. namun jika aku tidak pernah melakukan sesuatu yang hebat mungkin sia-sia aku hidup

Perumpamaan Ilmu

    Aku anggap  ilmu filosofi kehidupan ini adalah ilmu. jika ilmu filosofi kehidupan ini tidak mampu mengantar ku sampai tujuan. Tetapi aku ingin mencintaimu ilmu filosofi saya punya ilmu.

Harus Bernyali

    Semua yang manusia lakukan itu membutuhkan nyali. dan jika aku tidak melakukan apa-apa maka aku adalah seseorang yang tidak bernyali

Tidak Menyerah

    Semua orang di dunia ini tidak mau disebut bodoh, dan aku tidak akan menjadi bodoh karena berhenti sampai di sini..! terusin aja.karena ini adalah hal yang positive

Menjadi Diri Sendiri

    Aku harus percaya bah akupun bisa menjadi diriku sendiri dan aku mampu melakukan semua ini dengan caraku sendiri

dengan harapan agar kita semua mampu menjadi seseorang yang tidak gampang patah semangat karena kita semua pasti pernah mengalami yang namanya down.


Post. Admind

Arti Persahabatan

Karya: Sekuriti Jln Raya
Sahabat...
Teman yang selalu ada dalam suka ataupun duka
Saat kita bahagia diapun merasa bahagia
Saat hati kita terluka hatinya pun terluka

Sahabat....
Teman yang akan menghapus air mata kita saat kita menangis
Teman yang akan menunjukan jalan saat kita tersesat

Sahabat...
Teman yang tak pernah melupakan kita saat jarak memisahkan
Teman yang tidak akan mencampakan kita saat status kita berbeda

Sahabat...
Berteman tampa adanya ukuran materi
Berteman tampa adanya ukuran prestasi

Sahabat..
Yang mau berteman denganmu saat semua orang menjauh darimu
Yang menggenggam tanganmu saat semua orang melepaskan genggamanmu

Sahabat...
Tidak pernah bertanya statusmu
Tidak pernah bertanya apa kedudukan orangtuamu
Tidak pernah bertanya apa yang bisa kau berikan padanya

Sahabat...
Dimana setiap kenangan saat bersama tidak pernah terlupa
Dimana setiap canda tawa dan air mata adalah bagian kenangan terindah baginya

Post. Admind

Dalam Tunas Bambu Terdapat Bayi yang Cantik dan Berkilauan

Tetesan Air Mata Ibunda, Kota Tua Cina, Melangkah Tanpa Alas Kaki, Salah satu dongeng dengan akhir yang menyedihkan adalah kisah Putri Kaguya. Cerita rakyat dari Jepang ini sangat tua dan terkenal. Dikisahkan seorang kakek pemotong bambu yang hanya tinggal berdua dengan sang istri. Mereka tidak memiliki anak. Suatu hari, ia mendapati sebatang bambu bercahaya.

Sang kakek mendekat dan tanpa disangka-sangka, di dalam tunas bambu terdapat bayi yang cantik dan berkilauan. Ia begitu bahagia. Bersama istri, keduanya merawat bayi Kaguya dengan penuh sukacita. Anak itu pun tumbuh cepat seperti rebung.

Kaguya sebenarnya adalah putri yang berasal dari bulan. Ia memilih hidup di bumi karena ingin sebuah kebebasan. Menikmati udara segar, bermain bersama serangga, menghirup aroma rumput, dan berlarian di bawah kelopak sakura yang luruh.

Ketika Kaguya tumbuh remaja, sang kakek terus menemukan keping-keping emas dari dalam bambu bercahaya. Kehidupan mereka pun berubah. Laki-laki tua itu mampu membangun rumah mewah, lengkap dengan para pelayan.

Kaguya tumbuh dewasa bak seorang putri, mengenakan kimono-kimono mahal dan cantik. Cerita tentang keanggunan parasnya tersebar ke seluruh negeri. Putri jelita dengan wajah berkilauan. Sama seperti namanya.

Para bangsawan dan pangeran berduyun-duyun hendak meminang. Tak satu pun yang menarik perhatian Kaguya.

Ia merindukan kebebasan seperti ketika masih tinggal di pondok bambu. Rindu alam, bunga-bunga, binatang, dan rumput hijau.

Puncaknya, ketika salah seorang pangeran memaksa ingin membawanya ke istana, Putri Kaguya menolak. Dalam hati, ia berkata pada Bulan, memohon diselamatkan.

Pada saat itu memori akan asal-usulnya tersibak. Ia bisa mengingat semuanya. 

Putri Kaguya bersedih. Ia ingin menetap di bumi. Ingin tinggal di bawah hamparan sakura, bersama burung-burung yang terbang bebas. Bisa memiliki kenangan, memiliki perasaan, merasakan bahagia, juga mensyukuri rasa sedih. Ia merasa begitu beruntung menjadi manusia. Ia ingin tinggal bersama orang tuanya.

Namun, saat bulan purnama, Putri Kaguya dijemput kembali ke bulan. Meninggalkan sepasang kakek nenek yang semakin renta, yang menangisi kepergiannya dengan pilu.

***

Aku kenal orang di masa kecilku bernama Daeng Naba. Seorang pengemis tua yang buta. Ia menumpang tinggal bersama kerabat di kompleks kumuh.

Setiap pagi, Daeng Naba selalu membeli jajanan khas Makassar seperti putu cangkir dan jalangkote. Dia punya langganan becak yang siap mengantarnya berangkat dan pulang ke tempat mengemis.

Ketika sedang bersemangat, ia tak hanya mengandalkan kaleng bekas mentega untuk menadah uang koin, namun juga akan memainkan kecapi yang tak kalah tua dengan usianya.

Petikan kecapinya indah dan menghibur. Lirik-lirik lagunya yang berbahasa Bugis Makassar begitu jenaka serta mengundang tawa.

Daeng Naba didampingi asisten, seorang anak kecil yang diupahnya. Tiga ribu rupiah untuk menunggui selama delapan hingga dua belas jam. Dia punya dua asisten yang bergantian jaga, seorang anak perempuan berusia tanggung, dan satu lagi, aku.

Ketika menjaganya, aku harus kuat menahan kantuk. Menunggu orang-orang datang menghampiri dan menjatuhkan kepingan uang logam. Atau jika sedang sangat, sangat beruntung, uang bergambar Soeharto mendadak tercebur ke dalam kaleng. Lima puluh ribu rupiah sangat bernilai, terlebih jika dilemparkan begitu saja untuk seorang pengemis.

Jika ia lapar, aku harus menuntunnya menuju rumah makan. Aku boleh memilih menu apa saja tanpa dipotong upah. Kami sama-sama makan dengan lahap.

Kalau ingin buang air kecil, aku membawanya ke selokan di area parkir pusat perbelanjaan yang kami datangi.

Jika ingin merokok, aku membakarkan cerutunya. 

Tugas paling penting dari semuanya adalah menjadi mata keduanya saat menghitung penghasilan hari itu. Kami biasa pulang naik becak pada pukul sepuluh malam. Esoknya ketika tiba hariku bertugas, aku kembali menjadi asisten Daeng Naba sepulang sekolah.

Pernah ada kasak-kusuk yang beredar. Satu dua orang bilang, Daeng Naba tidak benar-benar buta. Ada pula kabar yang menyebutkan, Daeng Naba jatuh cinta pada gadis kecil penjual putu cangkir langganannya. Sempat tersiar desas-desus bahwa laki-laki tua itu sempat bertindak tak pantas pada si anak.

Rumor itu tersiar beberapa waktu saja. Sama seperti Putri Kaguya, akhir hidup Daeng Naba pun menyedihkan bagiku. Bahkan masih terkenang hingga aku dewasa. 

Daeng Naba menghabiskan masa tua dalam keadaan lumpuh. Tak pernah menikah. Tak ada istri tempat berbagi, tak ada anak-cucu.

Sungguh, aku tak sanggup membayangkan menjalani hari-hari tua sesunyi itu. 

Ada yang bilang, orang yang paling keras tertawanya, adalah yang paling kesepian hidupnya. Barangkali begitulah Daeng Naba. Yang selalu tampak ceria dan membuat orang-orang terpingkal dengan lirik lagunya.

Banyak orang beranggapan cerita semacam itu hanya serupa angin lalu, hingga perlahan terlupa. Tak ada yang tertarik menuliskannya. Terlalu biasa. Tak ada aksi heroik yang layak dibanggakan. Tak ada scene epik yang pantas jadi pesan moral. Tapi bagiku, cerita tentang orang tua yang kesepian adalah terlalu pahit. 

Ketika bertemu sosok kakek atau nenek tua di jalan, tengah menjajakan dagangannya atau terjebak dalam derasnya hujan, dalam kepalaku bertanya, “Adakah belahan hati yang menunggunya pulang? Atau setidaknya, anak maupun cucu-cucu yang mengelilinginya ketika ia tiba di rumah?”

Berbeda dengan kisah Putri Kaguya yang tersohor ke seluruh Jepang, kisah-kisah orang kecil seperti kami hanya menguar sesaat di telinga sekitar, lalu lenyap seperti embun. Hal-hal baik mudah sekali dilupakan sedangkan berita buruknya mengendap lama dalam ingatan.

Namun, sekecil apa pun kita, sesepele apa pun peran kita di dunia, setidak penting apa pun cerita kita di hidup orang lain, kita adalah tokoh utama dalam dongeng kehidupan kita sendiri.

Dan ajaibnya, kita bisa memilih peran itu. Menjadi tokoh protagonis, entah sebagai sosok kesatria, atau bahkan sekadar pelayan raja namun baik hati. Maupun menjadi penyihir jahat yang banyak menimbulkan kerusakan. Sering membuat orang lain kesal dan marah oleh ayunan tongkat kita, kerap membubuhkan racun dalam setiap tingkah laku maupun ucapan.

Semoga, kita mampu menjadi tokoh yang baik. Hingga ujungnya ketika lembar terakhir kehidupan ditutup, kita bisa meraih akhir yang berbahagia.

***

Post. Admind

Minggu, 29 Januari 2023

Modernisme di Jalan masa depan

Karya :Sekuriti Jln Raya 
Seorang perempuan kaum muda melihat ke luar jendela, dunia meninggalkannya berjalan tertatih, lengan bajunya didinginkan seperti pesan di lagu perjuangan, kala itu waktu membawa melaju ke depan terlalu cepat waktu menjalankan dunia di luarnya melaju dan melupakan dirinya sendiri  (Berto Tukan, Puisi seorang lelaki tua di atas puncak .

Modernitas tidak bisa dilepaskan dari apa yang disebut sebagai permasalahan dan ketakutan, ambiguitas dan kontradiksi.

 Aspek-aspik ini melekat dalam modernitas, oleh sebab itu, suka atau tidak suka, masalah dan ketakutan, ambiguitas dan kontradiksi harus hidup secara bersamaan demi tetap terlibat dalam semesta yang mana, seperti kata Bermain saat dia mengutip Karl Marx, “segala yang solid menguap dalam udara”  semua yang padat melebur menjadi udara Timur. 

Post. Admind

Sabtu, 28 Januari 2023

Panggung Stand Kampanye.!

*Panggilan Solidaritas.!
Undangan Terbuka Untuk Umum, sebarkan kepedulian atas nama hak asasi manusia dan demi untuk Hukum dan Demokrasi Indonesia.

Segera pembebasan Viktor F Yeimo Jubir Internasional KNPB dan PRP di Jayapura, Gerson Pigai dan  Kamus Bayage Mahasiswa Uncen di Jayapura, Melkyas ky di Sorong dan semua Tahanan Politik Papua lainnya.!

Panggung Stand Kampanye yang akan sedianya;
_Puisi
_Orasi
_Menyanyi

Yang dilaksanakan Pada:
Hr/Tggl: Minggu, 29 Januari 2023
Pukul: 14:00 Wp-selesai
Tempat: Museum Uncen Jayapura Papua

Demikian atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih.!

*Bangkit Lawan Penindasan
*Bersatu Untuk Pembebasan Nasional 

Penanggung Jawab
       FIM-WP.

Post. Admind

MARI KITA Renung SAYANG

Sayang, Yakin bisa melewati ujian kehidupan ini dari berusaha untuk menjadi lebih baik lagi.

Sayang, Kehidupan yang terjadi adalah perjalanan takdir misteri 
Perjalanan masih panjang penuh berkah dalam menjalani kehidupan ini. 

Sayang, Rasa sakit karena kegagalan menjadi kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi masalah datang menghampiri kita.

Sayang, Harapan menemukan jalan cahaya ridhoNya penuh makna 
Untuk selalu bersyukur dengan berusaha untuk lebih dewasa.

Sayang, Yang terbaik terus berjuang membuktikan kegelapan hidup pasti akan berubah menjadi cahaya ridhoNya penuh berkah.
 
Sayang, Yang terbaik dalam adalah perjuangan tantangan dalam perjalanan hidup ini untuk menguji kesabaran hati 
Jangan berhenti berdoa dan berusaha melewati badai cobaan dari-Nya.

Post. Admind

Kucinta Negeriku

Karya:Sekuriti Jln Raya 
Atas hamparan Papua 
Bertaburan hutan  biru semilau,
Diempasi angin karang pantainya,
Itulah gerangan Tanah Airku.
Di situ daku dilahirkan Ibuku,
Di situ tertumpah darah ke bumi,
Di situ daku menanti maut,
Di situ daku nanti berkubur.
Putuslah janji dalam hatiku,
Akan berjihad selama hayat
Untuk membela tanah tercinta,
tempat diri berutang budi
terikrar sudah sumpah setia,
Akan berbakti sampaikan mati,
Buat mengangkat tanah ulayat,
Ke puncak menara bahagia raya.

Di mana hutan membujur luas,
Serta ladang terbentang panjang,
Tempat petani menikmati berburu kukus,
Papua Tanah Airku.
Dimana laut apas terpagar,
Serta danau berair tenang,
tempat nelayan mengail ikan,
Negeri Tanah Airku.
Di mana luasnya rimba belantara,
Serta hutan hijau berdandan,
tempat peladang menebang kayu,
Papua Tanah Airku

Post. Admind

SEHANGAT MENTARI PAGI

Di pekatnya malam aku menemukan 
Setitik cahaya, cahaya yang selalu
Menyinari setiap ruang gelap 
Didalam hatiku. 

Di ujung sapaan senja ini 
Aku kembali merangkai aksara 
Aksara cinta, ditemani gemercik suara hujan 
Yang turun sedari tadi, menuliskan segala keindahan 
Yang engkau tawarkan pada diriku, dan menulis 
Bait-bait kalimat rinduku padamu.

Rindu yang kian hari kian memuncak 
Mengharapkan sebuah temu menghilangkan 
Sebuah jarak yang membentang luas. 

Ku harap rindu itu akan cepat berakhir, berakhir 
Dengan ending yang membahagiakan, ending 
Yang mempertemukan kita di atas 
Samudera cinta yang direstui nya.

𝘋47

Post. Admind

Engkau Selalu Milikku

Karya: Sekuriti Jln Raya 
Senangnya hati ini
melihat wajah cantik itu
dengan selaras senyum
walau hanya sekejap saja
itulah yang membuat
aku dan hatiku
tak ingin jauh darimu
walau masih dalam gelapnya malam

engkau memang cintaku
engkau selalu milikku
dari mimpi ini selalu mengikutiku
membuatku selalu ada
untuk setia menunggumu
walau seraut wajah yang muram
yang selalu membayangimu terhadapku

semua cerita tentang kenangan kita
ku yakin dan sadar
bahwa waktu kita nanti
kita akan selalu bersama
untuk satu kata yang terindah
yaitu “kekasih dalam cinta berdua”

Post. Admind

PENCARIANKU


By Junko Majas
Memeluk bayang diantara terang
Terseok gontai di setapak keinginan
Mencari rindu yang masih berjarak
Tertahan dalam Titian wangi mawar

Pencarianku masih tentang kamu
Putri kesunyian pengisi ruang hati
Kembang wangi yang selalu ku damba
Mustika hati tempat aku sayangi

Meski kadang lirih aku mencari arti
Tentang kisah cinta di taman awan
Terduduk ditepian telaga rindu
Menanti jawaban akan arah angin rindu

Post. Admind

BEBASKAN MELKIAS KY - KORBAN SALAH TANGKAP & KRIMINALISASI APARAT MILITER INDONESIA

Tetesan Air Mata Ibunda, Kota Tua Maybrat, Melangkah Tanpa Las Kaki, Melkyas Ky (23) seorang warga sipil biasa Kampung Insum, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, merupakan korban salah tangkap aparat kepolisian dalam upaya proses hukum peristiwa Kisor Maybrat pada 2 September 2021.

Ia telah menjalani sidang selama 4 bulan di PN Sorong sejak Oktober 2022-  Januari 2023, pasca penangkapan dan penahanannya sejak 31 Januari 2022. 

Dalam sidang pembuktian, tidak ada sakai yang mengaku melihat secara langsung Melkyas Ky melakukan pembunuhan. Pengakuan sakis IW berubah-ubah dan tidak dapat dipercaya. 

Melkyas Ky mengaku saat penahanan dan pemeriksaan di kepolisian ia tidak didampingi oleh kuasa hukum, dan juga penyidik memaksanya dengan ancaman untuk mengaku sebagai Pelaku dan tanda tangan BAP yang dibuat petugas. Dibawah ancaman itu lah, Melkyas pun menandatangani BAP. 

Dalam persidangan, tanpa Bukti-Bukti yang sah dan kuat, Jaksa Penuntut Umum menuntutnya dengan hukuman penjara seumur hidup. 

Kuasa hukumnya telah mengajukan pembelaan dan meminta hakim membebasnannya karena tak terbukti bersalah. 

Sidang Putusan akan dilakukan lagi pada hari Jumat 03 Februari 2023.

Penangkapan dan proses hukum warga Papua sewenang-wenang menujukan praktek-praktek buruk penegakan hukum di Papua. Parak-praktek hukum buruk ini turut mempertebal, menguatkan kebijakan diskriminasi Negara terhadap rakyat Papua, serta berkontribusi meningkatkan kekerasan terhadap rakyat Papua, dan konflik Papua. 

Post. Admind

KAU YANG BERNAMA PERASAAN

Kau seringkali mengabaikan diri mu sendiri, karena tak ingin di ketahui,
Kau begitu pintar menyembunyikan diri, demi untuk menetralisir situasi,
Kau memilih untuk menapilkan teman mu, yang ber nama senyum,

Perasaan,,, sungguh kau banyak ber korban, hanya demi menyenangkan banyak orang,
Kau sering di abaikan demi ke damaian
Meski terkadang kau meradang dalam diam.

Perasaan,, kau selalu di tuntut ber sikap arif dan bijak dalan segala suasana, padahal kau merana, 
Padahal kau sering ter luka tapi kau tetap menahan meski berlinang air mata,
Kadang kau ter hempas karena menahan keke cewaan, dan kau balut dalam diam.

Saat bahagia kau muncul dalam bentuk tawa, tapi saat sedih kau lebih suka diam dalam sepi, menyendiri dan merenungi diri,,
Sering kau tersenyum sendiri, juga kadang ter tawa sendiri, karena memendam sesuatu yang tak ingin di ketahui oleh orang lain.

Kau sering di paksa menelan ke kecewaan meski itu menyiksa raga
Kau yang ber nama rasa,,
Kau berhak mendapat cinta, juga tugas mu memberi cinta,
Tapi adakah yang memahami mu?
Bukan kah kau lebih banyak di abaikan? Demi. Sebuah kepentingan? Oooh 

Aku usul kan sebaiknya kau mengganti nama mu, entah nama apa yang pantas untuk mu,,,,,, kau,,,, yang.   bernama. Perasaan.

Kota 🍊 Januari, 2023,,

Post. Admid

Jumat, 27 Januari 2023

KELELAWAR HITAM

Oleh: Mahesa Jenar
Pada selasar rumah di tepi gunung, di bukit terjal nan lengang, aku terbaring dan melihatmu datang. O, kelelawar hitam! Kau datang dari gua terdalam, di mana lumut-lumut hitam tumbuh subur. Dan aneka macam rumput dan perdu, akan mekar seperti mawar.

Hari ini, masuk musim panas pertama, setelah untaian panjang hari-hari yang berhujan. O, kelelawar hitam! Hitammu rerimbun yang mengilap. Kepakmu mencacah awan hitam. Pergerakanmu diam-diam, tapi mematikan. O, kelelawar hitam! Bergegaslah mencari buah dan serangga untuk santap malam. Segeralah menghilang, jangan memberi pertanda pada siapa pun.

Dipaksa bersemayam di selasar rumah gunung ini. Setelah terpojok bagai anak domba yang terjebak di tepi jurang, dengan ratusan anjing hutan yang bersiap datang. Matilah aku.

Aku datang paksa ke tempat sunyi ini, merebahkan tubuh tanpa jiwa ini. Aku pecundang korban keadaan. Mereka yang curang, aku yang menjadi korban.

Di sekitar tempatku terbaring, seekor tikus yang waspada melompat dan berlari —seekor binatang dengan sedikit kecerdasan, tapi tangkas menghadapi keadaan. Sedang aku? Gelar sarjana bertingkat dua tak ada guna, ketika dengan bodohnya tertawa bahagia saat ditunjuk sebagai pejabat pembuat komitmen (PPK) sebuah proyek pelebaran dan peningkatan kualitas jalan nasional. Terbayang ada banyak kebangaan yang akan datang. Nyatanya? 

***

"Mahes, untuk proyek pelebaran dan peningkatan kualitas jalan nasional di provinsi Jawa Barat, kamu yang pegang ya. PPK-nya kamu. Aku tidak percaya pada si Satrio lagi. Proyek sebelumnya, memang kontraktor utamanya aku yang tunjuk, tapi sub kontraktornya dari dia semua. Dia atur semaunya sendiri. Sebentar lagi dia akan berurusan dengan internal auditor kita. Aku sudah berikan beberapa "masukan berharga" pada mereka. Lihat saja ... lagian, sudah waktunya bagi kamu untuk belajar berkoordinasi dengan para kontraktor besar dan mendapatkan tugas yang lebih besar." Dengan masih menundukkan kepala dan membaca berkas persetujuan proyek dari kementrian, sang juragan, pejabat eselon satu di instansi ini memberi instruksi tugas kepadaku. Lugas dan jelas.

"Paket pertama sebesar 320 miliar rupiah, total ada empat paket dengan total pagu proyek 1,2 triliun rupiah, nanti kita bicarakan detilnya dengan kontraktor yang sudah aku tunjuk. Kamu persiapkan dulu segala administrasi dan persiapan tendernya." Sang juragan melanjutkan ucapannya, kali ini sambil scroll layar gawainya, dan berhenti sejenak untuk menuliskan sesuatu di chat wa-nya.

"Siap, Pak. Saya menunggu instruksi lebih lanjut," jawabku singkat.

"Aku sudah kirim pesan ke kontak person perusahaan kontraktor yang akan kita tunjuk, namanya Hartawan, dia wakil direktur di perusahaan itu. Cobalah akrab dengannya. Dia juga yang nanti akan memfasilitasi kamu dan team kita di proyek ini, biar kalian bisa bersenang-senang."

Ini pembicaraanku dengan sang juragan dua bulan yang lalu. Sejak itu lebih dari dua minggu ada banyak pembicaraan intens dari pihak pemilik proyek, yang diwakili sang juragan dan aku, juga dengan PT. ABC, sebuah perusahaan jasa konstruksi nasional yang akan ditunjuk sebagai pemenang tender. Apa peranku dalam pembicaraan dan negosiasi ini? Tidak lebih sebagai pendengar yang baik dan mencatat beberapa poin penting terkait proyek dan drawdown atau pencairannya.

Tender dilaksanakan secara terbuka, tapi dengan beberapa persyaratan tender yang hanya bisa dipenuhi oleh PT. ABC. Semua sudah dikondisikan dengan baik. Komitmen fee 30% dibayar di muka, paling lambat seminggu sebelum tanda tangan surat perintah kerja (SPK). Komitmen fee ini ditransfer ke rekening istri sang juragan di sebuah bank swasta di Singapura. Detil-detil lainnya bersifat teknis, normatif, sebagai kelaziman pengerjaan proyek besar; seperti seremonial dimulainya pengerjaan proyek dengan mengundang Menteri, Gubernur, dll.

Sejak itu aku menjadi super sibuk. Aku harus menyiapkan team administrasi untuk acara tender proyek secara terbuka, membentuk team pengawas proyek, persiapan seremonial dimulainya proyek, membentuk taskforce berkolaborasi dengan team provinsi Jawa Barat, menyewa homebase di beberapa kota tempat proyek tersebut dilaksanakan, booking tempat karaoke di akhir minggu, sampai nomer telepon beberapa pialang cinta di sana.

'Ini amanat atau ujian, ya Tuhan!' rasanya berat sekali mengemban tugas kali ini. Ingin sekali menolaknya, tapi sebagai bawahan tentu aku tidak punya pilihan. Cepat atau lambat aku memang akan berada pada posisi ini.

***

Pelaksanaan tender proyek berlangsung dengan lancar. PT. ABC menjadi pemenangnya. Ada poin utama yang belum siap dipenuhi para pesaingnya —dukungan kredit pengerjaan proyek dari bank plat merah minimal sebesar 300 miliar rupiah. Tentu saja PT. ABC menjadi satu-satunya pihak yang bisa memenuhinya, karena sejak jauh-jauh hari sudah disampaikan ke mereka untuk menyiapkan ini. Pihak bank plat merah pun berani memberikan kredit sebesar ini atas konfirmasi tertulis dari aku, selaku PPK bahwa PT. ABC yang akan menjadi perusahaan yang mengerjakan proyek ini. Tentu ini semua atas instruksi sang juragan. Permainan yang sempurna. 

Tender done. Tinggal menyiapkan SPK dan sebelum itu ... menagih komitmen fee dari PT. ABC.

"Aman pak Mahes, besok sebelum jam dua siang, paket durian sebanyak 96 ikat kami kirim ke Singaparna." Ini jawaban lugas dari pak Hartawan, wakil direktur PT. ABC saat aku telepon langsung menanyakan perihal komitmen feenya. 96 ikat durian ini tentu adalah 96 miliar rupiah atau 30% dari 320 miliar rupiah, besarnya paket pertama proyek yang dimenangkan mereka ini. 

Aku segera sampaikan konfirmasi telepon ini ke sang juragan. 

"Setelah 96 ikat duriannya masuk, besok sore langsung buat SPK-nya."

"Tidak menunggu enam hari lagi, Pak?"

"Nggak usah. As soon as possible saja, Mahes."

"Siap, Pak."

Besoknya komitmen fee telah terkonfirmasi masuk, dan SPK juga sudah ditandatangani para pihak —aku sebagai pihak pertama dan PT. ABC sebagai pihak kedua.

Pelaksanaan proyek paket pertama ini dibagi menjadi tiga termijn atau tiga tahap, tapi pembayaran kepada kontraktor dibagi menjadi empat tahap, sbb:

Tahap 1 : uang muka sebelum pelaksanaan proyek sebesar 10% atau 32 miliar rupiah.

Tahap 2 : pembayaran sebesar 128 miliar rupiah setelah proyek selesai 40%.

Tahap 3 : pembayaran sebesar 80 miliar rupiah setelah proyek selesai 70%.

Tahap 4 : pembayaran sebesar 80 miliar rupiah setelah proyek selesai 100%.

PT. ABC benar-benar bergerak cepat untuk pengerjaan proyek ini. Setelah SPK ditanda tangani, keesokan harinya mereka mengajukan permohonan pencairan uang muka sebesar 32 miliar rupiah. Satu bulan kemudian mengajukan pencairan kedua sebesar 128 miliar rupiah setelah pengerjaan proyek sudah 40%, dengan disertai berita acara pembobotan pekerjaan dari team pengawas proyek yang menyatakan proyek telah dikerjakan 40%.

Terbit juga keraguanku untuk pencairan sebesar 128 miliar rupiah ini. Skedul pengerjaan pada tahap ini dua bulan, tapi bisa dikerjakan mereka hanya dalam waktu satu bulan. Secara hitungan teknis tidak mungkin capaian pekerjaan bisa sebesar ini.

Tahap pertama sebesar 40% ini dimulai dari pelebaran bahu jalan, kemudian dilanjutkan proses konstruksi jalan tersebut sampai proses tahapan finishing sepanjang 60 km. Ajaib jika bisa selesai hanya dalam waktu satu bulan.

"Bayar saja, Mahes! Kan sudah ada berita acara pembobotan 40% dari team pengawas proyek! As soon as possible kan lebih baik."

Sekali lagi "as soon as possible" menjadi kalimat ajaib sang juragan kepadaku untuk menyegerakan tugasku sebagai PPK. Damn it!

Dengan berat hati aku tanda tangani dokumen pencairan ini. Rasanya aku tidak lebih dari sekadar juru bayar. Ok, aku bayarkan. Aku tunaikan tugasku sebagai juru bayar ini. Aku anggap ini wujud loyalitasku sebagai anak buah. Tapi aku tidak tinggal diam. Keesokan harinya aku dan teamku sendiri turun ke lapangan untuk melihat secara langsung kemajuan proyek.

Benarlah dugaanku. Ada yang tidak beres dari pengerjaan mereka. Aku ragu dengan kualitas pekerjaan mereka ini telah sesuai spesifikasi yang ada pada SPK, bahkan aku ragu mereka telah mengerjakan sepanjang 60 km.

Teamku bergerak cepat untuk melakukan uji kualitas dengan pengambilan sampel inti (core drill), hammer test, kepadatan lapangan dengan sand cone, pengujian aspal dari penetrasi sampai berat jenisnya, dan beberapa uji teknis lainnya. Hasil dari laboratorium kami diperkuat hasil laboratorium teknik sipil dari sebuah perguruan tinggi negeri di Jakarta menunjukan angka minor semua.

Ada yang tidak beres dengan laporan team pengawas proyek. Sejak awal aku memang sudah meragukan independensi dan integritas dari anggota team pengawas ini. Mereka semua orang-orangnya sang juragan.

‘Apa yang harus aku lakukan?’

Malamnya aku berdiskusi dengan teamku untuk mencari solusi agar semua kesalahan ini tidak terus berlanjut, segera ada recovery, dan pelaksanaan proyek berjalan sesuai rencana, baik secara kualitas mau pun waktu.

Malam itu juga semua resume temuan diskrepansi proyek aku sampaikan lewat email pada sang juragan, dengan catatan kecil “as soon as possible” besok pagi aku harus menghadap padanya.

***

"Pak, sesuai laporan yang saya kirimkan lewat email semalam, ada masalah besar pada pengerjaan proyek ini. Mohon petunjuk lebih lanjut." 

Hanya ada aku dan sang juragan di ruang kerjanya ini. Rasanya aku tidak mungkin mempertajam ucapanku. Laporan yang aku berikan padanya sudah menelanjangi bulat-bulat adanya kecurangan pada pengerjaan proyek ini.

"Kamu punya rekening di luar negeri, Mahes? Siang ini PT. ABC akan transfer 10 miliar rupiah ke rekeningmu. Kamu atur-aturlah ke orang-orangmu."

Ucapannya ini benar-benar tikaman pisau tajam. Integritas bukanlah perkara rupiah, ia perkara keteguhan hati menjaga kejujuran pada situasi apa pun. 

"No way, Pak. Tolong beri solusi yang terbaik. Bapak pasti paham makna terbaik di sini. Kalau ada yang salah luruskan. Kalau ada yang curang selesaikan. Saya paham di mana bapak berdiri saat ini, tapi kalau sudah terlalu jauh dan merugikan negeri ini, tentu pilihan saya adalah memihak pada kepentingan negeri ini. Dan pada kebenaran."

"Kurang ajar kamu! Who are you to dare threaten me ... just see what happens. Keluar kamu!"

Aku keluar dari ruangnya dengan hati lapang. Sama sekali tidak ada kemarahan di hatiku, sedikit pun tidak ada keinginan untuk melayani amarahnya. 

Hari ini baru dua bulan aku ditunjuk sebagai PPK, seharusnya ini menjadi milestone dari perjalanan karierku, tapi hari ini juga aku akan mengajukan permohonan pengunduran diri dari instansi ini. 

Aku bergegas ke ruang kerjaku untuk membuat surat pengunduran diri. Tak ada lagi yang aku harapkan dari pekerjaan dan jabatanku di sini. Mengundurkan diri adalah jalan yang terbaik. Aku titipkan suratku ini ke anak buahku agar bisa segera diserahkan ke sang juragan. Malas aku kalau harus berjumpa dengannya lagi.

Rasanya lega telah melakukan hal yang benar meski kesadaran ini datangnya terlambat. Hari ini aku akan istirahat saja di rumah, besok berencana ke kantor polisi untuk membuat laporan masalah proyek ini.

***

Aku lihat di langit seekor kelelawar hitam terbang berputar-putar di atasku. Gelapnya langit malam ini gagal menyembunyikan kepekatannya. Kelelawar itu nampak riang. Meski hitam tapi nampak kalau hatinya senang. Rasanya aku seperti melihat diriku sendiri. Meski hitam, pada akhirnya memilih untuk berbuat benar.

Aku masih terbaring di selasar rumah tepi gunung yang terpencil ini. Terus berbaring dengan tersenyum, setelah sore tadi tiga orang menculikku, membawaku ke sini, menembak kepalaku, memastikan aku telah mati di sini.

Post. Admind

ADA CERITA

Oleh : Po'ci Ku
Datanglah kepadaku, hempas segala ketidak mungkinan
Hadirlah walau hanya sejenak, meski pada akhirnya kita harus kalah telak
Biarkan saja malam tetap hitam tanpa gemerlap bintang
Seraya menemani kita merayakan patah berulang-ulang.

Sakit memang. Tapi apa 'kah kita bisa menghindar?
Nyatanya tidak ada ruang untuk kita sembunyikan rindu yang meradang
Walau kenyataannya antara kita bukanlah tempat saling berpulang
Untuk rasa mengelora dalam dada yang semakin j a l a n g

Setiap detik kebersamaan, kita hanya menebar luka 
Tanpa punya harap berakhir bahagia
Ikuti saja sampai mana semesta membawa
cerita
Sebab kita adalah peran dari kisah yang menolak sudah.

Post. Admind

AKU SADAR SIAPA AKU

Oleh:  Aisyah_Zahra.
(request by Pelangi Jingga).
Ada perih yang tak mampu ku ungkapkan
Saat aku harus memendam rindu
Aku mencintaimu
Namun aku menyadari siapa aku bagimu

Adakah aku tak pantas untukmu
Ataukah kau lebih memilih menjauhiku karena egomu
Meski antara aku dan kamu tak sehaluan 
Bukan berarti kita tak mampu memperjuangkan

Aku hargai keputusanmu
Aku tak memaksamu untuk menerima cintaku
Hanya perlu kau tahu
Cinta dan rinduku masih seperti dulu

Carilah kebahagiaanmu
Aku akan tetap di sini
Menunggumu 
Meski ku tahu kau tak akan lagi kembali padaku

Post. Admind

CINTA YANG HILANG


Oleh: (REQ:: PUTRI CLARA)
By :: BIRU CAKRAWALA 
Kupandangi biru langit keindahan
Aku sendiri dalam kesunyian
Dari hilangnya sebuah pengharapan 
Haruskah ada penantian

Kini semua menjadi kehampaan 
Akan mimpi indah yang kunantikan
Hilang pun tiada kenamaan 
Seolah meradang pada kehidupan

Wahai engkau insan yang kudambakan
Kenapa engkau beri kepiluan 
Adakah sejengkal kata engkau isyaratkan
Agar tiada lagi tetesan tangisan

Dimana pelangi yang lembut dalam tatapan
Disaat aku raih untuk mendapatkan
Kini seakan sirna tanpa kerinduan
Hanya menyisahkan kesedihan

Inikah malam yang menyedihkan
Jiwa pun hancur bagai tetesan embun 
Aku hanya bisa menyapa angin
Karna sakitnya cinta tak terbalaskan

Post. Admind

SALAHKAH CINTA

By : city
Berawal dari rasa yg tersembunyi
Mengingkari setiap sudut mata yg menepi di ujung hati

Sudah ku coba menepis rasa ini 
Karna ku tau cinta ini salah
Tpi takdir membawa mu dlm pelukan ku

Begitu eratt dan semakin dalam
Hingga ak terjebak di dlm nya
Senyum mu...tatapan mu...
Seolah mengungkapkan betapa engkau mencintaiku

Tuhan mengapa cinta ini hadir dalam belenggu yg kuat 
Mengapa!!

Apakah  rasa ini salah
Apakah cinta ini yg salah
Angin pun tak mampu berbisik tuk menjawab semua kemelut jiwa

Kita adalah rasa yg tepat namun hadir di waktu yg salah

Kasihku....sungguh ak menyadari
Kamu milik orang lain 
walau begitu keras kau tegaskan cinta mu yg mendalam kepada ku
Namun ikatan itu terlalu sakral tuk di lepas

Jiwaaa .ku..
Ada kehampaan  di dlm nya
Saat harus menahan rindu yg begitu dalam 
Sungguh sakit mencintai mu tanpa bisa memiliki mu berkali kali

Aku seperti gumpalan awan yg memecah di terpa angin kencang,lemah,terurai jika harus tanpa mu

Post. Admind

PADA SEBUAH LUKISAN YANG ASING

Oleh. Mahesa Jenar
Merahnya seperti kain penutup meja
jingganya semburat senja di ujung hari
hitamnya tumpahan tinta cumi
kota tua, zaman tua
seorang ibu menggendong putrinya, berjalan di trotoar yang lapang;
terasa asing dengan pejalan lainnya
tangan rapat di badan sembunyikan kesedihan
dan di jalan yang nampak baru, muncul sebuah mobil baru
berjalan perlahan, mengundang decak pandang

pohon-pohon enggan menggugurkan daun-daunnya
dan yang jatuh di atas rambut mereka
baunya sangit, seperti ikan bakar di panggangan
menyusup di sela-sela topi, terlihat seperti manik-manik yang pudar
segera saja mereka mengibasnya jatuh

dengung bor dokter gigi terdengar dari seberang jalan; beriring dengan jerit seorang anak
beberapa orang membeli koran pagi yang dijual murah
kerumunan kecil mengagumi sebuah hotel yang baru dibuka; 
ada hiburan striptis malam ini;
balon ucapan sudah terlepas semua siang tadi

udara menderu seperti sekawanan laron berkejaran mencari makan

semua yang terperangkap pada lukisan itu 
seolah ingin melompat menangkap mata kita

semua yang berkisah pada lukisan itu
seperti jahitan tangan selembar kain yang kusut

Post. Admind

Sekalangan Suara Telah Mati

Suara  datang dari lorong
Membawa kabar duka
Tangisan anak kelaparan keadilan

Demokrasi mati ulah birokrasi
Duduk minum kopi sambil nonton kami
Yang sedang berekspresi

Melawan sana sini demi nasib negri ini
Keringat darah mengalir sangat perih
Ketika di hadang oleh abri

Tanah kami tak penting lagi untuk kami
Di kapling orang tak tahu diri
Maka kematian milik kami demi ibu partiwi

Politisi ombar janji manis
Dengan selembar petisi
Isinya bau ambisi

Hey hentikan saja visi misi
Bungkam saja dedekasimu
Ketika kau diskusi
Masukkan nutrisi tak ada arti

Petatas menjadi saksi
Kelangsungan hidup kami
Di dalam bumi ini

Ya Tuhan Allah 
Restui jalan kami
Pada tindakan suci ini 
Sampai mati kelak nnti.

Ikimei miyo doga 01/29/2023

Post. Admind

HUJAN SENJA INI

Oleh: Mahesa Jenar
Semburat curahnya menyilaukan mata
Dengan garis-garis yang kaku dan melebar
Seperti batang alang-alang perak yang berderak
Sesekali liukannya terhempas angin lantang
Membasah semua yang berdiang di emperan jalan
Dan senja bagai sebuah lampu lalu lintas yang redup dinyalakan
Ragu mengizinkan hujan melintas atau diam

Aku menatap hujan, selama sepuluh detik penuh 
Memberi waktu pada otakku untuk memutuskan;
Terus berjalan atau tenang berdiang

Post. Admind

SELAMAT MALAM RINDU


Oleh. Melani
Aku hanya ingin bilang
Aku rindu kamu
Entahlah tiba-tiba bayangmu hadir
Ketika aku tak mampu pejamkan mata meski telah larut

Lama sudah kita tak bertemu
Jangan salahkan aku jika aku rindu
Andai saja kamu tahu
Andai saja kamu ada di sini

Mungkin aku tak begitu terhanyut dalam lamun
Memanggil namamu
Aku justru makin rindu
Mungkinkah nanti kau akan hadir dalam mimpiku

Malam begitu sunyi
Dan aku semakin tenggelam dalam rasaku
Rindu hanya itu yang bergema dalam degubku 
Sudahlah mungkin kamu jua dah terlelap dalam dekapan malam

Post. Admin


Kepada Sahabat

Hanya Rasa yang lebih tahu.
kepada seorang sahabat

Sahabat,
hatimu saat ini pasti seperti tiada
serasa hampa tanpa apa-apa
seperti musim semi yang tiba-tiba sirna
berganti kemarau yang panjang dan gersang 

Pada seluruh kesedihanmu
selipkan sekadar salam perpisahan untuknya
untuk sejenak kebahagiaan yang telah kau ukir bersamanya
untuk sejenak kenangan manis selama dia ada
untuk mengekalkan segala cinta dan sayangmu padanya

Sang Maha Pengatur punya rencana
dan pasti itu yang terbaik

Tuhan Maha Baik kan?

Biar Dia yang memeluk dan menjaganya
percayalah, kelak pangeranmu itu sendiri
yang menyambutmu di pintu surga

- Mahesa Jenar

Catatan:
Sorry very late to say condolences.  I just got this sad news last night

Post. Admind

JOGYA


Oleh. Mahesa Jenar
1/
Jogya yang sekarang, adalah Jogya yang sama di masa silam. Begitukah juga dengan cinta?

Jogya adalah kisah cinta dua manusia, cinta yang biasa saja, tak istimewa. Layaknya dua berkas cahaya yang pernah melintas bersama-sama di atas bukit dan turun perlahan, membelah dan memanjang ke bawah. Cahaya itu tak akan pernah lagi menyatu. 

Jogya adalah matahari pagi yang malu-malu melihat ke bawah, atau mungkin segan memercik terik yang bisa membakar alam di bawahnya. Atau seperti sebuah bukit yang hanya bisa memandang lembah melalui dinding batunya yang terjal. Mereka tak akan pernah menyatu.

Jatuh cahayanya yang samar menyempurnakan debur di dada. Segala kenangan cinta pun menyaru sebagai warna ungu, abu-abu, bahkan coklat. Bahagia dan luka. Lapang dan sesak bergantian. Ikhlas dan sesal datang berulang-ulang. Pada senja hari, dia pancarkan jingga yang menyapu seluasnya angkasa. Berpendar terang sampai gelap menghapus cahaya, malam sekadar menyisakan getar.
 
Jogya, atau barangkali bisa kau baca sebagai cinta kita adalah bunga mekar dan gugur, dengan banyak kelopak yang cerah dan kusam. Di dasar lembah mereka menjadi kenangan yang bertumpuk-tumpuk, layu dan terabaikan. Tapi, beberapa masih ada yang memaksa berbaring terjaga sepanjang hari, sepanjang malam.

2/

Jogya yang sekarang, adalah Jogya yang sama di masa silam. Begitukah juga dengan cinta?

Sebagaimana seorang anak laki-laki yang merasa sudah dewasa melepaskan diri dari kepompongnya. Terburu-buru dia berjalan melalui jalan yang sering dilalui ayahnya, atau oleh laki-laki dewasa lainnya. Terpesona oleh semua keindahan yang membuatnya mendekat. Mencari kemauan baru dan meraih impian menjadi diri sendiri.

Dia mendengar banyak suara dari hatinya, merasakan ritmenya. Mengikuti nalurinya. Meresapkannya ke dalam sanubari. Dia terlena, merasa sudah dewasa. Luka? Anggap saja biasa.

Dia sudah besar kini. Mungkin sedikit dewasa, dan semakin tidak bisa menyembunyikan apa pun. Setiap titik air matanya adalah cermin luka hatinya. Tapi, terkadang dia masih tidak tahu, ke mana kesedihan akan berakhir atau dimulai kembali —atau ke mana kebahagiaan akan dijumpa.

Hari ini, menggigil dia dalam dinginnya Jogya. Cinta? Tak ada lagi yang tersisa.

Post. Admind

TENTANG HIDUP

Karya: Sekuriti Jln Raya 
Hidup tidak pernah adil.

Tapi hidup mempunyai arti.

Walau beban terus tetap menyelimuti.

Meracuni jiwa-jiwa yang letih.

Jalanku terjal, penuh duri.

Tak sadar ku terbuai dengan keindahan.

Tapi ada yang membuatku terus berjalan.

Matahari yang tenggelam pasti terbit kembali.

Tidak sedikit orang yang merasa bahwa kadang hidup tidak adil atau sangat jahat. Tetapi, semua yang terjadi pasti ada hikmahnya. Kapan saja kamu merasa terbebani oleh berbagai masalah, maka seketika kamu akan menjadi seseorang yang paling letih.

Jadi, walaupun dalam kondisi apapun, sesulit apapun, cobalah untuk belajar seperti matahari. Walaupun ia tenggelam, ia tahu kapan harus terbit kembali. Puisi tentang masa depan ini wajib kamu renungkan dan semoga bisa memberikan semangat agar kamu lebih optimis menghadapi apa saja di masa depan.

Kediaman dibawa Tenda biru 27/01/2023

Post. Asmind

RINDUKU PADA HUTAN

Karya Sekuriti Jln Raya 
Rinduku pada Hutan
Menghirup udaranya
Memandang Rimbunya
Biru Daunnya
Sepinya

Rinduku pada hutan
Menginjak rumputnya
Embunnya
Rinduku pada hutan
Merndengar kicai burungya
Suara jangkrik yang
Dan angin berhembus semilir,
menggema

membawa gemerisik suara
daun-daun yang bergesekan
dari gerumbul pepohonan
Rinduku pada hutan
 
Kediaman Tenda biru 26/01/2023
Post. Admind

SAJAK LIRIS

Sajak liris adalah sajak yang mengekspresikan emosi atau perasaan personal. Biasanya ditulis dengan sudut pandang orang pertama. Penyair di sini tak lagi hanya melukiskan, tapi ia juga menyatukan atau menghadirkan perasaannya di sana.

Kata Sapardi Djoko Damono, “Untuk menuliskan sajak liris yang baik, penyair harus cermat mengamati dan mencatat perasaan-perasaan sendiri dan peristiwa-peristiwa di alam sekitarnya.” 

Sajak liris yang kuat, kata Sapardi, mengandung dua elemen penting yaitu menyatakan perasaan yang samar-samar dan dengan cara yang sederhana menyatukannya dengan alam sekitar. 

“Ujian bagi penyair liris: ia mungkin tergelincir ke dalam sajak-sajak gelap, sajak-sajak yang sama sekali kehilangan kontak dengan pembaca atau ia menghasilkan sajak yang habis sekali baca bahkan tidak jarang sudah habis sebelum dibaca sampai terakhir,” kata Sapardi.

Contoh sajak liris:

Ada yang memisahkan kita, jam dinding ini
ada yang mengisahkan kita, bumi bisik-bisik ini
ada. Tapi tak ada kucium wangi kainmu sebelum pergi
tak ada. Tapi langkah gerimis bukan sendiri

(Sajak Samar; Abdul Hadi WM)

Perasaan yang ingin diungkapkan oleh Abdul Hadi WM di dalam sajaknya di atas adalah rasa kehilangan. Ia ungkapkan, tumpangkan, susupkan, perasaan itu lewat peristiwa sederhana yang ada di sekitarnya: detak jam dinding, suara-suara yang ia sebut sebagai bisik-bisik bumi, aroma khas wangi kain, dan suara gerimis.

Menurut batasan yang ditegaskan Sapardi sebagaimana kita kutip di atas, ini sajak liris yang sangat berhasil. Penyair berhasil meletakkan sajaknya pada wilayah yang memisahkan kedua kemungkinan yang ia sebutkan, tidak jatuh menjadi sajak gelap, dan tidak juga menjadi sajak terang benderang yang habis sekali baca.

Contoh kedua sajak liris:

Pernah ia mengalir dari tebing tinggi ke lembahku yang rendah. Ia embuskan dirinya dengan perlahan dan lembut tanpa jeda. Aku, dan egoku segera menarik seluruhnya menjadi milikku, tanpa aku tahu sebenarnya ia milik siapa.

Pernah ia hendak mematahkan semua pokok pohon saat marah, memprovokasi dengan uap yang membara, dan api yang kehilangan makna. Tapi segera tersadar ketika detak jantungnya cepat menenangkannya, ia pun kembali menjadi embusan kecil yang menyejukkan jiwa.

Pernah ia datang sebagai siut lembut yang melenakan, menjadi candu yang memabukkan, aromanya membuatku nyaris lupa daratan. Tapi aku segera tersadar, musim bunga belumlah tiba.

(Angin; Mahesa Jenar)

Sajak tentang segala polah angin ini jelas hendak berbicara perihal Cinta. Angin menjadi pilihan metafor untuk cinta, karena ada keselarasan sifat, elemen perasaan yang tersamarkan dan koherensinya pada alam. Dan perihal detil isi puisi ini, saya tak hendak menjelaskan lebih jauh. Beberapa citraan yang ada silahkan saja diinterpretasikan sesuai penangkapan pembacanya.

Salam.

- Mahesa Jenar

Catatan:
Narasi awal perihal sajak liris diambil dan dituliskan kembali dari beberapa sumber.

Kediaman Tenda Biru 27/01/2023

Post. Admind

NEGERI YANG TERLUKA

Karya:Sekuriti Jln Raya
 Alam semesta ku seperti buku yang tergeletak,lupa tak tersentuh,dan membiarkan anak negeri berlari dengan senja,setelah lelah menantang mentari pagi. Alam ku seperti Durga yang terbelalak,melihat tugu yang runtuh,dan membiaskan rona yang berbusur seroja,menuju ke pusara yang diguyur doa dan sesaji,Puisi diatas menggambarkan keprihatinan pada keadaan negeri ini yang masih sering ditimpamusibah baik musibah bencana alam maupun musibah yang sifatnya pelanggaran hukum oleh oknum elit politik di negeri ini.

Bukit-bukit di negeriku kini tenggelam Oleh darah dan air mata Apa yang dapat dilakukan oleh seorang anaknya yang merantau?Untuk masyarakatnya yang sengsara?Apa pula gunanya keluh-kesah Seorang penyair yang sedang tidak di rumah?Seandainya rakyatku mati dalam pemberontakan menuntut nasibnya,
Aku akan berkata “Mati dalam perjuangan
 Lebih
mulia dari hidup dalam penindasan”
 Tapi rakyatku tidak mati sebagai pemberontak Kematian adalah satu-satunya penyelamat mereka,Dan penderitaan adalah tanah air mereka Ingatlah saudaraku,Bahwa syuting yang kau jatuhkan Ke telapak tangan yang menghibur di hadapan mu,Adalah satu-satunya jembatan yang menghubungkan Kekayaan hatimu dengan cinta di hati Tuhan. Alam leluhur Puisi alam tentang cinta tanah air diatas menggunakan majas perbandingan dan perumpamaan, selain bertema tentang cinta tanah air, puisi karya  diatas juga bisa dimasukkan dalam tema keindahan alam.Untuk  alam leluhur Bukit-bukit di negeriku kini tenggelam Oleh darah dan air mata.

Post. Admind

KECERIAAN WAJAH GENERASI

Giyai Aleks
Ada masa yang paling indah
Dimana kecerian begitu tulus
Tersirat di wajah-wajah tak berdosa
Saat kering kerontang menuju dewasa

Bermain menelusuri beranda sepi
Riang berlari melewati sang waktu
Berbalut harapan yang tak sunyi
Dengan girang tiada berkesudahan

Tertatih menapaki setiap sudut
Merangkai cerita ditiap jejak langkah
Membubuhi hari dengan canda tawa 
Merayakan waktu nikmati kehidupan 

Sekelumit duka tiada terbaca 
Titisan pada sekujur pelipur mata
Hanya sukacita dan ceria terbawa
Dititian beranda menatap esok hari 

Jika nanti mata air keruh nan hitam 
Deras airmatamu yang tak berdosa
Bukanlah takdir yang penuh misteri
Kesemuanya hanya warisan kebobrokan 

Hollandia, 17-12-18

Post. Admind

Namah Pemerintah PNG Menyerukan Intervensi Pemerintah

PNG, 23 januari 2023
Tetesan Air Mata Ibunda, Kota tua PNG, Melangkah Tanpa Alas Kaki, Pemerintah PNG telah diminta untuk mengambil sikap tegas terhadap perlakuan Gubernur West Papua Lukas Enembe atas dasar kemanusiaan.

MP Vanimo Green dan Ketua Komite Parlemen Permanen Urusan Luar Negeri, Perdagangan dan Pertahanan, Belden Namah melakukan panggilan tersebut.

Namah membuat seruan ini setelah Pemerintah Indonesia diduga menganiaya Enembe baru-baru ini di Jakarta.

Namah mengatakan, Enembe belakangan ini blak-blakan soal isu rasial di West Papua, khususnya terkait ras Jawa. Dia terus diawasi oleh otoritas Indonesia.

Ketua juga mengungkapkan kekhawatiran atas laporan bahwa anggota keluarga Enembe yang memprotes penangkapan di kantor polisi tempat dia ditahan ditembak mati dalam bentrokan dengan polisi.

"Sulit bagi saya untuk menutup mata terhadap masalah ini karena ikatan tradisional dan kekeluargaan masyarakat saya yang melampaui Vanimo Green hingga ke Provinsi West Papua.

"Saya mengangkat masalah ini juga sebagai Anggota Parlemen untuk Pemilih Vanimo Green River dan sebagai Ketua Komite Permanen Parlemen untuk Pertahanan dan Luar Negeri dan juga sebagai Pemimpin Melanesia yang peduli.

'Saya meminta pihak berwenang Indonesia untuk segera membebaskan Gubernur Enembe dari kurungan sel penjara dan memberinya akses ke perawatan medis yang mendesak.

"Saya juga meminta PBB dan Komisi Hak Asasi Manusia Internasional untuk menyelidiki ini.”

"Kita harus memastikan Hak Asasi Manusia Pemimpin West Papua dan rakyatnya dijaga dan dihormati setiap saat dan dengan segala cara oleh Otoritas Indonesia," kata Namah.
___
https://www.looppng.com/png-news/namah-calls-govt%E2%80%99s-intervention-116972

Post. Admind

Keindahan Alam Ini

Karya: Sekuriti Jln Raya
Betapa indahnya negeri ini

Laut yang berombak ombak

Lereng yang bertingkat-tingkat

Angin berembus sepoi-sepoi

Berdiri aku di tepi pantai

Di bawah langit yang membentang

Merasakan negeri keindahan

Papua yang ku sayang

 

Papua Negeri Khatulistiwa

Beribu nikmat di dalamnya

Pemberian dari Tuhan Yang Esa

Agar bersyukur kita kepada-Nya.

Kediaman dibawa tenda biru 21/01/2023

Post. Admind

SURGA KECIL DIHUTANKU

Karya: Sekuriti Jln Raya 
Indahnya hijau alam tanah leluhur

Meluruhkan segala kepenatan hati

Berkah hasil bumi lahan nan subur

Menjadi bingkai wujud cinta sejati

Balutan sayang tak pernah ingkar janji

Hijau tanah berlimpah kesejahteraan

Memberi segala kebutuhan ragawi

Agar Sang Pemberi tak pernah dilupakan

Kediaman Tenda Biru 22/01/2023

Post. Admind

EMBUS LELUHUR

Karya:Sekuriti Jln Raya 
Wahai gunung gunung yang ditegakkan
Asap mengepul ke langit ditinggikan
Magma mencair karena panas
Lava dingin pun mengeras.

Wahai bumi yang dihamparkan
Betapa lemahnya insan hidup ini
Manusia selalu diberi suatu ingatan
Pesan alam yang tak pernah memaksakan.

Hembusan angin kencang
Beterbangan debu debu ke langit
Lahar mendidih semakin memanas
Sapuan banjir lahar dingin kian mencekam.

Bencana bukan lawan manusia
Erupsi menjadi suatu peringatan
Ingatan berlakunya daur kehidupan
Kesadaran akan siklus yang ada di alam PAPUA.

Kekuasaan Sang Pencipta
Dibaca dari ayat-ayat qaunia
Peristiwa alam PAPUA  telah mengingatkan kita
Bencana alam ada di dalam daur kehidupan ini.

Kediaman 26/01/2023
Post. Admind

HANYA BACA PUISI CINTA

PUISI CINTA
Oleh; Mahesa Jenar
Kubacakan puisiku!
   mengiring embusan angin
   menetak dadamu yang lapang
   larik-lariknya mengabarkan cinta
   menusuk jantungmu yang dalam
   merampas seutuh hatimu 
   juga jiwamu yang malang

kubacakan puisiku!
   dengarkan segala desahnya
   memerah saga merenda kata
   mengapi membakar suluk
   menggelora gejolak purba

puisiku berdarah!
   berdarah-darah
   setiap kata-katanya amarah
   pada cinta dan geloranya
 
Kediaman 27/01/2023

Post Admind


Tidak Perawan Lagi, Aku Menjebak Pacar Agar Cepat Dinikahi

DPR Papua Tengah Paulus Mote, Mengatakan Atas Nama Pembangunan Pemerintah Daerah Kabupaten dan Provinsi Jangan Merusak Hutan yang Ada

Tetesan Air Mata Ibunda-Kota Tua- Kota Jeruk 🍊 -Melangka Tanpa Alas Kaki - DPR Papua Tengah Paulus Mote: Mengatakan bahwa, Jang...